Mobil berwarna hitam itu pun berhenti tepat didalam parkiran kawasan wisata Jinhae, yang merupakan sebuah distrik dikota Changwon-si, provinsi Gyeongsangnam-do. Kawasan tersebut sedang mengadakan Jinhae Cherry Blossom Festival dimana festival itu terdapat banyak aneka kuliner, permainan dan pertunjukan live, serta para pengunjung juga akan dimanjakan dengan pemandangan indah dari bunga sakura yang bermekaran disana.
Dengan cepat seorang wanita turun dari mobil hitam tersebut. berdiri dengan anggun dan merentangkan kedua tangannya, ia menghirup udara sebanyak-banyak nya di tempat yang sangat ia sukai ini, tempat dimana membuat hatinya akan merasa senang dan tenang, ya ... walaupun banyak pengunjung, itu tidak akan membuat ia mengurangi rasa senangnya itu. "Jinri-ya jangan seperti itu ! kau membuat ku malu" Seru seseorang di belakangnya dengan suara tidak suka kepada wanita tadi yang ternyata itu adalah jinri.
Jinri hanya menghela nafasnya kasar dan berbalik mengkahadap orang yang berkomentar tidak suka kepadanya. "Nee Minho oppa" balasnya datar dengan menekankan suara pada kata minho, dan langsung pergi menuju aneka permainan disana. "Ckckckck.... anak itu" Dengan enggan minho pun mengikuti kemana pun yang dilakukan adiknya itu.
Minho P.O.V
Dia terlihat senang. Aku suka . Ya suka akan senyumnya yang mengembang lebar ke padaku, matanya yang memancarkan kebahagiaan tiada tara. Aku suka itu. Dia yang ku maksud tidak lain dan tidak bukan adalah Jinri, adik kecil ku yang sudah tumbuh dewasa, ah.. mungki baru remaja kali yah ? haha.. .
Melihat tingkahnya hari ini aku hanya tersenyum kecil, itu membuat hatiku juga merasa senang dan hangat. Dia walaupun sudah memiliki tubuh yang sebesar itu, tingkahnya tetap sama. Ya sama seperti jinri kecil ku yang aku sayangi. Melihatnya kemarin yang terlihat hancur setelah pulang kuliah membuat hati ku merasa terhenyak kesakitan..
Flashback on~
Aku hanya duduk disofa dengan santai, memasang aerphone dengan benar di telinga ku dan mendengar musik tentunya . Bibir ku tidak berhenti berucap, ah tepatnya bernyanyi mengikuti alunan musik yang dikeluarkan oleh ponsel ku melalui aerphone ini. Hingga sebuah suara mengusik ku. yah suara bell rumah yang sangat terdengar berisik dikarenakan orang yang disana menekan bell tidak hanya 1 atau 2 kali tapi berkali-kali .
Oke siapapun kau yang disana, aku ucapkan selamat karena berhasil membuat ku geram. ya geram akan waktu santai ku terganggu oleh tekanan bell mu itu. Dengan kasar aku meraih knop pintu dan membukanya kasar. Aku mematung . Diam dan Kaku .
Melihat seorang wanita yang sangat aku sayangi, dengan keadaan yang begitu berantakan. Rambutnya kusut entah diapakan olehnya , yang pasti tidak serapih saat ia ingin berangkat kuliah. Wajahnya terus menunduk dengan isak tangis yang menyayat hati. Oh come on,, jangan seperti ini? kau membuat ku tersiksa! apa? apa yang sebenarnya terjadi pada mu hah ?! batin ku.
"O.. Oppa aku mau masuk" ucapnya dengan tutur kata yang tidak begitu jelas.
Aku menghela nafas ku kasar. Membolehkan dirinya masuk. Ia masuk dengan terus menundukkan wajahnya dan yang pasti tentunya dengan tangisan yang belum berhenti. Ia terus berjalan menuju kamar nya.
"Jinri-ya ? apa yang terjadi eoh ?" seru ku saat ia ingin memasuki kamarnya. Sejenak ia berhenti ditengah-tengah pintu mendengar seruan ku tadi. Ia hanya menatap langit-langit dengan mata sendu dan sebuah cengiran yang mengiris hati muncul dibibir mungilnya.
"Biarkan aku sendiri oppa" balasnya singkat dan menutup pintu kamar setelah ia masuk kedalam kamarnya. aku yang melihatnya hanya menghela nafas kasar. Oke,, mungkin dia butuh ketenangan.
****0o0****
Dan ini sudah lebih dari 2 hari ! dia tidak mau keluar dari kamarnya. Aku kesal ya kesal !! . aku sudah membujuknya untuk bercerita tentang hal apa yang membuatnya menjadi seperti ini, tetapi ia seolah olah tidak pernah mendengar ku dan menutup telinga serta bibirnya rapat-rapat. Apakah hanya bercerita dengak kakak mu ini sangat sulit untuk mu jinri ?.

YOU ARE READING
A Good Bye
Teen FictionDengan kakak yang menyebalkan seperti Choi Minho, Choi Jinri sebagai adiknya hanya menyabarkan hatinya yang melihat perilaku kakaknya yang tidak dapat dikatakan akrab dengannya. Namun, akankah ada hal baik di dalam kesehariannya ? Mungkin... Atau...