Brak!!!!
"Pergi lo bodoh! Gak guna banget hidup lo! Nyusahin! Mati aja lo brengsek"
Pria yang baru saja dicaci maki itu hanya terdiam.
Biasanya Jisung tidak ingin berbicara kepadanya, namun hari ini Jisung sangat marah melihat tingkah kakaknya satu ini.
Pasalnya pria itu memecahkan barang kesayangannya Jisung, gimana tidak marah? Lagipula barang itu adalah hadiah dari pacarnya
"Sekali lagi lo bertindak ceroboh, gue bunuh lo. Hhh percuma gue bicara sama lo! Lo juga gak bakal ngerti apa yang gue bilang"
"Muak gue liat muka bodoh lo! Nih gue saranin lo mati aja dahh, nyusahin mama papa tau gk"
Jisung menghela napas panjang melihat kakaknya yang daritadi hanya diam dan menunduk seperti patung itu
"Heee Bolot! Lo denger gk apa yang gue bilang?"
Mendengar kalimat itu pria itu langsung mengangkat kepalanya dan Jisung langsung melemparkan tatapan tajam ke arah pria itu dan membuka suara lagi.
"Ternyata lo dipanggil bolot dulu baru mau nanggepi gue ya hhh"
"Au ah males gue ngadepin manusia kek lo. Cepat2 yaa lo" ucap Jisung sambil menepuk2 bahu Jaemin dan meninggalkan ruangan itu
Yaa, pria itu adalah Na Jaemin. Pria yang terlahir tidak sempurna, yang sampai sekarang berhasil mempertahankan hidupnya walaupun tanpa kasih sayang dari kedua orang tua.
Ia pernah mendapatkan kasih sayang, ketika kecil sebelum Jisung lahir. Kasih sayang itu, kasih sayang yang gabisa dia lupain sampai sekarang.
Sekarang Jaemin berumur 20 tahun dan sampai sekarang banyak yang kejadian menyedihkan yang sudah dia alami. Menyedihkan sekali ketika dia melihat bagaimana orang tuanya menyayangi adiknya itu.
Sekarang bukan saatnya dia mengeluh. Dia bahkan sangat bersyukur karena sampai sekarang dia tidak dibunuh oleh papa nya yang kejam itu.
"Ahhh kenapa aku memikirkan hal itu lagi? Lagi pula ini memang sudah takdir aku, cukup jalani saja" Jaemin berbicara pelan.
"Aku tidak idiot" Jaemin mengepalkan tangannya erat erat saat itu.
Hhh
Lucu ketika melihat keluarga Jaemin. Semua orang menyalahkan Jaemin karena dia bodoh, padahal orang tua dia yang tidak pernah menyekolahkannya sejak kecil. Salahkan saja orangtua nya kalau begitu.
Ketika ditanya apakah Jaemin adalah anggota keluarga mereka? Hhh mereka bahkan tidak mengakui Jaemin sebagai keluarga mereka, menyedihkan sekali hidup pria ini.
"Aku memang bodoh, tpi aku gk bolot, gk idiot! Itu terlalu kasar"
"Ahhh kenapa aku harus lahir? Kenapa aku terlahir seperti ini? Apa kesalahan yang sudah aku perbuat sejak kecil?"
"Kenapa aku diperlakukan seperti ini? Ini sungguh tidak adil"
Lagi lagi Jaemin mengeluh dan lagi lagi ia teringat kalau dia sudah beruntung karena tidak dibunuh sama kedua orangtuanya.
Kepalanya pusing memikirkan hal hal tersebut. Dia memutuskan untuk membereskan dapur saja. Ini sudah petang dan pasti ibunya sudah selesai memasak, dia mulai merasakan lapar.
Dia turun melewati anak anak tangga dengan lantai gontai sambil menghitung anak tangga yang dia turuni.
"Satu.... Duaa.... Tiga..... Empat........ Empat belas---"
"Hee bolot! Gausah sok sokan ngitung deh lo. Kalo bodoh bodoh aja, gausah ditunjukkin kali kalo lo itu bodoh"
Jaemin hanya diam saja dan menghampiri meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My STUPID Brother
FanfictionMengisahkan kehidupan seorang Na Jaemin selama sisa hidupnya bersama keluarganya dan adik kandungnya itu. Bagaimana ia tidak diperlakukan adil oleh keluarganya. Ia hidup di dunia yang kejam, hingga akhirnya datang seorang wanita yang mampu mengubah...