3. Penunggu perpustakaan

534 86 11
                                    

"Kookie, kok tempatnya nyeremin sih? Kelihatan angker banget," rengek Nayeon sambil menggandeng lengan Jungkook.

"Jangan sok takut deh. Kalo pun ada setan, itu juga sebangsa sama lo." balas Jungkook menepis kasar tangan Nayeon di lengannya. "Ngomong-ngomong, tangan lo kok gak nembus sih pas megang gue?" tanya Jungkook.

"Yang namanya hantu kan punya kemampuan spesial. Dia bisa nembus benda padat maupun tubuh manusia. Nah, dengan kemampuanku itu aku bisa nyentuh sesuatu yang aku pengen. Contohnya nyentuh kamu." terang Nayeon.

"Hah!"

Jungkook masih mencerna ucapan Nayeon.

"Kan aku suka sama kamu, makanya aku gunain kemampuan aku biar bisa nyentuh kamu, kan-"

"Udah deh, diem lo. Berisik terus dari tadi." ucap Jungkook membuat Nayeon cemberut. "Gara-gara lo, gue dihukum bersihin perpustakaan."

"Lah kok aku sih, Kookie?" tanya Nayeon bingung.

"Coba kalo lo gak ngajak gue ngobrol dan debat kayak tadi, gak mungkin gue telat masuk kelas. Gak bakal dihukum gini." ketus Jungkook yang selalu naik darahnya setiap ngomong sama Nayeon.

"Oh, jadi gara-gara aku, ya?" ucap Nayeon mengangguk-anggukan kepalanya. "Kalo gitu aku bantuin bersihin tempat ini deh, aku ikhlas kok. Jadi pacar kamu juga ikhlas banget malahan." cengir Nayeon tanpa dosa.

"Gue nya yang gak ikhlas." jeplak Jungkook. "Mending lo pergi deh. Gue gak butuh bantuan lo. Dengan adanya lo disini, malah bikin gue kesel tau gak," usir Jungkook.

"Beneran kamu nyuruh aku pergi? Ini perpustakaan luas banget loh, masak kamu mau bersihin sendirian? Aku bantuin aja ya, Kookie,"

"Sumpah ya, lo jenis setan tahan banting. Gimana sih caranya bikin lo tersinggung? Gue marah model apa juga lo tetep aja ngikutin gue," heran Jungkook.

Memang, sudah ratusan umpatan yang dilontarkan Jungkook ke hantu cantik depannya ini. Cacian, bentakan bahkan setiap saat didapatnya.

Namun hantu ini tidak pernah tersinggung sedikitpun.

Hanya ngambek, cemberut sambil mempoutkan bibirnya yang nampak sangat menggemaskan.

Layaknya anak kecil yang tidak dituruti keinginannya. Bukannya marah seperti pada umumnya.

Jungkook mengacak rambutnya frustasi.

Kalo boleh meminta, dia ingin menjadi cowok normal saja.

Bukan anak indigo.

Apalagi sekarang dikintilin dedemit super cerewet, tahan banting, anti gores dan sangat tak tahu malu ini.

Akhirnya Jungkook memilih tidak memperdulikan makhluk yang dengan cepat menyatakan perasaan cinta padanya itu.

Dia membersihkan rak buku, sedangkan Nayeon menyapu lantai.

"Udah deh, lo gausah bantuin gue. Pergi aja sono." ucap Jungkook menatap malas Nayeon.

Nayeon menoleh dan menghentikan aktivitas menyapu lantainya. "Kalo aku gak bantuin, terus ngapain dong?" tanyanya lugu.

"Lo pergi aja. Biar gue yang lanjutin sendirian."

Jungkook menghampiri Nayeon dan merebut gagang sapu yang dipegangnya.

"Woah, kamu baik banget sih? Pasti kamu gak pengen liat aku kecapekan, ya?" ucapnya kagum sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.

Jungkook hanya diam sambil menghela nafas kasar.

Pasti sekarang gadis itu sudah menyalah artikan ucapan Jungkook.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Annoying GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang