Bahagianya Menjadi Doublelillah (2019)

13 2 0
                                    

Dari semua antologi, antologi ini yang paling berkesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari semua antologi, antologi ini yang paling berkesan. Buku terbitan motivaksi inspira ini punya banyaak sekali kisah dalam perjalanan membukukan hingga menjualnya.

Aku berkolaborasi dengan 3 sahabatku. Riestantya, Lucy dan Dwi. Jadi, empat orang ibu-ibu yang rempong dengan bocilnya harus menyelesaikan naskah ini dengan deadline 2 bulan apa sebulan gitu aku lupa. Pokoknya wow banget perjuangannya.

Kami berbagi kisah tentang bagaimana saat kami single, mengenal pasangan, menikah, punya anak, hingga bagaimana kami menjadi produktif.

Tentunya dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Kalau ketiga dari kami dengan cara taaruf, maka Lucy yang paling berbeda tapi tetap saja jarak antara pendekatan dan menikah cukup singkat. Bahkan lucy memberanikan diri untuk menikah walau dia dan pasangannya masih sama-sama kuliah.

Lucy sebagai lulusan psikologi, membagikan kisahnya saat menjadi mahasiswa psikologi dan bagaimana kesibukannya setelah menikah dengan sua anak yang berdekatan jaraknya. Riestantya sebagai lulusan ahli gizi, membagikan tips-tips bagaimana menyajikan makanan sehat di rumah. Juga berkisah bagaimana perjuangannya menanti buah hati.

Aku tidak bercerita tentang jualan, meski aku adalah lulusan ekonomi manajemen,hehe. Dwi juga tidak bercerita tentang obat, meski dia lulusan farmasi.

Tebak, kami cerita apa? Hehe.

Cerita tentang banyak hal pokoknya. Adaptasi kami dari yang suka banget sibuk di masa lajang, hingga jadi full ibu rumah tangga.

Kami tidak meremehkan sebuah ijasah, meski pada akhirnya kita di rumah menjadi ibu rumah tangga. Kita hanya ingin berbagi, bahwa ketika kita sudah mengenyam pendidikan ke jenjang kuliah, namun jika suami meridhoi kita untuk berkarir di rumah, maka kita tetap harus dengan senang hati menerimanya. Dan harus yakin bahwa akan lebih banyak kebaikan jika kita melakukan kesibukan dengan ridho suami. Aku pribadi sudah membuktikannya.

Kami membuat akun IG @bahagia.lillah untuk menshare motivasi tentang rumah tangga. Juga mengadakan kuliah whatsapp online. Pemateri pertama adalah Lucy, temanya 'Menjadi Pasangan yang selalu dicintai'. Pemateri ke dua Riestantya, dengan tema 'Ibu cerdas, keluarga sehat'.

Pertama kali aku memberanikan diri untuk cetak buku antologi dalam jumlah banyak. Yaitu sebanyak 50 eksemplar. Tentu saja kami patungan membelinya.

Ya, meski tidak banyak lakunya, tapi aku tetap bahagia. Mungkin malah kalau dikalkulasi, nggak ada keuntungan secara materi. Karena beberapa kali juga buku dibuat give away, dikadoin buat teman yang nikah, penjualan buku 100 persen untuk donasi, tapi aku sangat bahagia jika buku ini dapat memberikan manfaat.

Dan rejeki bukan datang dari luar, melainkan dari dalam. Jadi, meski nggak dapat penghasilan tambahan, tapi aku bisa menghemat uang belanjaku.

Uang yang sempat sekarat karena aku buat beli buku antologi, jadi perlahan membaik kembali. Masya Allah tabarakallah.

Jadi jangan galau kalau bukumu nggak laris, yang penting utamakan bahwa dalam tulisanmu ada kebaikan, ada hikmah dan tidak bertentangan dengan prinsip juga keyakinan dalam agama. Insyaa Allah semoga diberi keberkahan.

:)

Kata dalam KaryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang