Empat minggu setelah kejadian itu, Cres mengetahui bahwa ia hamil.
Iya, dia hamil anaknya Jaehyun.
Mengetahui dirinya hamil, Cres kalut dan tidak tahu harus bagaimana.
Ia ingin bilang pada Jaehyun, tapi apa yang dikatakan Jaehyun dua hari setelah kejadian itu membuatnya sakit hati dan dari raut wajah Jaehyun nampak bahwa ia tidak menyukai kejadian itu dan tidak ingin mengingat nya sama sekali.
Masih teringat jelas raut wajah datar dan suara dingin yang diperlihatkan oleh Jaehyun dan kata-katanya yang menusuk hati.
"Sekretaris Lee, aku harap kau menganggap ini sebuah kesalahan. Aku tidak ingat apapun begitupun dirimu, jangan membahas ini padaku atau siapapun, jika kau masih ingin bekerja disini anggap saja hal ini tidak pernah terjadi. Kalau kau membahas ini padaku, kau tidak ada bedanya dengan seorang jalang."
Hancur sudah raut wajah ramah dan senyum manis Jaehyun yang sering ia perlihatkan itu.
Setelah kejadian itu Cres memilih untuk libur selama tiga hari untuk mendinginkan kepalanya dan Jaehyun pun memberikan izin.
Hari ini Cres memilih untuk pulang cepat karena kepalanya sakit dan dia sedikit mual.
Cres duduk termenung di sofa ruang tamu rumah kecil nya, ia tidak tahu harus melakukan apa. Felix di jam segini sedang bekerja di cafe yang tidak jauh dari rumah sementara ibunya sudah lama berada di rumah sakit, karena itu ia hanya bisa duduk termenung memikirkan nasibnya.
Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan wajah adiknya, Felix yang seharusnya di jam segini sedang bekerja.
"Lho, kok udah pulang?"
Felix mengerutkan dahi. "Kalau hari ini aku cuma dapet shift lima jam, terus yang aneh itu malah kakak, biasa lembur tapi udah sekitar empat minggu gak lembur."
Aduh adiknya ini peka sekali.
"Lagi gak ada banyak kerjaan."
"Hmm..."
"Serius Lix."
Felix hanya memutar bola matany lalu duduk di samping kakak nya itu.
"Kak, kalau ada masalah bilang aja, nanti kita selesain sama-sama."
Cres tersenyum. "Iya, thank you," jawab nya. Cres tidak ingin membebani Felix dengan masalah nya ini, lagipula Cres sudah dewasa dan Felix bahkan masih bersekolah jadi Cres tidak ingin membuat beban Felix semakin banyak.
"Ah Lix, tadi sekolah nelpon."
"Hm? Apa katanya?"
"Kamu.. kamu katanya mau lulus cepet?"
Felix hanya mengangguk tanpa menatap kearah Cres.
Cres langsung murung dan menggenggam tangan adiknya. "Felix, kamu gak perlu khawatir sama hal lain, sekolah aja dulu yang bener, nikmatin sekolah. Kamu gak perlu lulus cepet kayak kakak. Kan kakak udah bilang---"
"Tapi aku mau lulus cepet terus kuliah pakai beasiswa biar bisa bantu kakak sama keuangan buat mama juga!"
"Tapi kan---"
"Kak, Felix gak mau kakak ngambil semua beban nya. Kakak udah cukup menderita, Felix gak mau kakak jadi stress. Walau gaji kakak udah lebih dari cukup tetep aja biaya perobatan mama itu mahal dan kakak harus ngebiayain sekolah Felix sama kebutuhan kita sehari-hari."
Cres diam.
Ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi karena Felix nampak sangat keras kepala soal hal ini.
"Kak, Felix tahu.." Cres menatap kearah Felix yang juga menatapnya. "Kakak hamil kan?"
Seketika dunia Cres hancur berantakan.
****
Esok hari nya Cressa pergi ke kantor bukan untuk kerja melainkan ia ingin mengundur diri dari pekerjaan nya.
tok tok
"Masuk"
"Selamat pagi pak. Maaf saya menggangu bapak" ucap Cressa.
"Ada apa?"
"Saya kesini ingin mengundurkan diri"
"Memangnya kenapa?"
"Saya tidak sanggup bekerja lagi."
"Ohh, baik mana surat pengunduran diri nya?"
"Ah ini pak," jawab Cressa sambil mengasih berkas pengunduran diri nya
"Kalau begitu saya pamit pak, selamat siang."
Saat Cressa sudah keluar dari ruangan bos nya ah mantan bos, ia langsung pergi ketempat dulu ia kerja lalu mulai membereskan barang-barang yang ia punya untuk di bawa pulang.
"Ini hari terakhir ku disini, pasti aku akan sangat rindu dengan kenangan-kenangan di sini," gumam Cressa. "Selamat tinggal."
***
HEEYYY
FINALLY APDET AGAIN UWU💕
HOPEFULLY U LIKE IT N SORRY IF KEPENDEKAN MAYBE AKU AKAN APDET DOUBLE :" IDK LMAOJANGAN LUPA VOTE N COMMENT KAY?
SEE U~