Sekarang aku harus mencari kerja untuk menafkahi keluargaku agar berubah menjadi drajat yang lebih baik di bandingkan sekarang.
Tapi aku bingung keahlianku hanya menghibur orang dan juga hanya bisa beres beres, masa harus jadi badut atau art? Tapi gakpapalah yang penting halal dan cukup untuk bayar semester dan cukup untuk keluargaku.
*ting tong, ting tong*
"assalamualaikum?"
*cetrekkk*
"Waalaikumussalam""ada apa ya nak?"
"gini bu, saya lihat di depan, Ibu membutuhkan art ya? Apa masih ada bu?"
"ohh masih ada, emang buat siapa? Buat adek sendiri? Emang punya pengalaman?"
"iyaa bu itu buat saya sendiri, kalo soal pengalaman jujur ini yang pertama kali kalo ibu terima saya, saya sekarang jadi tulang punggung keluarga di rumah, karna ayah saya sudah meninggal dan ibu saya mempunyai kangker, jadi mau tak mau saya harus dapatkan pekerjaan untuk keluarga saya"
Entah apa yang sedang di lihat oleh ibu itu, matanya melihatku dari ujung kaki hingga ujung kepala. Yaa mungkin dia masih mencurigaiku, kenapa orang semuda diriku mau menjadi art.
"baiklah ibu percaya sama kamu, kamu besok boleh kerja disini. Ingat jangan telat, jam sembilan ya!"
"ohh baiklah bu, trimakasih atas bantuan ibu"
Akhirnya aku menemukan pekerjaan, gak peduli mau jadi apapun yang penting aku dapatkan dengan cara yang halal dari pada mencuri yang hasilnya akan menyesakan hati.
Aku harus membagi waktu dengan kampus, aku paling hanya bisa ngambil jam sore. apa bisa ya? Yaa sudahlah mau tak mau aku harus jalani agar adikku ngga seperti diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kotaku dan Seseorang di Dalamnya
Teen Fiction\ Follow Dulu Ye Baru bisa di Baca Thanks / Pertama tama sama mau jelasin, kenapa sih ceritanya pendek? Sengaja saya membuat cerita pendek dan jujur saya masih belum ahli dalam tulis menulis. (Sinopsis) Zam Zam! seorang Mahasiswa yang memiliki...