TAMU

2 0 0
                                    

Ahad, 10 Mei 2020

Bagaimana kau bisa, bertamu tetapi tuan rumah tak mengizinkan?

Si tamu lupa, bahwa bisa saja sang tuan rumah tidak mau rumahnya sedang tidak ingin dimasuki atau ditempati siapapun. Lama lama si tamu sadar dan tuan rumah memaksa tamunya pergi dengan paksa.

Memang. Awalnya tuan rumah rumah tak mengizinkan. Seiring berjalannya waktu, sang tuan rumah membuka pintu sedikit demi sedikit sehingga si tamu pun masuk dan menikmati isi rumah. Sampai suatu saat, si tamu merasa memiliki sebagian rumah tersebut.

Sang tuan rumah mengizinkan berbagi rumah pada si tamu. Dan tentunya, si tamu senang bukan kepalang. Hingga suatu saat, si tamu mulai menyadari bahwa sang tuan rumah mulai berubah. Entah. Dia tidak tahu penyebabnya. Lebih tepatnya, si tamu tidak mau tahu. Hingga pada akhirnya sang tuan rumah mengusir secara paksa.

Si tamu terpaksa keluar tetapi tidak jauh dari rumah ia bertamu, karena ia merasa masih memiliki sebagian isi rumah tersebut.

Ia mencoba masuk kembali, dengan cara halus sampai mendobrak dengan kencang. Terkadang sang tuan rumah membuka sedikit. Ya. Hanya sedikit dan hanya bisa melihat rumah bagian depan

Si tamu itu lelah. Sungguh melelahkan. Tapi si tamu tidak tahu kemana dia akan pulang. Karena rumah itulah satu satunya tempat yang dia anggap sebagai tempat berpulang.

Lantas tuan rumah kembali mengusir si tamu, namun ia mempertahankan diri. Seringkali si tamu terjepit pada celah daun pintu. Karna tuan rumah memaksa menutup pintu dengan sekuat tenaga, tetapi si tamu pun mendorong pintu sama kuatnya.

Si tamu masih terjepit diantara celah daun pintu. Biarlah. Suatu saat ia menemukan cara untuk bisa masuk kembali layaknya tamu terhormat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bukanuntukdikomentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang