Stupid

477 50 6
                                    

You as Rossane

Kalian pernah menemui seorang florist yang tidak menyukai bunga?

Jika tidak, sepertinya kita harus berkenalan

Aku Rossane, dan ya aku seorang florist yang tidak menyukai bunga.

Sebelum kalian menghinaku alangkah baiknya kalian mengetahui alasanku membenci bunga bukan?

.
.
.

"Anne, kau akan pergi ke Dam Square?"

Aku terkejut mendengar pertanyaan sahabat ku, bagaimana bisa aku lupa jika sekarang sudah memasuki bulan Januari yang artinya Festival Bunga Tulip di Dam Square sudah dimulai.

"Kenapa kau bertanya? Seharusnya kau tau aku tidak akan datang" Sofie mempoutkan pipinya, rekan florist-ku ini tampak merajuk, ayolah dia bukan lagi anak umur 3 tahun.

"Bagaimana toko bunga ini akan laris jika pemiliknya saja tidak menyukai bunga"

Dia menghampiriku lalu mengandeng lenganku. Diumurnya yang menginjak seperempat abad ini dia masih saja suka besikap manja.

"Aku rasa pengetahuanku tentang bunga sudah cukup membantu"

"Ayolah Anne ini sudah kelima kalinya kau melewatkan Festival Bunga Tulip"

Benarkah sudah selama itu?

"Kau tau alasanku tidak akan datang Sofie"

Tentu aku punya alasan kenapa aku tidak menyukai musim semi, tulip dan Dam Square.

"Yayaya aku tahu, seorang lelaki yang memberikanmu bunga tulip kuning tepat dimalam Festival Bunga Tulip lalu pergi begitu saja. Karna itu kan?"

Cuma Sofie yang bisa mengatakan hal itu bak lelucon. Tapi jika dipikir lagi sungguh konyol sebab berakhirnya kisah percintaanku itu.

"Itu kau tahu" Aku tersenyum miris, sedikitnya perkataan Sofie mengingatkan ku dengan sosok lelaki yang menjadi alasan ku tidak menyukai bunga.

"Itu sudah lima tahun berlalu Anne, masih banyak lelaki tampan di Amsterdam ini kenapa juga kau belum bisa Move On"

"Sudahlah jangan banyak bicara, aku tidak akan datang"

"Huh terserah kau saja"

.
.
.

Aku berjalan santai menyusuri kota Amsterdam. Angin musim semi menerpa wajahku lembut. Bisa kulihat disepanjang jalan hampir semua toko bunga menjajakan bunga tulip yang beraneka ragam warna, kecuali toko bunga milikku tentunya.

Aku duduk dihalte bus menunggu kedatangan bus yang mengarah kerumah ku, jika tepat waktu harusnya bus itu sampai 5 menit lagi.

Aku mengedarkan mata emerald ku dan menangkap segerombolan siswi yang tengah berbincang heboh.

"Kau tau ada rumor yang mengatakan Namjoon Kim akan segera menikah"

Deg

Namjoon?

Pasti Namjoon itu kan? salah satu pengusaha tersukses Inggris di umurnya yang masih sangat muda sekaligus lelaki yang menjadi alasanku membenci bunga.

Harus nya aku tidak melakukan ini. Namun rasanya jari ku bergerak sendiri mengetikan nama Namjoon Kim di kolom pencarian.

Aku membulatkan mata tak kala membaca berita terkait Namjoon Kim. Lagi-lagi hatiku sakit, rasanya masih sama seperti 5 tahun yang lalu. Saat dia meninggalku dengan setangkai tulip kuning.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang