duapuluh;

645 56 3
                                    

Halo gais!
Semangat puasanya yogs!

Gua pulang ke rumah, disambut kehadiran bang Doyoung yang lagi duduk di sofa sambil nonton tv. Jiwa bapaknya keluar begitu aja pas gue liat.

"Baru pulang?"

Gue berdehem, naruh tas di sofa dan pergi ke dapur. Kata bang Doy, ada mac n cheese di kulkas. Jadi gue makan itu, karena ngerasa ga terlalu laper.

"Gimana kuliahnya? Tumben ga bareng Hyunjin." tanyanya, "Dia masih ada kelas."

Gue cukup menikmati mac n cheesenya, dan kalo udah gue langsung pergi ke kamar buat rebahan. Berhubung besok liburan, gue udah boleh gak berurusan sama kuliah dulu.

Gue ganti baju, dan ngehapus make up. Tapi setelah itu gue sadar kalo gelang gue hilang. Gue nyari-nyari gaada, itu gelang pemberian Yeonjun yang terakhir.

Gue panik dong, gue nyari sana-sini di dalem tas pun gaada. Cuman satu tempat yang gue tuju, cafe tadi. Gue harus balik kesana, takut ada yang ambil.

Gue pun touch up sedikit, dan make jaket. Juga bawa hp. Niatnya cuman buat ngambil gelang doang soalnya.

"Dek?-"

Pertanyaan bang Doy sempet terpotong karena gue lgsg bilang pamit mau pergi lagi, gue buru-buru banget karena itu barang berharga banget buat gue.

"Guys, ini bukannya gelangnya Yeonjun?" tanya Beomgyu, Soobin ngambil barang itu dari tangan Beomgyu.

"Tapi ini yang dipake Sarah juga deh?"

"Tapi kalo ini punya Yeonjun, ga mungkin dia udah di Seoul. Dia bilang baru penerbangan nanti kan?"

"Iya." Jeje merebut gelang itu, dan melihatnya lebih dekat.

"Ini punya..."

Semuanya menatap Jeje, penasaran.

"Sarah."

"Berarti yang tadi itu beneran Sarah?"

Bunyi bel pintu cafe, Beomgyu dan kawan-kawan reflek melihat ke arah pintu. Dan yang mereka lihat benar, seorang sahabat yang selama ini lost contact dengan mereka. Dan perempuan itu matanya sedang menyorot sekelompok orang yang tengah melihatnya, matanya membulat tidak percaya, tidak percaya dia akan bertemu teman lamanya.

Dia keluar, pergi dari cafe itu. Yang awalnya niat dia ingin mencari gelang itu, langsung tidak ada. Wajahnya langsung malas ketika berhadapan dengan mereka, sementara itu teman lamanya mengejar perempuan itu.

"Sarah! Tunggu bentar!" teriak Jeje, mengejar Sarah yang berjalan cepat.

"Sarah! Jangan pergi dulu dong!"

"Kak Sarah kita kangen!"

Dan tentu, teriakan Hueningkai membuat Sarah terharu. Dia gak tega sama temannya.

"Sarah stop!"











"Woh!"

Langkah Sarah terhenti karena menabrak orang di depannya, dia mendongakkan kepalanya. Yeonjun.

"Y-yeonjun?"

Tanpa basa-basi, Sarah langsung bergeser dan ingin pergi tapi sia-sia. Tangan Sarah ditahan sama Yeonjun, sebenarnya Sarah gak mau nangis. Tapi dia gak percaya, selama beberapa tahun, tangis rindunya menetes tapi masih ada rasa kecewa yang menimbun rindunya kepada Yeonjun.

"Sarah, nanti jatoh."

"Urusin temen-temen lu, bikin malu ngejar-ngejar orang."

Yeonjun menoleh ke arah temannya, bertanya 'kenapa' tapi temannya tidak bisa menjawab. Seharusnya mereka tadi pura-pura tidak tau, dan tidak lihat aja.

20cm ㅡ choi yeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang