"Sekolah itu untuk mencari ilmu,
bukan untuk mencari cintamu"-AkudanSejutaRahasia-
Aku berjalan menyusuri lingkungan sekolah baruku. Setiap ada orang lain melihatku, akupun memperlihatkan senyum tulusku, entah itu dengan kakak kelas baru ataupun teman-teman baruku.
Ya memang hari ini adalah hari pertamaku memakai seragam putih abu-abu, tak terasa waktu begitu cepat hingga aku sudah mencopot baju biru putih kebanggaanku.
Sekarang umurku sudah 15 tahun dan akhir tahun ini juga umurku akan bertambah. Walaupun menurutku umurku saat ini masih kecil namun aku selalu menikmati hidup sesuai kapasitas sebuah kebahagian.
Aku akan berusaha untuk selalu bersyukur agar dapat mencapai apa yang di inginkan.Betewe, aku sekolah di SMA 1 ADIPTYA, sekolah ku lumayan jauh dari tempat tinggalku. Ya namanya saja mencari ilmu bukan untuk mencari kesenangan semata, hehehe.
Akupun melihat papan informasi yang tercantum pembagian kelas masing-masing. Dengan secepat kilat aku berlari menuju kelas yang sudah di bagi oleh guru. Saat sampai di depan kelas yang aku cari, aku sedikit ragu karena keringatku bercucuran dan pakaian ku yang tidak rapi, akhirny aku memutuskan untuk berhenti di teras kelas sembari menata pakaian baruku itu.
"Woy prend!"Sapa salah satu siswa perempuan yang duduk di barisan paling depan. Aku masih menerawang siapakah anak perempuan itu, wajahnya tidak langka dan mungkin aku sering bertemu dengannya.
"Ya ampun aku satu kelas lagi ama kamu?" ucapku berteriak bosan karena siswa yang menyapa itu adalah teman sekelas ku waktu SMP dulu.
Akhirnya akupun memutuskan satu meja dengannya, mumpung bangku sampingnya masih kosong. Oh ya perkenalkan teman purba ku ini bernama Merina atau di panggil dengan sebutan 'Nanaaaaa'. Dia merupakan teman nyontek setiaku waktu SMP dulu, walaupun crewet dan kadang-kadang membuat aku jengah dengannya namun dia sangat menguntungkan untukku.
"Diam dek! Untuk mengawali kegiatan di pagi hari ini mari kita berdoa bersama-sama, menurut agama dan keyakinan masih-masih, berdoa mulai!" berdoa di pimpin oleh salah satu pengurus osis
Ya memang hari pertama aku di SMA masih di sibukan dengan acara PLS, tapi syukurlah aku tidak merasakan bagaimana sakitnya dan perjuangan MOS.
Saat aku sedang khusuk berdoa untuk mengawali hari ini, tiba-tiba aku mendengar doa dari Nanaa. Sebenarnya aku ingin marah tapi juga ingin tertawa, biasalah anak aneh, ya doanya pasti ikut aneh.
"Eh tadi kamu doa apa?" tanyaku sambil terkekeh.
"Cuma berdoa semoga mendapat berkah dihari ini, hehehe" ucap Nana tanpa dosa.
"Oh ya? Berkah menurut kamu itu dapet cogan gitu. Anaknya sapa si kamu, pingin ku tampol pala bapak mu" ucapku murka.
"tata kramanya mbak!" ucap Nana tertawa cekikian.
Saat aku dan Nana sedang berdebat tiba-tiba salah satu pengurus osis yang kalau tidak salah bernama 'Kak Anggi', ia menatap tajam ke arah ku dan Nana. Huh aku sampai mrinding melihat tatapan tajam itu, walaupun tidak terlihat garang namun dapat membuat kami diam seribu bahasa.
Setelah kami terdiam, Kak Anggi pun mulai membuka suaranya. Kak Anggi menjelaskan dengan runtut kondisi, letak, visi-misi atau apapun itu yang berkaitan dengan sekolah ini. Aku sangat menikmati setiap ucapan dari Kak Anggi, bisa di bilang suaranya begitu lemah lembut dan terlihat jelas bahwa ia adalah tipe orang penyabar.
"sekarang waktunya kalian memperkenalkan diri masing-masing. Di mulai dari barisan depan bagian kiri ya!" suruh Kak Anggi pada kami.
Saat mendengar itu aku langsung grogi. Aku bingung ingin memulainya dari mana, namun aku cepat-cepat berdiri, tersenyum dan mulai berjalanan menuju kedepan.
"Assalamuallaikum, perkenalkan nama saya Pandita Aretha Adikirana, bisa dipanggil Aretha. Saya mempunyai kembaran bernama Pandu Arden Adicandra dan Kakak saya bernama Puspa Anjali Amirakalani. Rumah saya berada di dekat kali dan juga sawah, ya perkiraan satu kilometer dari rumah nenek saya"
Saat aku mulai melanjutkan perkenalanku itu, tiba-tiba salah satu pengurus OSIS berdiri di depanku.
"Heh tadi disuruh perkenalan diri kamu, bukan malah cerita silsilah keluargamu apalagi alamat rumahmu"
Aku mendengar dan langsung kembali ke tempat duduku sembari terkekeh pelan dengan penuh kemenangan.Beberapa sudah memperkenalkan diri mereka masing-masing. Huh begitu banyak perbedaan antara aku dan teman-teman baruku, namun itu hal biasa untuk memulai sesuatu yang baru.
Jam sudah menunjukan pukul 09.00 WIB, aku pun terlelap dalam tidurku karena gegabutan melandaku. Sepertinya kegiatan tidur hari ini tidak membuat pengurus OSIS merasa terganggu. Saat ditengah tidurku, aku pun bangun namun tetap memejamkan mata karena mataku terasa berat untuk dibuka, dan saat itulah aku mendengar seorang anak laki-laki dengan suara serak-serak basah sedang memperkenalkan dirinya.
"Aku di sini disuruh apa?" ucap anak laki-laki itu dengan nada menantang.
"Terserah kamu dek!" ucap Kak Anggi.
"Wiuh tinggi bet sih" ucap kagum dari salah satu pengurus OSIS yang tidak salah merupakan suara dari Ketua OSIS SMA baruku ini.
"Biasa!"
Mendengar kesombongan dari anak laki-laki itu membuatku semakin ingin tahu tentangnya. Namun saat aku membuka mata tiba-tiba ia sudah kembali ketempat duduknya. Padahal jika di dengar-dengar anak laki-laki itu belum jadi memperkenalkan dirinya.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Sejuta Rahasia
Non-FictionHai rahasia telah lama aku menunggunya. Telah lama juga aku menyimpan kau, karena seolah-olah kau tak pernah mengizinkan aku mengatakan rinduku padanya. Iya aku merindukannya karena aku menunggu dia untuk menyelesaikannya bersama hingga cerita ini b...