Stop or next?

26 5 27
                                    

Eh eh eh eh eh eh eh eh eh eh. Guys para pembaca ai yang setia tapi cuma baca 1 kalimat :^ canda elah :v izinkan author yang di duga ma kakak kayak koala 🐨 karena kalo tidur emang kayak koala si :v tengkurup gitu :v au ah apa si gajelas gpp lah ya sekali-kali cerita dikit ma klean :v. Oke karena aku orangnya tuh to the point jadi aku mau minta 100+ coment mampu? Kalo gak gpp si gak maksa. Tapi di spam juga gpp ko...

Yaudah lah tanpa basa-basi lagi mari ke ceritanya

________Luka dan Darah______

Keesokan paginya Boy mulai bersiap diri untuk ke tempat biasa dia bergulat. Dia memasukkan beberapa bajunya untuk beberapa hari. Sebelum berangkat ada chat yang masuk lewat hp nya. Dia membuka aplikasi bewarna hijau berbentuk telepon.

WhatsApp

My Killer Bos

Boy hari ini kamu datang kesini berjalan kaki saja.

Oke siap pak!

Dia kemudian menutup hp nya dan segera keluar rumah.
Di tengah jalan dia menghirup udara segar kerena sudah lama dia tidak melihat keindahan kota karena biasanya dia menaiki mobil dan tak pernah melihat keluar jendela.

Dia melihat perempuan dan beberapa murid TK yang sepertinya sedang belajar melukis. Ada yang keseruan melukis, ada yang jalan mondar-mandir gabut kali. Ada yang pinjem kuas milik temennya karena rusak semua entah gimana tuh anak make kuasnya.

Saat sedang melihat itu ada anak laki-laki gendut dia jatoh karena salfok sama Boy eh' maksud nya kesandung bukan salfok.

Kakinya terluka dan menangis. Biasa lah ya anak TK. Cengeng

Tanpa berfikir panjang Boy menolong anak itu dengan segenap doa. Dan tidak lupa juga sebelum menolong tertawa dulu. Karena dia ga mau dosa jadi dia nolong anak itu dengan wajah yang mau ketawa tapi di tahan.

Boy dan perempuan itu saling bertatapan. Dan keduanya salting.

Satu...

Dua...

Tiga...

ADUHHH HWAAA SAKITTTT!!! Teriak anak itu karena bukannya nolong malah pake acara salting.

Setelah menolong anak itu mereka berjabat tangan.

Hai, thanks ya dah bantuin aku nolongin anak itu. Kata perempuan itu

Iya, gpp ko.. santai aja. Jawab Boy dengan menatap langit karena perempuan itu baru saya senyum tipis. Coba aja kalo Boy liatin pasti dia pingsan.

Satu...

Dua...

Tiga...

Eumm.. nama kamu siapa? Tanya Boy

Ogh nama aku Marisa. Salken

Nama aku Boy. Kata Boy sambil membalas jabatan tangan dari Marisa.

Emm yaudah ya aku mau ke sana emm baii.. nanti ketemu lagi. Kata Boy melangkah kedepan.

Eh tunggu, kata Marisa mencekal lengan Boy.

Kenapa? Tanya Boy

Kamu mau tanding kan? Nanti aku pasti tonton kok.. tunggu aku ya..

Aku engga pernah sih liatin penonton gitu.. jadi nanti kalo aku ga liatin wajarin aja ...

Yaudah, Good Luck

Sampai di sana Boy segera mengganti baju dan bersiap untuk bertanding. Saat bertanding Boy teriang-iang dengan kejadian tadi. Sehingga dia tidak bisa fokus untuk bergulat. Dan hasilnya

Bugh satu pukulan mengenai perutnya.

Bugh satu lagi mengenai rahangnya. Boy kemudian menendang dan kakinya di cekal kuat di kunci hingga Boy terjatuh. Kakinya di putar hingga dia berteriak kesakitan.

Kemudian wasit menghentikan nya Boy masih bisa berdiri. Dan dia mulai memukul dengan tangan kanan dan kirinya. Namun gagal. Dia memukul perut musuhnya beberapa kali.

Bug bug bug bug bug bug bug

Hingga kedua tangannya mulai berdarah. Sungguh dia tak tahu musuhnya makan apa sehingga perutnya kuat sekali seperti dia sedang memukul tembok. Mungkin tadi pagi makan nasi kuah semen.

Tangannya di kunci oleh musuhnya dia terjatuh. Sungguh dia lumpuh dan tak bisa berbuat apapun lagi. Ini baru pertama kalinya dia kalah.

Pertandingan selesai dan musuhnya lah yang menang.

Boy kemudian di bawa ke RS. Mendengar itu Marisa segera ke RS. Dan dia merawat Boy hingga sembuh. Dari mengobati luka hingga mengobati hati eh' maksudnya hingga merawatnya hingga sembuh.

Suatu hari Marisa mengajak Boy ke pantai. Mereka ke pantai berjalan kaki karena jarak pantai dan RS sangat dekat.

Karena Boy belum terlalu pulih jadi dia berjalan pincang. Marisa berlari karena terlalu bersemangat.

UHUYYY BOY CEPET KE SINI BAGUS PEMANDANGANNYA!!!

Woii tungguin kek!! Udah tau gua belum pulih jalannya..

Namun Marisa tak mendengarnya.

Di tempat lain

BOY BOY BOY BOY BOY!!!!!! INII KERANGNYA BAGUS BANGETTTTT

Tungguin elah kata Boy pasrah lalu dia pun memaksa untuk berlari. Karena di paksa dia jatoh. Dan lengan kirinya lecet.

Boy pun melakukan yang biasanya dia lakukan waktu terluka mendadak karena dia eh' karena lecet. Yaitu dia merobek bajunya dan menutupi lukanya dengan kain dari robekannya.

Eh kamu gpp? tanya Marisa.

Gapapa kok aku dah biasa gini. Jawab Boy

Plis ya kamu berhenti jadi pegulat. Aku gamau kamu kayak gini lagi. Kata Marisa cemas.

Kalo engga gulat gua kerja apa? Dapet uang dari mana? Makan apa gua?

Marisa menjawab kamu jadi pelukis aja sama aku. Nanti aku ajarin. Hampa kokkk suer. Marisa membuat tanda pis dengan kedua jarinya.

Emm berhenti gak ya? Tanya Boy dalam hati.

***

Bersambung...

Maaf ya gak lucu :( aku engga bisa ngelawak soalnya :( tapi moga suka :)

Jangan lupa like, share, dan follow

Oke? Bye bye

Takdirku Luka & Darah Where stories live. Discover now