Disebalik jutaan hati yang aku jaga. Ada sekelumit jiwa yang tersakiti. Aku tak mampu menjaga jiwa yang satu itu. Aku berlari dari realiti kehidupan yang kejam ini. Aku inginkan jiwa itu tapi kenapa jiwa itu yang harus tersakiti?
Kenapa aku harus melepaskan jiwa itu pergi? Debunga berterbangan membawa hatiku yang lara ini. Bermulanya musim luruh seperti luruhnya hatiku yang terpaksa menyakitinya.
Sedangkan hati ini berlari menginginkannya berada disisi. Aku terpenjara oleh rindu. Aku terdera kerana cinta ini. Saat aku melepaskan dia pergi. Seperti jiwaku hanyut ditelan ombak. Aku menginginkan wujudnya ruang untuk kembali padanya.
Aku terlalu sayang padanya. Jantung seakan terhenti apabila melihatnya. Andai aku disisinya pasti bahagia milik kami. Bukankah dunia ini kejam? Ia membawa jiwanya hilang setelah ia pergi.
Mudahnya kata maaf dariku untuk merawat lukanya. Pedih yang kurasakan pabila dia membisu. Jiwa meronta mengotakan janji. Lidah kelu pabila mata bertentangan. Cinta seakan mekar semekarnya dihati. Adakah ini peluang yang hadir? Matanya sungguh redup memandang tapi ku lihat kekecewaan yang dialami. Masihkah dia memendam rasa? Kau lupa atau buat2 lupa. Engkau yang menyakitinya duhai jiwa.
YOU ARE READING
BICARA HATI
FantasyKadang lidah kelu untuk berbicara Menari nari angin membantu untuk berbicara Tiada lafaz yang hadir Hanya hati yang mampu menyatakan perasaan Jiwa meronta, Hati membeku