Cb-01.

2.7K 77 12
                                    

Seorang remaja yang terlihat baru saja pulang dari sekolahnya, kini tengah menatap bosan seseorang di hadapannya.

"Jadi?" Saking sudah bosannya, remaja tersebut memilih untuk mengalah membuka mulutnya.

"Ada hal penting yang pengen gue katakan sama lu." Ucap seorang wanita berumur dengan wajah seriusnya menatap remaja tersebut.

Remaja tersebut berdecak kesal. "Gak cocok lu masang wajah serius begitu."

"Biarin apa, suka-suka gue Napa. Gak seneng lu?" Sahutnya sambil memasang wajah angkuhnya.

"Emak, pliss deh to the point gak usah bertele-tele."

Dia adalah Tania, emaknya seorang remaja bernama Titania. Sedikit terkekeh, Tania merasa terhibur melihat wajah kesal anaknya.

"Okey,okey. Kali ini gue serius nih ya, pasang kuping lu lebar-lebar biar denger apa yg gue katakan."

"Beneran ngajak ribut nih orang."

"Gue cuma pengen ngasih perintah ke lu, buat jagain anak my bestie. Selama dia di titipkan di sini."

"Up gann, lu tau gue gak berbakat buat jagain bocah."

Tania menatap jengah anaknya yang terlihat menolak mentah-mentah permintaannya, ia sudah menduga bahwa Anaknya pasti langsung menolaknya, apalagi anaknya yang satu ini paling tidak suka untuk direpotkan.

"Kalo lu ngira itu bocah yang umurnya masih sekitaran 7 tahun kebawah, lu salah banget."

"Terus?"

"Bocah yang bakal di titipin di sini itu seumuran sama lu, cuma sifatnya yahh sedikit childish."

"Up." Tolak Tania seraya beranjak dari duduknya, bersiap berjalan meninggalkan emaknya. Sebelum melangkahkan kakinya sebuah ancaman tiba-tiba Tania lontarkan, hal itu membuat Titania mengurungkan niatnya.

"Gak masalah, lu gak mau turuti perintah gue. Tapi jangan salahin gue kalo motor sama koleksi mobil lu gue jual." Ancam Tania menyeringai.

Titania mengepalkan kedua tangannya. "Gak bisa gitu dong." Protesnya, tak terima dengan ancaman emaknya.

"Bisa dong." Mengangkat kedua bahunya acuh. "Jadi gimana? Yes or No?" Lanjutnya. Ia yakin pasti anaknya tidak bisa membantah lagi.

Tatapan menusuk Titania berikan untuk emaknya, gadis dengan wajah memerah karena menahan emosinya. Memilih untuk beranjak dari hadapan emaknya tanpa memberi jawaban.

"Gue anggap berarti jawaban lu iya." Teriak Tania memutuskan sebelah pihak.

Sesuai prediksi, Ancaman seperti itu memang paling ampuh membuat anak nakalnya itu tak berkutik.


~~childish boy~~


"Tita mau kemana, saturn ikut dong." Ucap Saturnus melihat Titania yang sudah rapi.

Saturnus nama bocah yang akan merepotkan Titania kedepannya selama ia masih di titipkan di rumahnya, begitulah pemikiran Titania terhadap Saturnus.

"Kaga." Sahut ketus.

"Tapi Saturn pengen ikut, Tita. Saturn takut sendirian di kamar."

Childish Boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang