Part 3 (Meninggalkan dunia)

2 0 0
                                    

btw ini first story ku dan jauh darikata sempurna
sangat dibutuh saran dan kritik kalian
dan support kalian dengan mengklik bintang dibawah

***********************************

"IBUUUU" teriak gadis kecil itu melihat perut bulat ibu nya itu sudah tak bergerak naik turun lagi bahkan yang membuatnya terkejut lagi setelah ia melihat aliran darah yang keluar dari dalam rok yang dikenakan ibunya.

Gadis itu segera meninggalkan ibunya dan  berlari ke luar rumah untuk meminta pertolongan karena ia merasa ibunya sudah tidak bernafas lagi.

Tanpa menghiraukan air yang membasahi baju berwarna pinknya itu dan juga membuat tubuhnya kedinginan, gadis kecil itu terus berlari sekuat tenaga agar cepat sampai dirumah Pakde dan Bude nya.

"Bu....de...Wati Pak...de...Silo" sambil mengetuk rumah kecil berwarna coklat itu
walaupun ketukan nya sudah keras namun sepertinya kalah oleh suara hujan.

Ia tetap tidak pantang menyerah,
"Bu....de...Wati Pak...de...Silo"

tok..tok..tok..
tok..tok..tok..
tok..tok..tok..

ketukan ketiga kali itu berhasil membuat orang yang berada didalam rumah itu keluar.

"Loh Mara, kenapa kamu basah kuyup gini? " ucap wanita bertubuh gempal itu yang terlihat sedikit kaget.

"Bu...de..tolong...Ibu" jawab gadis kecil itu terbata bata

"Ibumu kenapa?"

"Ibu tidur tapi gak nafas Bude terus ibu juga ngeluarin banyak darah " sontak peryataan gadis kecil itu membuat kaget wanita bertubuh gempal itu, dan segera mengambil payung dan berlari menggandeng gadis kecil tadi diikuti seorang pria berkacamata yang  tidak lain suaminya.

---------------------------------------------------------
Unit Gawat Darurat

"Mara jangan nangis lagi, Ibumu akan baik baik saja Nak" ucapan wanita gempal itu yang mencoba menenangkan tangisan anak kecil disebelahnya sambil memeluknya.

Setelah menunggu sekitar 30 menit datanglah seorang pria dengan pakaian serba hijau  dari ruangan bertuliskan unit gawat darurat,

pria berkacamata dan wanita bertubuh gempal itu langsung berdiri sedangkan gadis kecil itu masih duduk diam dengan mata sembabnya,

"Bagaimana Dok" tanya antusias pria berkacamata

"Saya telah berusaha sekuat tenaga tapi takdir berkata lain dan dengan berat hati saya menyatakan bahwa Ibu dan anak didalam kandungnya meninggal dunia" 

Pernyataan dokter tersebut menyebabkan wanita bertubuh gempal itu jatuh pingsan.

Mara, gadis kecil yang kaget melihat Bude nya  pingsan dan tidak tahu apa yang menyebabkan Bude nya itu sampai jatuh pingsan,

'apakah karena ibu, bude pingsan' batin nya

gadis kecil itu segera berlari memasuki ruang berwarna putih penasaran dengan keadaan ibunya.

dilihatnya seorang suster yang akan menutupi wajah sang ibu dengan kain berwarna putih, gadis kecil itu pun segera membukanya.

"I..i...ibu" dilihatnya seorang wanita dengan mata terpejam dan wajah yang benar benar pucat walau begitu wanita tersebut terlihat garis bibirnya seperti orang tersenyum.

Gadis kecil itu membuka kain yang menutupi tubuh sang ibu untuk melihat adik nya yang masih dalam kandungan ibunya namun yang ia lihat adalah perut yang sudah mengempis.

"Ibu...Dek Samudra mana bu"
"Ibu......kenapa ibu tidur terus"
"Ibu kenapa..."
"Jawab Mara bu"
"Jawab Mara..."

karena tidak mendapatkan respon apapun, ia mencoba menggerak gerakan tubuh ibunya semakin lama semakin keras.

"Nak, ibumu sudah tidur dengan tenang untuk selama lama nya" tutur suster tersebut sambil mencoba menghentikan tangan gadis kecil itu,

"Maksud suster apa?" tutur gadis itu yang telah dibanjiri air mata di pipinya,

Gadis kecil itu tak mengerti mengapa ibunya dikatakan telah  'tidur tenang selama lamanya'

"Suster tau kamu anak yang pintar dan tegar walaupun ibumu sudah meninggalkan dunia ini untuk selama lamanya nak " ucap suster tersebut.

"Maksud suster Mara gaakan bisa ketemu ibu lagi?"

"Kamu gaakan ketemu ibumu didunia ini namun ibumu selalu melihatmu diatas langit" ucapan suster tersebut berhasil membuat gadis kecil itu membajiri air mata nya.

---------------------------------------------------------
Penasaran gak?
enggak?
yaudah hehe ....

Happy Reading 🐾



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidup Itu Rumit?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang