Pencet bintang dulu baru baca. 😉
Seorang gadis dengan senyum manis di bibirnya melangkah ringan di koridor kampusnya yang baru.
Mata bulatnya terus berbinar dihias bulu mata yang lentik, alis yang tak begitu tebal menambah kesan manis di wajahnya yang bulat dengan pipi yang chubby, hidung kecilnya tak begitu mancung menjadi pelengkap diwajah manisnya yang tak bosan di pandang.
Rambutnya tergerai bermain dan mengayun mengikuti ritme langkah ringannya yang terlihat bebas, seolah tak pernah ada beban dalam langkah yang ia jejaki.
Agatha, gadis dengan 'senyum pagi hari' yang menjadi ciri khasnya, gadis yang berhasil dikenali dengan cara uniknya berinteraksi, gadis yang menjadi perbincangan sejak awal ia memulai hari di kampusnya saat ini.
Kelas pagi yang biasanya membuat beberapa mahasiswa mengeluh tidak menjadi pengaruh besar untuk Agatha emasuki kelasnya dengan wajah sumringah sama seperti kebiasaannya dua bulan terakhir.
Dua gadis melangkah cepat menghampiri si pemilik 'senyum pagi hari' bagai virus yang bisa menyebar aura positif pada siapa saja.
"Tathaaa" pekik riang kedua gadis yang kini berdiri dihadapan Tatha
"Ada apa rakyat-rakyatku, mengapa begitu tergesa menghampiriku??" ucap Agatha membuat kedua gadis dihadapannya memberenggut sebal dan melayangkan tatapan muak padanya.
"Yang mulia, budak-budak ini datang untuk mengeluh dengan tidak tau malu hanya karena masih sendiri semenjak mereka tumbuh dalam rahim ibu mereka. Alias, jomblo akut. Hahaha hahaha" Kiano menyeletuk dari bangkunya membuat seisi kelas sontak tertawa
Sisil dan Nadine mendelik sebal pada Kiano yang kini memasang tampang tanpa dosa. Kekehan Agatha membuat kedua gadis yang kini menjadi objek candaan menatapnya
"Tha, belain ishh, jangan ikutan nge-bully kita, lo kan ada di kubu kita bukan si Kia" rajuk Sisil langsung diangguki oleh Nadine
"Wey badak sumbu, nama gue jangan disingkat gitu" protes Kiano
"Terserah mulut gue dong, apa hak lo ngatur-ngatur gue, dasar kutil babi lo"
Perdebatan dimulai membuat seisi kelas memutar mata malas. Jika Sisil sudah mulai saling mencaci dengan Kiano maka pasti berbagai umpatan, makian, dan kesesatan tutur bahasa akan berkumpul menjadi satu
"Lo tuh ubur-ubur benyek"
"Jerawat kuda"
"Pantat panci"
"Cumi gosong"
"Arang bekas"
"Setan kafir"
"Heh, Bisul kudanil, mana ada setan yang insap, dimana-mana mah yang namanya setan ya kafir" jelas Kiano
"Heh, lo ada disini itu buat jadi bukti kalo setan bisa makin kafir." kini Nadine ikut andil
"Anji—"
"STOPPP" Tatha melerai
"Wahai kaumku, rakyat jelata, pengikut syaiton, dan keturunan jin, sesungguhnya kalian semua sama saja derajatnya di mata Tuhan." Seisi kelas tertawa mendengar ucapan Agatha yang kini sudah mengambil langkah menuju bangkunya.
"AGATHA" Pekik ketiga manusia yang baru saja lepas dari kegiatan adu mercon setan itu
Tatha yang baru mendaratkan bokongnya sedikit tersentak saat pekikan nyaring berusaha merusak telinganya, begitupun anak-anak lain yang mengisi kelas.
...
"Jadi gimana Ya, lu jadi gak ntar malem?" tanya Dito sambil menaruh sambal kedalam semangkuk bakso dihadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatha Surya
ChickLitThe love story of a sweet girl who has an alluring smile ... Agatha Adelina. Gadis riang pemilik senyum menawan. Senyumnya hampir tak pernah luntur dari wajah menggemaskannya, dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya. Gadis i...