Sekolah Baru

12 1 0
                                    

Suara jam weker menggema bersamaan dengan suara bunda yang mengetuk pintu dengan tidak sabar.

"Allea," teriaknya dibalik pintu.

Aku hanya menenggelamkan wajahku di balik selimut tebal. Ku dengar suara langkah kaki mendekat kearah ku.

"Kalau masih ngga bangun, uang jajan kamu bunda potong."

Deretan kata yang bunda ucapkan barusan membuatku seperti di sambar petir. Aku hanya cengengesan melihat wajah padam bunda yang sudah tak tahan itu. Ku kecup pipinya lalu aku pun berlari kearah pintu kamar mandi.

Telat sudah menjadi makanan bagiku, sekarang sudah pukul 6:55 pagi dan aku masih diatas motor milik abang ojek langganan bunda.

Dari jauh gerbang yang menjulang tinggi itu hampir tertutup sebagian. Dengan perasaan gelisah aku bilang ke abang ojek untuk mengendarai motornya dengan kecepatan penuh.

"Pak jangan ditutup dulu." Teriakku sambil mengembalikan helm milik abang ojek.

Setelah selesai membayarnya aku pun lari seribu langkah. "Terimakasih Pak," ucapku pada satpam yang menjaga gerbang.

Beberapa meter di depanku ada beberapa murid yang berbaris rapih hendak di hukum sepertinya. Selang beberapa menit kemudian aku melihat barisan itu di bubarkan, dengan wajah kesal para murid terpampang nyata disana.

Aku melanjutkan langkah kaki ku menuju meja piket untuk mengetahui kelas mana yang akan jadi kelas ku nanti.

"Permisi Bu, maaf saya mau--" tiba-tiba saja tas ku ditarik dari belakang.

"Bu masa dia ngga dihukum, kan telat juga sama kayak saya." Ucap pria tengil disampingku.

"Eh apa-apaan sih kamu, lepasin itu tasnya dia." Bu Erna itu nama yang terpajang di Kartu Identitas Guru yang ia pakai.

"Maaf bu saya mau nanya kelas saya dimana ya?" tanyaku sambil menoleh kearah pria menyebalkan itu.

Ia pun hanya memeletkan lidah dengan gaya tengilnya lalu pergi begitu saja.

"Aneh." Ucapku pelan.

"Mari Allea ikut Ibu."

Aku mengikuti Bu Erna yang mengantarkanku ke ruang kelas yang akan aku tempatkan. Kini aku dan Bu Erna telah sampai di depan pintu XI-MIPA 4, Bu Erna mengetuk pintu lalu mempersilakan aku masuk mengikutinya.

Di dalam kelas yang tadinya ricuh kini semua siswa pun diam bagai patung. Bu Erna pun meminta perhatian para siswa, dan menyuruhku untuk memperkenalkan diri.

"Hai, gue Aiora Kallea, panggil aja Alle atau Allea salam kenal." Gugup menggerogoti jantungku yang terus berdetak, namun tetap kupaksakan senyum itu mengembang.

"Hai." Sambut semua siswa di kelas itu.
"Allea boleh pilih tempat duduk sekarang nak, Ibu tinggal ya." Aku hanya mengangguk untuk menanggapi ucapan Bu Erna barusan.

Keadaan kelas setelah Bu Erna menutup pintu kelas pun kembali ricuh. Tentu saja begitu, karena masih masuk pelajaran baru jadi free class.

Aku memilih duduk dipojok kelas dekat dengan gadis berambut hitam legam yang sedang memainkan benda pipih miliknya.

"Hai, gue boleh duduk disini." Ia menoleh kearah ku lalu tersenyum mempersilakan.

"Nama lo siapa?" tanya ku ragu padanya.

"Gue Kinara Alattas , panggil aja Kinar." Ucapnya dengan senyum manis miliknya.

Setelah berkenalan dengan beberapa siswa di kelas, aku pun beranjak dari kursiku lalu pamit dengan Kinar karena aku ingin pergi ke perpustakaan.

Aku sempat tersesat saat menuju ke perpustakaan tapi aku di tolong oleh dua gadis cantik. Tak sempat berkenalan, pasalnya mereka juga sedang terburu-buru.

Sampainya aku di depan pintu cokelat tua yang besar, aku memasukinya. Menghela nafas, lalu tersenyum pasti. Ini duniaku, banyak buku yang tertata rapi disini, terlihat sangat indah tapi tak bisa di pungkiri sudah ada beberapa yang terlihat melapuk.

Aku menyusuri koridor perpus yang tampak sepi dan dingin. Hanya ada penjaga dan beberapa anak yang sedang duduk di kursi yang sudah disediakan. Aku menjejakkan kaki kearah kumpulan puisi, lalu mengambil beberapa buku untuk dibaca hari itu.

Saat ingin berjalan kearah kursi aku tersandung sesuatu, dua kaki jenjang yang terlihat terlentang itu sudah dipastikan sang empunya pasti sedang tidur.

"Anjrit." Erangnya, lalu menatapku dengan tajam.

"Lo lagi." Ia beranjak menuju pintu perpustakaan, lalu menghilang.

------
#CeritaBumi 🍓

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

G E L A PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang