Part 4- Cinta dalam Diam

175 18 11
                                    

Hallo selamat siang semua, aku update kembali nih, selamat membaca jangan lupa vote dan comment nya ya terimakasih

Part 4- Cinta dalam Diam

Terakhir kalimat yang ku dengar adalah tangisan Aidan, dan Bi pinah, aku mengalamai kecelakaan, salahnya diriku tidak memakai helm. Kepalaku begitu berat, kesadaranku menurun, aku tak bisa bangun dan kesulitan bernafas.

Aidan bagaimana dengan Aidan siapakah yang akan mengurusnya kelak, aku rasa hidupku tak lama lagi. Namun, aku harus semangat, aku harus dapat bangun, demi Aidan.

Andhika, ya tiba-tiba saja aku mengingatnya pria itu papa dari anakku, begitu banyak rahasia yang ku sembunyikan dari dirinya, termasuk Aidan.

Semoga saja Bi pinah mengingat bahwa di dalam dompetku ada nomor telepon rumah Andhika, sehingga dapat menghubunginya, aku harap Andhika dapat segera bertemu Aidan, maafkan aku Andhika .

Entah mengapa di tidurku yang lama ini, aku bermimpi bagaimana aku bertemu dengan Andhika dahulu, bagaimana cinta dalam diam ini bermula.

Flashback

Hari ini aku bangun kesiangan lagi, ya semalam aku harus tidur sangat larut, mencari recehan uang untuk menyambung nyawa. Aku mengamen di malam hari, sore setelah pulang dari sekolah aku langsung mengamen.

Terkadang aku iri dengan teman-temanku mengapa mereka lebih beruntung daripada diriku, ayahku telah tiada, ibuku menikah lagi dan pergi mengikuti suaminya yang baru.

Akhirnya aku di tinggal sendiri, masih beruntung aku dapat tinggal di rumah pemberian ayah, dan keluarga ayah masih baik kepada diriku, namun untuk urusan finansial mereka sama sulitnya seperti diriku.

Biaya sekolahku memanglah di tanggung negara, namun biaya makan sehari-hari harus dengan tanganku sendiri yang mencarinya.

Aku menghela nafasku panjang, aku pergi ke sekolah, untungnya sekolahku dekat jadi hanya perlu berjalan kaki.

Aku berlari tergesa-gesa, lima menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.

"Pak tunggu pak, saya mau masuk jangan di tutup dulu"ujarku kepada Pak Jono Satpam sekolah. "Eh neng Hanny, masih bisa atuh neng masuk, ayo segera"ujarnya. Kemudian akupun memasuki sekolah.

"Hanny sini"teriak Zulaika teman sebangku ku melambaikan tangan. Ya di sekolah aku lebih sering di panggil Hanny , nama tengahku, nama lengkapku Kasih Hanny Widyawati.

"Ya Zulaika"ujarku menyambut lambaian tangan Zulaika. "Bangun kesiangan lagi?"tanyanya. "Iya nih, tidur larut aku semalam"jawabku.

"Hanny, sudah kamu jangan ngamen lagi, kamu tinggal sama aku dan keluargaku saja"Ujar Zulaika, yang dari dahulu selalu menawarkan kebaikan padaku.

"Tidak usah Zulaika, terimakasih, nanti aku menjadi pemalas"jawabku. "Loh kok pemalas, aku yakin enggak kok"ujarnya, "Sudah jangan sungkan"ujarnya lagi. "Tidak, terimakasih Zulaika"jawabku kemudian tersenyum.

"Eh kamu tahu tidak?"seru Zulaika berbisik, aku menggeleng. "Andhika pujaan hatimu, tadi naruh tas di depan meja kita loh"bisik Zulaika.

"Apasih Zula, dia bukan pujaan hatiku"ujarku berdusta. "Udah deh jangan bohong seperti itu, aku bisa menebaknya loh"ujar Zulaika.

Bel berbunyi menadakan jam pelajaran akan segera di mulai. Benar yang di katakan Zulaika, Andhika duduk di depanku. Aku menghirup aroma shampoo yang di pakai oleh Andhika yang terbawa oleh angin.

"Jangan terpesona seperti itu"bisik Zulaika, Aku diam dan malu karena gelagatku ketahuan oleh Zulaika. "Dasar Zula"ujarku, ya nama panggilan Zulaika adalah Zula.

Jam pelajaran pertama terus bergulir, ya pagi-pagi kami telah di suguhi oleh rumus-rumus aljabar matematika, kepala sampai sakit mencernanya. Hanya Cinta yang kulihat anteng sekali mencerna matematika itu, ya CInta adalah anak terpintar di sekolahku. Aku terkadang sering belajar pula dengan dirinya.

" Dhika... sttt... Dhika..."seru Zulaika memanggil Andhika, Andhika menoleh kebelakang. "Ada apa Zula?"tanyanya. "Ajarin dong, kami tidak mengerti, iyakan Hanny?"tanya Zulaika. "Iya aku tak paham"ujarku. Kemudian Andhika menjelaskan dengan rinci, ya Andhika juga termasuk anak yang pintar di sekolah. "Jadi seperti itu , sudah paham?"tanyanya, aku menganguk, sedangkan Zulaika menggeleng.

" Gak paham, coba ulangi lagi"ujar Zulaika lagi. "Jadi seperti ini, aku ulangi lagi ya"ujar Andhika menjelaskan sekali lag hingga Zulaika mengerti. Setelah selesai menjelaskan Andhika berbalik badan dan mengerjakan soal lainnya.

"Kamu beneran susah mengerti tadi?"tanyaku kepada Zulaika. "Ih kamu tidak tahu memanfaatkan keadaan"ujar Zulaika.

" Aku sengaja biar kamu bisa mandangin Andhika lama"ujar Zulaika berbisik, aku tertegun dengan jawaban Zulaika. "Udah ah, bel berbunyi ayo kita segera ganti baju, sebelum pak Unang masuk"ujar Zulaika.

"Ayo anak-anak segera berganti baju, kita olahraga basket" ujar Pak Unang yang ternyata sudah masuk ke kelas, kamipun bergegas berganti pakaian.

***

"Anak-anak ayo buat lingkaran kemudian saling bergandengan tangan" ujar Pak Unang. Zulaika tamopak berlari ke arah kanan, meninggalkanku, ada apa dengan Zulaika.

"Ayo Hanny, rentangkan tangan jangan bengong"ujar pak Unang. Aku merentangkan tangan dan ternyat aku menggenggam tangan Andhika, pantas saja Zulaika berlari meninggalkanku dia sengaja membuat agar aku bergandengan tangan dengan Andhika.

"Hari ini kita, melatih kaki, dengan menendang bola"ujar pak Unang, "Saya akan menoper bolanya, nanti kalianmenendangnya ya"lanjut Pak unang. "Baik pak"jawab kami serentak

***

Jam pelajaran olahragapun usai, jam istirahat pertama pun di mulai. Aku dan Zulaika pergi ke kantin " Kamu tadi sengaja ya?"tanyaku kempada Zulaika. " Sengaja apa?"tanyanya pura-pura. "Itu biar aku gandengan sama Andhika"jawabku berbisik. Zulaika ketawa, "Ketahuan ya"ujarnya. "iyalah"jawabku. 

"Ngomong-ngomong udah cuci tangan belum?"tanyanya. "Sudah, kenapa?"tanyaku. " Wah di cuci, tak kira tidak bakal di cuci habis gandengan sama pangeran"ujar Zulaika lagi,. "Zula......"teriakku memang temanku yang ini sangat iseng sekali. "Hahaha"Zulaika hanya tertawa kemudian berlari ke arah tukang batagor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Dawai Kasih #NUBARYOU&ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang