Istimewa💦

95 8 0
                                    

Jimin menunggu jaeli di kasur sambil nonton TV.

***

Hampir 30 menit lebih jaeli membersihakan tubuhnya didalam kamar mandi sana.. Dan sudah 30 menit pula Jimin hanya terdiam duduk di kasur kamarnya.

Akhirnya Jaeli keluar dari dalam kamar mandi dan memperlihatkan tubuhnya yang seksi berbalut handuk...

Perlahan Jimin menghampiri Istrinya, membuka ikatan yang sedari tadi mengikat rambut Istrinya.

"Kau lebih terlihat seksi jika rambumu tergurai seperti ini" ucap Jimin memuji sang Istri.

"apa yang kau inginkan nchim?" tanya Jaeli menatap sinis Jimin

"aku ingin ini".

Setelah mengucapkan itu Jimin langsung meraup bibir merah milik Istrinya, Melumatnya dengan lembut dan pelan, memberikan kesan nikmat diantara mereka, Jaeli yang tau dengan maksud Jimin Langsung berusaha mengikuti alunan dari Permainan Jimin.

"Eummmphhh"

Desah Jaeli disela sela Ciuman hangat mereka.

Jimin menghentikan aktivitas mereka lalu memandang wajah Jaeli Dengan Nafas yang memburu, Dan kembali melanjutkan ciuman mereka yang terlepas beberapa detik lalu, Menekankan Mulutnya kedalam mulut Jaeli, Mencium bibir bawah atasnya secara bergantian.

Menyusupkan lidahnya begitu Istrinya membuka mulut, membelai kedalaman mulut Wanita itu dengan lidah nakalnya, Jaeli menarik kepala Jimin, dan menekankan Ciuman mereka agar semakin dalam, membelai ujung rambut Jimin disela sela Ciuman Mereka, Jimin berhenti lagi dengan aktivitasnya.

"Inih adalah hal yang pertama kali dilakukan suami istri bukan?"

Sekali lagi Jimin mengoda istrinya itu, dan Jaeli tetap dengan pandangan sinisnya.. Jimin terkekeh pelan dan mulai melanjutkan Aktivitasnya..

Kali ini Ciumannya semakin membabi buta, dari Bibir Hingga Keleher Jenjang milik Jaeli. Jaeli yang merasa mulai terganggu, Mengisyaratkan Agar melakuknya di Ranjang saja... Jimin tidak menghiraukannya...

Melumat Dengan Nafsu Bibir Jaeli...
Tangannya juga tidak tinggal diam..
Kedua tangannya Ikut Beraktivitas..
Tangan kirinya Sedang bermain² di Gundukan indah milik Jaeli.. Dan tangan yang satunya Sedang Bermain dengan Leluasa di bawah sana..

"Jiminssi ahh .. Aku tidak tahan eoh.. Aku tidak mengerti dengan permainanmu"Ucap Jaeli menolak permainan yang di berikan jimin..

"Jaeli.. Kali ini aku akan mengajarkanya Kepadamu"

Lantas Jimin membuka handuk yang sedari tadih menutupi tubuh Istrinya.. Menggendongnya dan mendudukannya di meja rias.. Sepertinya Jaeli lah yang menjadi korban.

Jimin masih melumat istrinya... Kali ini, Puting kecil yang ada digundukan Jaelilah yang dilahap olehnya.. Jimin menghisap seperti bayi yang kehausan.. Tidak ada kata kata yang keluar dari mulut Jaeli, hanya desahan yang didengar oleh Jimin...

Jimin tersenyum saat ia merasakan bahwa istrinya ini telah klimaks Secara Diam diam. "auchh ughhh" Jaeli mendesah nikmat ketika 2 jari jimin meneroboh kedalam tubuhnya...

Setelah puas, Lantas Jimin membuka kedua Paha milik Jaeli.. Entah kapan Jimin membuka pakaiannya.. Kini Jimin sudah tidak menggunakan sehelai benang apapun.. Sama seperti Istrinya.. Jimin menghirup pelan Area Kewanitaan Milik Istrinya itu... Menenggelamkan wajahnya ke dalam sana.. Lidah Jimin bermain² klitoris milik Jaeli, Membuat Jaeli mendesah nikmat Akan perbuataan suaminya.. Jimin melakukannya secara berulang² dengan tempo yang sangat menggoda.. Menggigit dan menghidab dalam.. Membuat Jaeli Klimaks kedua kalinya...

Jimin membersihkan Cairan Jaeli hingga tak tersisa pembagianya kepada sang empu.. Mereka mulai melakukan Ciuman lagi dengan panasnya..

Jimin mulai menggesekkan miliknya ke daerah Kewanitaan milik Jaeli..
"Tenang Sayang, inih tidak akan sakit.. Kau bisa melampiaskannya kepadaku"
lirih Jimin ketika Jaeli memejamkan matanya takut..

Jaeli meronta keras saat kejantanan milik Jimin yang berusaha menembusnya.
"Akkkhhh. Hiks hiks." Air mata jaeli mengalir saat Jimin mulai menghentakan miliknya sekaligus..

Darah segar mengalir di sela sela Kewanitaan milik Jaeli. Jaeli menangis sesegukan ketika rasa sakit itu muncul..
"Yakk... Shht rasa sakit ini akan berubah menjadi sebuah kenikmataan tiada tara."
Gumam Jimin meyakinkan Istrinya... Mendiamkan miliknya sebentar miliknya disana.. Mengecup pelan bibir jaeli...

Dengan perlahan Jimin menggerakan Kejantanannya dengan hati².. Membuat Jaeli menggeram sakit yang dicampur dengan nikmat.. Menggenjotkannya secara berulang ulang...

"Shhh Aaa Jiminssi aaa"

Gerakan jimin yang awalnya lambat sekarang telah berubah tempo yang sangat cepat, Seiring dengan rasa sakit yang dimiliki Jaeli sudah hilang Seutuhnya.

Jimin juga ikut menggeluarkan desahan yang nikmat...
"Jaeliahh.. Punyahh muhh sangat sempit akhhh"
Desahan keduanya semakin menjadi jadi ketika Jimin menggerakkan pinggulnya secara bruntal sehingga peralataan yang di meja rias itu jatuh. Hanya desahanlah yang mengisi ruangan ini.. Jimin melumat Gundukan milik Jaeli secara bergantian. Dan meremas remasnya..

Tak hanya itu.. Jimin juga lelah dengan posisi berdiri sepergi itu, beranjak sambil mengangkat tubuh Jaeli, dan tidak berniat untuk melepaskan tautan didalam sana.. Menindihkan Jaeli di ranjang.. Dan mulai sekali lagi menggerakan nya pinggulnya.. Membuat Jaeli mendesah dengan Nikmat.. Keringat memenuhi tubuh mereka, dan memberikan kesan seksi di antara mereka..

"nchim aaah,  Akuhh inginn." mendengar ucapan Jaeli, Jimin semakin bernafsu untuk menghujamin tubuh istrinya.. dan semakin menpercepat gerakannya.

"ssht... Kita keluarkanhh.. Bersama."

Erangan mereka terdengar dengan jelas diruangan yang sepenuhnya kedap suara .. Dan Jimin sangat pintar membuat istrinya mendesah nikmat..

Sperma Jimin mengalir dan bercampur  dengan cairan jaeli..  Merasakan kehangatan dari dalam rahimnya..   Nafas mereka saling bersahutan di kamar itu.. Tangan Jimin sekali lagi mulai beraktivitas namun di Tepis dengan cepat oleh jaeli..

"Tidurlah"

Ucap jaeli namun tidak di hiraukan oleh Jimin, Tangan Jimin mulai meremas remas payudara Jaeli dengan pelan..

"udah tidur sana" gumam Jaeli

"Why?"

"Badan ku sudah remuk sekarang"

"Baiklah"

Jimin memeluk Jaeli..

"Berjanji lah pada ku sebelum tidur"Ujar Jimin

"hum?"

"bahwa kenikmatan mu hanya untuk ku saja?"

Lalu Jaeli mengecup Bibir Jimin pelan..

"percayalah, diriku seutuhnya milikmu, jangan membuat ku marah"

Jimin pun tersenyum pada Jaeli dan memeluknya erat..

"Jaeli. Mari tidur." Ujar Jimin dan mereka tidur hingga esok pagi.

Jan lupa

Vote-comment

SEE YOU!!

TBC

TakTerduga [Jiminssi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang