5

2.8K 220 16
                                    

Halooooo guysss! Setelah lama nggak update wkwkwkwk...

Maaf ya 🙏 baru update

•••••••••••

"dia sudah menemukannya!" Kata orang tersebut.
"Cih, sudah kukatakan dia cepat dalam mencari sesuatu!" Jawab orang disampingnya.
"Lalu kita harus bagaimana?" Tanyanya dengan nada kebingungan.
"Tunggu saja rencana selanjutnya!"ucapnya dengan seringaian yang menakutkan.

°°°°°

Prank..

Suara piring terjatuh membuat suasana yang hening menjadi berisik dengan seiring memantul nya kaca yang berserakan.

Suasana tersebut menjadi tampak menyeramkan dengan keadaan semua terdiam. Karena jika mereka berbicara maka kematian yang akan menimpa mereka. Bahkan menghela nafas pun mereka tidak berani.

Laki laki yang melayangkan piring tersebut pergi seketika sehingga membuat semuanya berani menghela nafas.

Berbeda halnya dengan suasana di sini, disisi lain tampak berbeda. Suasana didalam kamar tersebut tampak suram. Lampu gelap yang hanya di terangi bulan, ditambah dengan hujan semakin mendukung suramnya suasana kamar. Terdapat gadis duduk dilantai dengan memeluk kedua kakinya. Dengan rambut kusut, baju acak acakan sehingga ia tampak seperti orang gila yang menyedihkan.

"Apa yang terjadi?" Gumamnya lirih.

Gadis itu tampak frustasi dilihat dari keadaannya yang tidak baik baik saja.
"Hiks...aku takut!"

Suara pintu terbuka seiring langkah kaki yang mendekat membuat ia semakin ketakutan. Semakin langkah tersebut mendekat semakin ia menyembunyikan kepalanya di kedua kakinya.

"Dear.... Kau tau kesalahanmu?" Suara serak dan berat lelaki tersebut semakin menambah ketakutannya.

Dinginnya ruangan tersebut semakin meningkat setelah lelaki tersebut memasuki kamar.

Gadis itu mencoba melawan ketakutannya dengan mendongakkan kepalanya dikit demi sedikit untuk menatap lekat wajah lelaki yang beberapa hari yang lalu telah membawanya menuju neraka mewah ini.

"Lepaskan aku....hiks'....aku tidak mau disini....Kau iblis!!" Ucapnya dengan nada ketakutannya.

Lelaki itu tersenyum menyeringai. Ia marah sekaligus geli dengan ucapan gadisnya yang ketakutan tersebut.

"Dear, berhentilah membuatku marah!" Ucapnya masih tersungging sebuah seringaiannya.

"Bastard!! Kau yang menculikku dari orang tua ku... kau gila... Kau iblis... Hiks..!" Teriaknya lalu beranjak berdiri meredam ketakutannya dengan sebuah amarah yang ia luapkan.

Lelaki itu duduk di kasur king size nya seraya tersenyum tipis.

"Kemarilah dear!" Ucapnya bagaikan mantra yang membuat gadis tersebut berjalan mendekat. Namun, gadis itu tidak tau mengapa otaknya tidak sejalan dengan hatinya. Otaknya menyuruhnya untuk menjauh sedangkan hatinya sebaliknya.

Lelaki itu semakin tersenyum menyeringai tanda bahwa ia senang melihat gadisnya kebingungan. Ia pun mendekap erat, mendudukkan gadisnya kepangkuannya.

Tubuh gadis itu-Grey bergetar ketakutan. Ia mencoba melepaskan dekapan lelaki tersebut. Namun, semakin ia mencoba terlepas dari dekapannya, lelaki itu semakin mengeratkan dekapannya.

"Berhenti memberontak dear!" Lagi - lagi bagaikan mantra tubuhnya seolah lemas bahkan ia bingung mengapa setiap lelaki itu berbicara ia seakan mengikuti perintah lelaki itu dengan patuh.

"Good Girl!" Kepala lelaki itu bersandar di ceruk leher grey yang membuat grey bergetar. Ia mengingat saat dimana lelaki itu menggigit lehernya.

"Ja..ngan...di gigit!" Ucap grey dengan terbatah-batah.

"Hmm...jika aku melakukannya? " Bisiknya seraya tersenyum menyeringai.

"Ku...mohon jaa....ngan melakukan nya!" Mohon grey lagi membuat lelaki itu tersenyum tipis.

"Baiklah!....asalkan kamu mau memakan makananmu...dear!" Ucapnya seraya mencium tengkuk Grey, menghirup aroma mawar yang sekarang menjadi kesukaannya.

"I...ya!"

"Good girl!" Tak lama setelah itu datanglah pelayan perempuan yang memberikan sebuah makanan di sebuah meja dorong yang berisi bubur, buah, dan susu. Lagi-lagi ia kebingungan, karena setahunya lelaki tersebut tidak berteriak dan berucap apa-apa lalu, bagaimana bisa pelayan itu kemari?

"Makanlah " pusing dengan kebingungan nya Grey langsung menerima suapan dari lelaki itu-Kenneth tanpa menolak karena ia masih takut jika lelaki itu benar-benar menggigit nya. Ia juga merasa lapar setelah 3 hari perutnya tidak menerima asupan makanan apapun.

°°°°°

Pagi itu Grey berdiam diri disebuah balkon yang jika dilihat dari bawah sangat tinggi. Ia masih tidak diperbolehkan untuk menginjakkan kakinya diluar kamar. Yang artinya ia masih tidak diperbolehkan untuk keluar dari kamar mewah tersebut.

Bahkan tiap hari para pelayan perempuan mengantarkan makanannya di kamarnya rutin tanpa terlewat sedikitpun.

Lelaki itu juga setiap hari selalu ke kamarnya namun, tidak menentu terkadang siang, sore hingga malam terkadang malam saja ketika ingin tidur.

Ketika lelaki itu ke kamarnya suasananya pun tidak akan berubah bahkan Grey masih saja ketakutan ketika lelaki itu datang. Auranya sangat menakutkan, bahkan jika berbicara saja terasa mencekam seakan-akan nyawanya dapat melayang begitu saja.

Grey menghirup udara segar pikirannya berkelana mencari cara agar ia terbebas dari neraka mewah tersebut. Jika ia kabur dari pintu maka tidak mungkin karena didepan pintu kamarnya terdapat penjaga. Namun, jika ia kabur dari balkon maka kesempatan ia kabur hanya sedikit dan mungkin tidak akan berhasil karena tetap saja ketahuan.

Dan jalan satu satunya adalah kabur dari jendela kamar mandi yang berada di kamar megah ini karena disana sangat baik untuk peluang ia kabur sebab para penjaga tidak akan ada curiga juga efektif karena melewati atap rumah megah tersebut. Tinggal waktunya saja yang harus ia tentukan.

°°°°°

To be continue

800 Word

Terima kasih untuk yang sudah membaca.

Jangan lupa vote and comment 😘😘

-Amallyapz-

Oke ide aku sampe disini maaf ya kalau sedikit ^^

Mungkin dipart selanjutnya bahkal ada tokoh baru jadi ditunggu ya guys.......

Aku nunggu sampe tembus 150 vote biar makin semangat update hehehe ❤️


My Lord of The DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang