Hari ini adalah hari pertama Ratu bersekolah di sekolah barunya setelah ia di D'O dari sekolah sebelumnya.
Leo sang ayah memutuskan agar Ratu bersekolah di sekolah milik salah satu temannya. Sebuah sekolah favorite yang isinya hampir semua anak-anak konglomerat. Diamond High School.
"Ratu!!" Tina berteriak memanggil gadis yang kini tengah menggerutu karena sang pembantu dengan lancang membangunkannya. "Ratu, cepat siap-siapnya! Kamu udah hampir telat."
"Hampir, kan? Jadi santai aja." ujar Ratu berjalan menuju meja makan dan memakan roti tawar yang sudah disiapkan Tina.
"Kamu gak mandi?!"
Ratu melotot horor mendengar pertanyaan Tina. "Mandilah!" jawab Ratu kesal.
Tina menatap Ratu dengan tatapan ragu, Ratu yang merasa Tina tidak percaya dengan ucapannya pun mendengus.
"Apasih?! Ratu tuh udah mandi. Bawel deh!" gadis itu beranjak dari duduknya kemudian melangkah menuju garasi untuk mengambil motor sport kesayangannya.
This is Ratu motorcycle
.
.
.Ratu menatap sekolah di hadapannya dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak? Sekolah ini jauh lebih besar dari sekolah-sekolah sebelumnya.
"Papa beneran masukin gue ke sekolah ini?" gumam Ratu pelan.
Ratu mulai berjalan memasuki pintu utama sekolah tersebut. Hampir seluruh siswa menatapnya penuh tanya. Bagaimana tidak? Ratu adalah salah satunya siswi yang berani mewarnai rambutnya di sekolah tersebut. Karena sebelum ini, seluruh siswi diwajibkan memiliki rambut berwarna hitam. Selain itu? Sekolah ini melarang keras pemakaian sepatu berwarna kecuali jumat dan saat jam pelajaran olahraga.
Saat sedang santainya berjalan, seseorang menghadang gadis itu.
Ratu menatap tiga anak perempuan di hadapannya. Dari yang Ratu lihat, mereka bukanlah anak baik-baik. Dari makeup yang mereka gunakan terlalu menor, dan seragam yang terlalu ketat.
'Ngapain nih cabe-cabean?' batin Ratu nista.
"Lo murid baru?" salah satu diantara mereka yang Ratu tebak sebagai ketuanya bersuara.
"Yes, why?"
"Nekat juga ya lo ke sekolah dengan penampilan kaya gini." komentar gadis dengan bola mata berwarna biru.
"What's wrong? Bukannya kalian yang nekat sekolah dengan gaya cabe-cabean kaya gini."
"What the fuck. Lo berani sama kita?" kini giliran cewek yang berambut kriting bersuara.
"Emangnya lo siapa sampai gue harus takut sama kalian?" tanya Ratu jengah. Demi tuhan Ratu tak ingin membuat masalah di hari pertamanya sekolah.
"Kenalin, gue Bella devana. Gue ketua geng The girls." ucap Bella dengan wajah songongnya.
"Gue Nesya ratatuilla." ucap gadis dengan bola mata biru.
"Dan gue Fanny alexandra." kini giliran yang kriting bersuara.
"Dan gue gak nanya." ujar Ratu kemudian berjalan santai melewati tiga gadis yang dikenal sebagai ratunya sekolah tersebut.
"Songong banget tuh murid baru!" kesal Nesya.
"Kita harus kasih dia pelajaran, Bel." ujar Fanny.
"Kalian tenang aja, gue bakal buat tuh cewek bertekuk lutut sama kita." ucap Bella dengan smirknya.
.
.
.Tok... Tok...
Ratu mengetuk pintu dengan tulisan 11-ips5. Kemudian seorang guru cantik muncul dari balik pintu tersebut.
"Kamu siapa?" tanya guru itu.
"Saya murid baru di sini, Bu." ujar Ratu. Guru tersebut mempersilahkan Ratu masuk kedalam kelas.
"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu!"
"Kenalin gue Ratu catrolina jordan. Mohon kerja samanya. Thanks."
'Jordan? Kaya kenal.'
'Dia beneran berasal dari keluarga jordan?'
'Gila dia anak dari keluarga jordan?'
'Pantes dia berani tampil kaya gitu, dia dari keluarga terpandang.'
'Jordan coii.'
Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang membuat Ratu malas seketika. Emang apa salahnya jadi penerus keluarga jordan?
"Yasudah Ratu, kenalin nama saya Dina. Saya guru bahasa inggris sekaligus wali kelas kamu." ujar guru cantik itu tersenyum ke arah Ratu. "Kamu bisa duduk di samping laurel." lanjutnya menunjuk gadis cantik yang duduk di meja paling pojok.
Ratu menghampiri gadis itu kemudian duduk di sampingnya.
"Ratu catrolina jordan." ujar Ratu tersenyum lebar.
"Laurelia dermawan arsley." ujar laurel dengan senyum manisnya.
Dua gadis yang duduk di depan meja Ratu dan Laurel berbalik kemudian mengulurkan tangannya.
"Kenalin nama gue Adara tri anggara. Lo bisa panggil gue Rara."
"Gue Selyna putri cristian."
"Ratu."
"Oke Ratu semoga lo betah temenan sama kita bertiga." ujar Rara.
"Tentu." ujar Ratu. Ia jadi teringat teman-temannya di sekolah lama.
'Mereka lagi ngapain ya sekarang?'
.
.
.to be continue^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness of heart
Novela JuvenilBagi ratu, jatuh cinta adalah sebuah kesalahan. "To me falling in love is a mistake. I don't want to be weak and coward just because of feelings you call love!" ucapnya kala itu. Cinta? Sebuah perasaan yang dapat melemahkan hati seseorang. Ratu tak...