Hukuman??

478 41 11
                                    

.
.
.

Peringatan jangan baca book bila anda trauma dengan bxb
.
.
.
.
.
.


Saat ini Akaashi masih sedang asyik menikmati tidurnya yang bahkan tidak di ketahui oleh yang lain, sedangkan di sisi lain yang lain sudah selesai makan dan saat ini tengah merapikan meja makan dan mencuci piring, dan asal anda tau kalau Kuroo itu adalah orang yang paling, paling jarang nyuci piring

Ya kalau di bandingkan bokuto ya masih mending Bokuto yang masih mau di suruh nyuci piring ya walau pun seminggu sekali ya dari pada gak pernah sama sekali ya gk

Beberapa menit kemudian

Meraka akhirnya selesai membereskan meja dan mencuci piring mereka pun duduk di sofa di sebelah Akaashi yang masih merem yang gak sama sekali menunjukkan batang hidungnya sedari tadi pagi

Sejenak mereka bertiga menatap dengan mata yang sedikit khawatir ke arah Akaashi dan pada akhirnya pasrah lalu menghela nafas pelan

Bokuto yang sedari tadi duduk di sebelah Akaashi pun mulai jengkel dengan perilaku Akaashi yang seakan-akan seperti orang mati bagi dirinya, Bokuto pun mulai risih dengan keadaan ini ia lalu berdiri dan mengacak-acak rambutnya kasar dan bergegas masuk kedalam kamar dengan nada langkah kaki kasar

Kuroo dan Tsukishima yang sedari tadi duduk bersebelahan dengan Bokuto pun lantas menoleh dan menaikkan sebelah alis mereka

Sedangkan Akaashi sendiri sebenarnya sudah bangun sedari mereka duduk di sofa tapi lebih memilih diam dan tidak bereaksi

Selang beberapa menit kemudian Bokuto keluar dari kamar dan menuruni tangga sambil membawa selimut yang di genggam erat di tangannya kuroo dan Tsukishima pun lantas bingung

Dan dengan perasaan yang sedikit kesal dia berdiri tepat di belakang sofa tepat di mana Akaashi sedang duduk, tanpa peringatan Bokuto langsung membuka selimut yang sedari tadi ia bawa dan menyelimuti seluruh tubuh Akaashi dengan selimut itu

Setelah selimut itu telah menyelimuti tubuh Akaashi, Akaashi pun perlahan-lahan namun pasti. Dia pada akhirnya melepaskan pelukannya pada bantal yang sedari tadi pagi ia peluk, tanpa membuang waktu Bokuto langsung berjalan mendekati Akaashi dan langsung menggendong nya tanpa sepatah kata pun

Setelah menggendong Akaashi dia pun langsung bergegas menaiki tangga dan masuk kedalam kamar, ia mendudukkan tuhuh Akaashi yang masih terbungkus selimut di atas tempat tidur

Setelah itu Bokuto pun langsung keluar dari kamar dan menuju ke bawah Akaashi yang sadar kalau Bokuto sudah keluar kamar pun membuka bungkusan selimut yang menyelimuti dirinya dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya

Sedangkan keadaan di bawah mulai campur aduk antara kesal, marah, dan khawatir semuanya campur aduk sampai akhirnya Bokuto turun dengan wajah yang sedikit tenang

Lantas mereka berdua langsung menoleh dan beranjak dari tempat awal mereka duduk tadi untuk menghampiri Bokuto

"Bokuto-san apa Akaashi-san bakalan gak papa?" Tsukishima

"Iya Bokuto emang Akaashi gak kenapa-napa kan?" Kuroo

"Iya bujank Akaashi nya gak kenapa-napa, paling ini dia juga lagi mandi" Bokuto

Berkat pernyataan Bokuto itu akhirnya dua orang yang ada di depannya ini pun bisa bernafas lega karena mendengan kalau Akaashi saat ini baik-baik saja

Bokuto pun berkata apapun langsung berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air dan kembali ke kamar tanpa sepatah kata apapun dan meninggalkan kuroo dan Tsukishima di lantai bawah nampak kebingungan melihat sikapnya

Sesampainya dia di kamar, dia sama sekali tidak melihat sosok Akaashi dimana pun. Dia lalu masuk dan menutup pintu kamar dan tak lupa meletakkan segelas air yang sedari tadi ia bawa

Dia pun mengalihkan pandangannya ke arah kamar mandi

'Catatan: karena kamar mereka lumayan besar jadi di kamar mereka itu langsung di sediakan dengan kamar mandi'

Entah yang di atas itu berguna atau gak ya~ cuman sekedar informasi kok oke kembali ke cerita

Tanpa banyak bacot Bokuto pun berdiri di depan pintu kamar mandi tersebut, dan benar saja tidak lama kemudian pintu kamar mandi itu pun terbuka dan memperlihatkan sesosok pemuda bersurai hitam yang tak lain dan tak bukan adalah Akaashi

Tanpa peringatan Bokuto langsung menarik pergelangan tangan Akaashi dan langsung mendekap erat tubuh Akaashi, seakan-akan berkata 'jangan pergi' dekapan itu semakin erat saat Akaashi balas mendekap tubuh Bokuto

"Ano Bokuto-san marah ya?" Akaashi

"Mana mungkin gw marah" Bokuto

Bokuto pun melepas dekapan nya dan mengecup lembut kening Akaashi, dan yang di kecup cuman nutup kedua matanya

Bokuto langsung memegang wajah Akaashi dengan kedua tangannya dan mendongakkan wajah Akaashi untuk menatapnya, tak lama setelahnya Bokuto langsung menghapus jarak di antara mereka dan membuat kening mereka berdua saling bertemu

"Asal jangan di ulangi lagi ya" Bokuto

" Mm" Akaashi

Dan dengan secepat kilat bokuto langsung menyambar bibir Akaashi dengan lembut awalnya, tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi panas. Bokuto mulai mengganas mula dari sini, ia bahkan sampai membelit lidah Akaashi yang sampai-sampai membuat Akaashi lemas seketika

'WOI INGET INI PUASA TOR!! KOK PIKIRAN LU NYUNGSEP MULU SIH TOR ?!'

Dan untung saja Bokuto langsung menahan tubuh Akaashi agar tidak terjatuh. Bokuto sebenarnya sudah tau kalau Akaashi sudah pada batas nya tapi.........ya anggap aja ini sebagai hukuman karena sudah mengabaikannya seharian penuh

Bokuto makin menjadi-jadi dia mencium, menghisap, membelit, dan mengigit di dalam ciumannya itu. Namun anggap saja kalau Bokuto sedang memberi kemudahan bagi Akaashi, Bokuto melepas ciuman panas nya dan membiarkan Akaashi untuk menghirup oksigen

'TOLONG LAH TOR BULAN PUASA WOI INI BULAN PUASA!!'

Dan benar saja setelah ciuman itu terlepas Akaashi pun langsung meraup oksigen sebanyak-banyaknya, baru kali ini Bokuto menciumnya dengan berlebihan sampai-sampai membuat Akaashi hampir kehilangan nafas

Bokuto menyeringai jahil kepada Akaashi, sedangkan Akaashi masih meraup oksigen sambil menutupi mulutnya dengan tangan kiri nya. Belum selesai Akaashi meraup oksigen Bokuto langsung menggendongnya

Yang di gendong lantas terkejut sekaligus bingung, Bokuto menggendong Akaashi ke kasur dan mendudukkannya di atas kasur, mengingat rambut Akaashi yang masih basah Bokuto pun mengusap lembut handuk yang ada di atas kepala Akaashi dan membantu meneringkan rambut Akaashi

TBC Minna

Oke sampai di sini aja dulu dadah bye maaf kan ke gabutan sang author ini

Mau Bermain??(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang