Jumat, 8 Mei 2020
Mengesankan memang, mendengarkan perjalanan orang orang hebat. Dari mulai mereka masih menjadi orang biasa layaknya remahan biskuit, hingga mereka menjadi orang besar yang pantas dialasi karpet merah saat berjalan.
Kita memang tidak bisa merasakan persis pahit manisnya hidup mereka, hal apa saja yang telah dilalui, berapa banyak kegagalan yang mereka lewati untuk kemudian bangkit dan berdiri tegak.
Satu hal yang dapat kupelajari, bahwa semua orang berhak dan punya kesempatan untuk menjadi orang hebat dengan berbagai latar belakang yang tidak memungkinkan. Anak jalanan, bisa saja mereka menjadi presiden terbaik sepanjang zaman. Kaum marjinal, bisa saja salah satu dari mereka menjadi hafidz Al-Quran yang menginspirasi seluruh negeri. Dan masih banyak kemungkinan lain.
Pertanyaannya, apakah kita sebagai orang yang berkehidupan cukup, punya organ tubuh lengkap dan diberi otak cemerlang, layak menjadi orang hebat saat kita hanya duduk rebahan sambil memegang benda persegi panjang bernama smartphone? Apakah kita, orang yang hobi mengeluh tentang keaadaan yang mudah berubah, layak menjadi penerus generasi ini? Apakah kita, remaja tanggung dengan aktivitas bermain tiktok sepanjang hari, pantas merasakan pahit manisnya perjuangan? Jawabannya ada di dalam diri kita masing masing bukan?
Saat SMA, kepala sekolahku-yang dijabat oleh seorang perempuan hebat, sering mengatakan "Kalian adalah orang orang hebat. Saya yakin, orang orang yang sekolah disini pasti akan berhasil, menjadi orang hebat, orang besar. Sekolah ini pernah memghasilkan seorang menteri, pejabat dan orang hebat lainnya. Sekarang saatnya kalian menjadi orang hebat selanjutnya". Terlihat seperti omong kosong bukan, bagi mereka yang tidak peduli dengan kata kata tersebut. Namun, bukankah perkataan adalah sebuah doa? Ibu kepsek itu mendoakan murid muridnya, supaya nantinya kita semua jadi orang hebat. Dan masih banyak lagi, orang yang berharap, orang yang mendoakan kita menjadi orang hebat.
Teruslah berjuang, buatlah diri kita menjadi layak untuk menjadi orang hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukanuntukdikomentari
Randomcurhatan retjeh remaja tanggung yang dilema setelah wabah covid melanda wkwk