Part 12

5.9K 588 34
                                    

Saena POV

Setelah diantarkan oleh Jaehyun, gue pun masuk ke dalam bilik ruangan rawat inap milik Sehun.

Kalau dipikir-pikir, luas kamar ini terlalu berlebihan buat hanya ditinggali satu orang saja. Ini kalo member boy group NCT semuanya sleep over juga masih cukup.

"Sehunn!! Lihat nih gue datang bawain apa." Teriak gue saat memasuki ruangannya.

Ia hanya membalas dengan tatapan dingin seperti biasa.

"Kupasin."

Gue baru juga dataeng. Baru nyentuh lantai, belum ada duduk, apa basa-basi dulu.

"Mau apa, jeruk? Pisang atau apel?"

"Manggis." Ucap Sehun asal. Ini dia maksudnya mau ngelawak apa pengin manggis beneran sih?

"Kan gaada manggis disini, Apel aja yaa."

Gue ambil buah apel dari keranjang buah itu dan mengambil pisau di lemari tempat peralatan makanan.

Ada sisi dimana gue menginginkan apel itu beracun terus Sehun keracunan (lagi) dan kemudian tewas. Hhh, biar gue nggak dirusuhin lagi hidupnya.

Tapi jangan ah, kasian bentukan titisan dewa gini udah langka, harus dilestarikan.

"Nih apelnya. Engga beracun kok, tenang aja."

"Tadinya saya nggak curiga sama apel ini. Tapi karena kamu bilang begitu barusan, saya jadi curiga."

"Yaelah. Nih, gue makan, nih." Gue mengambil apel dari mangkuk dan menggigitnya dengan lahap agar Sehun percaya.

Setelah melihat itu, Sehun baru mau mengambil apel yang gue kupaskan untuk dia dan memakannya.

"Tadi dokter udah datang kesini?"

"Udah."

"Ngecek kondisi lo?"

"Iyalah, masa ngecek saldo atm."

Gue percaya sekarang Sehun lagi mencoba bercanda.

"Nggak lucu sih, Hun. Tapi gue ketawa ya, hahahahahahaha."

Tatapan dingin dari Sehun mempu membuat gue terdiam beribu kata. Tatapannya udah kayak mama tirinya Kim Tan di The Heirs, Serem.

"Jadii, apa kata dokter?"

"Tangan saya udah mulai baikkan, mungkin besok atau lusa perbannya udah bisa di buka."

"YEAYY!! Ber—"

"Bisa nggak sih suaranya biasa aja? Jangan teriak?"

"Kan gue cuma senang dengarnya." Ucap gue sambil cemberut. "Emang kalo gue teriak ada yang ke ganggu?, ruangan segede gini juga orang luar nggak bakal dengar suara gue."

"Yang terganggu itu saya!"

"Iya, iya. Maaf."

Gue mengupaskan lagi apel untuk Sehun karena apel yang di dalam mangkuk tadi sudah habis di makannya.

"Sekarang jeruk."

Untung aja kupasan apel itu belum banyak, jadi gue bisa mengembalikannya lagi ke keranjang dan mengambil jeruk.

"Ih. Pinter banget Jaehyun milih jeruknya, wangi banget gini. Pasti rasanya manis."

"Sehun, coba deh lo cium jeruknya. Enak yaa wanginyaa?" Gue memberikan jeruk itu kepada Sehun dan memposisikannya dekat dengan hidungnya.

"Wangi jeruk."

"Yaiyalah. Yang bilang wangi manggis siapa?!"

"Jaehyun itu siapa?" Tanya Sehun yang mengejutkan gue. Kepo juga dia ternyata.

My Lovely CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang