Bab 1

9 0 0
                                    

Hidup sebagai penerima beasiswa disekolah bergengsi memang gak sepenuhnya enak, seperti hari ini disekolah gue bakal ada acara pameran sekaligus rapat komite sekolah. Sebagai siswi kelas 11 SMA Dharma Wijaya sudah seharusnya kita terlibat dalam acara entah jadi panitia ataupun jadi volunteer ꟷalias babu yang cuma bantuin tim logistikꟷ emang yang paling bener pilihan 1 sih.

Dari arah barat Sandra mendatangi gue yang sedang duduk dikantin sambal minum es teh mas Dud.

"Mika, lo jadinya daftar apa?" tanya Sandra setelah dia duduk disamping gue.

"Gue tuh males ikutan begituan, tapi karena ini sifatnya wajib okay gue bakal jadi panitia," gue dengan malas jawab pertanyaan Sandra.

"Gue juga!" balas Sandra lalu pergi memesan mie ayam Mang Badrun.

Setelah melamun cukup lama, gue baru sadar kalau belum pesan makanan daritadi gue pun teriak ke Sandra "San, gue titip 1."

Hari ini adalah hari melelahkan buat anak IPA karena mereka banyak banget praktek dihari Jumat alias harus pulang telat dan beres-beres lab Mipa.

Handphone gue getar saat gue lagi nyapuin lantai lab kimia, gue pergi ke ujung koridor buat angkat telepon dari tante Alina.

"Assalamualaikum, kenapa tante Alina?"

"Ka kamu sekarang ke rumah tante ya ini ada urusan penting dan kayaknya tante butuh bantuan kamu sekaligus ada yang ingin tante omongin ke kamu."

Gue bengong mendengar perintah tante Alina karena gak biasanya beliau menyuruh gue ke rumahnya.

Setelah terdiam cukup lama, "Meka? Kamu masih disitu kan?" tanya tante Alina disebrang sana.

"Uhm iya tante, nanti pulang sekolah aku kesana sekaligus aku minta alamatnya ya tan."

"Oh soal itu, nanti tante pesankan ojek online buat kesini."

Sambil menunggu ojek online yang tante Alina pesankan, gue mendengarkan lagu diheadset dan melihat-lihat gambar di galeri.

_______

Sekarang gue tau kenapa tante Alina baiknya kebangetan, liat rumahnya aja udah bikin mupeng.

Gue pun mengetuk pintu dan menunggu hingga pintu terbuka.

"Siapa?" pintu terbuka bersamaan suara yang gak asing ditelinga gue.

Apa-apaan ini kenapa ada si brandal Rafan dirumah ini. Masih terkejut dengan siapa yang membukakan pintu gue masih diam kayak orang bego depan rumah tante Alina.

"Mika, ada tante Alina nya?"

"Oh Bunda, ada didalam kayaknya lo udah dicariin daritadi. Masuk," dia berjalan terlebih dulu dengan aku mengekorinya.

Tante Alina terlihat sedang repot dengan barang-barang diruang tamunya yang luas itu, lalu melirik ke gue Ketika sadar kalau tamunya udah datang.

"Eh Meka sini-sini duduk," perintah tante Alina sambil menepuk karpet bulu dibawah sofa ruang tamu.

"De, ambilin minum buat Meka ya," setelah gue terduduk tante Alina seperti sedang berbicara kepada Rafan yang masih disitu.

"Kok Meka sih Bun? Dia tuh Namanya Mikaila," balas Rafan sambil melirik gue dan bilang "Iya kan, Kail?" gue yang bingung ditanya hanya bisa mengangguk lalu menjelaskan.

"Nama aku Meca Mikaila kak,"

"Kalian tuh saling kenal? Kok Bunda baru tau sih?" cecar tante Alina sambil menyelidik anaknya.

"Biasa bun, Namanya juga lelaki," balas Rafan sambil lalu ke dapur.

Pulangnya tanpa bisa dicegah tante Alina menawarkan gue untuk pulang diantar oleh Rafan, dengan cepat gue menolak yang untungnya tante Alina tidak memaksa.

Dijalan tadi saat menaiki ojek online gue kepikiran sama Rafan yang ternyata mengenal gue dan manggil gue kail, dia pikir gue alat mancing apa. Gue sama dia emang pernah beberapa kali berada satu ruangan waktu pelatihan olimpiade kimia, tapi sekarang sudah jarang karena dia juga kelas 12 yang mana harus lebih fokus ujian dan setelah itu baik gue ataupun dia gak pernah berinteraksi lagi. Rafan memang sangat terkenal di sekolah, mengingat Ayah lelaki itu ialah salah satu komite sekolah ini.

Sampai dirumah gue memeriksa ruangan yang ternyata ayah sudah ke kamar, gue bergegas ke kamar untuk mandi sekalian mau ngecharge handphone ketika melihat ada notif WhatsApp dari nomor baru.

9:48PM Kaila besok bunda nyuruh gue buat balik bareng lo,

jam 4.30 di lapangan basket gue tunggu. R

Tidak menyangka bahwa pesan tersebut dari Rafan. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MikailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang