jarak

136 21 7
                                    

"Jika tak ingin dekat, setidaknya jangan tiba-tiba kau menjauh"

Yerin, gadis itu mengikat rambutnya sambil menghadap ke kaca yang ada di ruang tamu, sesekali ia melihat ke arah kakak dan adiknya.

"WOI!"

"ANJ-- gak bisa nyantai ya lo?, Durhaka banget Ama Abang" ucap Mark yang tadi sempat ter lonjak kaget karena Yerin yang tiba-tiba memukul bahunya.

"Gue nebeng ke sekolah ya?" Ucap Yerin dengan santai tanpa meminta maaf.

"Gak, biasanya juga barengan sama papa sama Beomgyu" ucap Mark lalu kembali fokus pada handphone miliknya itu.

"Ya elah, Ma.. Mama" Yerin berbalik dan berjalan ke arah dapur.

"EH.. Jangan ngadu sembarangan" ucap Mark sedikit berteriak.

"Abang suaranya udah fals, ini malah teriak, sakit kuping Ayah" ucap ayah mereka yang baru saja keluar dari kamarnya dengan baju yang rapih.

"Ayah kok tega" keluh Mark

"FAKTA KALI" Beomgyu yang duduk di sebelahnya Kini ikut menjawab. Hal itu langsung membuat Mark menatap ke arahnya dengan tajam.

"Gue manggil Mama buat minta duit jajan ya, bukan mau ngadu, su'udzon dosa Loh" ucap Yerin.

"Serang terus, Abang emang selalu salah"

"Lagian, anterin aja kali kak Yerin, males di mobil sama dia Mulu, berisik" ucap Beomgyu.

"HEH. Difilter dikit kek omongannya"ucap Yerin.

"Iya-iya" ucap Mark

"Yaudah kalo gitu berangkat sekarang" Ucap Yerin.

"Makan dulu lah" ucap ayah mereka.

"Udah mamah Taru di Tupperware, mau makan di sekolah kata dia" ucap Mama mereka yang baru saja datang sambil membawa camilan dan menaruhnya di atas meja. Di ruang tamu.

"Yaudah yuk" Yerin menarik tangan Mark yang membuat lelaki itu mengomeli nya karena ponselnya yang hampir saja jatuh.

Yerin dengan celana olahraga sweater hitamnya yang tangan sweater nya dilipat sampai dibawah siku.

Yerin yang berjalan duluan keluar sambil menunggu Mark mengambil kunci mobil. Mark kakaknya itu tampan, sikapnya saja yang tidak bisa di ajak berkompromi dengan wajahnya.

Sampai saat ini ia bahkan masih jomblo, walaupun bisa dibilang lelaki itu sudah cukup mapan di usia muda. Mark yang mempunyai restoran yang ia olah dengan beberapa temannya itu, sangat menarik untuk di kunjungi oleh anak remaja.

Perhatian Yerin teralihkan kepada lelaki yang baru saja keluar dengan motornya, menatap Yerin sejenak dengan tatapan datar. Ia bahkan tidak tersenyum. Setelah nya terlihat Taehyung yang memakai helm hitam full face lalu melajukan motornya melewati gadis itu.

"Heh dek, ayok naik" itu suara Mark.

.
.

"Jadi?" Tanya Sinb pada Mingyu.

"Kata si Jihyo sih Lo hari ini tanding sama kelas dua belas IPA 3" ucap Mingyu.

"Oh kelasnya kak Taehyung" gumam Yerin

"kali ini, tinggal tiga kelas, cuman kita sendiri yang kelas sebelas." Ucap Mingyu

"Gak dapet juara satu gapapa kan?" Tanya Sinb.

"Ya gapapa lah, usaha aja udah cukup, hoki banget lagi kemarin lo pada bisa bikin kelas sepuluh itu kalah telak" ucap Mingyu.

"Ya kemarin capek banget anjer, pulang jam 3" ucap Dahyun

•The Best√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang