2-Flashback

3 0 0
                                    

Sebelum membaca mari budayakan Vomen makasih.

.
.
.

5 tahun kemudian

"KYAAA"

Seseorang jatuh dari tangga.

"Vano, Crystal.."
Sisil berucap.

Vano dan Crystal yang mendengarkan kegaduhan pun keluar dari kamar dan langsung terkejut oleh pemandangan yang dilihat nya. Mereka berdua melihat kondisi mama nya. Ada darah mengalir deras di kepalanya, tangan nya, lebih tepatnya bagian pembuluh darah yang langsung mengarah ke jantung sobek karena ujung tangga yang tajam.

"Mamaaa"
Ucap mereka bersamaan.

"Dek telpon ambulan!"
Crystal histeris.
Vano yang melihat kondisi mama nya menangis sesenggukan sambil menelpon ambulan. Sesudah nya Vano menatap mata mamanya itu, air mata yang tak mau berhenti mengalir membuat mata Crystal dan Vano bengkak.

"Nak.. mama harap kalian baik baik aja setelah mama tinggal"

"Maa jangan ngomong gituuu hiks"
Crystal.

"Kalian jangan berantem terus ya nak.."
Kata Sisil parau menahan sakit yang luar biasa, nafasnya mulai tersenggal senggal.

"Maamaa jangan tinggalin Crystal sama Vano maaa"
Crystal.

"Kalo mama pergi siapa yang jagain kita ma?"
Vano yang dari tadi diam menangis kini berucap.

"Kan ada bunda sayang.. hahh.. Kalian harus sayang sama bunda, papa, Clara juga oke nak?"

"Iyaa mahh hikss hiks"
Vano dan Crystal bersamaan.

"Mama mau istirahat dulu ya?"
Sisil hendak menutup matanya.

"Mama tetep bangun maa!! Ambulan bentar lagi nyampe... hiks"
Crystal.

"Nak.. maafin mama ya, ga bisa ngelihat kalian sukses"
Kata Sisil dengan nafas yang tersenggal senggal sambil mengeluarkan air mata.

"Mama sayang kalian"

Tiba tiba pegangan di tangan Crystal dan Vano mengendur.

"Mamaaaa!!!!"

Rumah besar dan luas kini hanya terisi oleh suara tangisan dan erangan dari kakak beradik tersebut.

"Sisil!"
Terdengar suara Alex. Saat tiba di depan tangga, ia melihat kedua buah hatinya yang sedang menangisi sesuatu, Sisil istrinya.

"Sisil!! Sayangg bangun heum?"
Kini baju kerja yang di kenakan Alex, tidak beraturan dan terkena bercak darah Sisil.

Esoknya.

Kini semua orang berkumpul menatap sendu makam, dengan lisan yang bertuliskan Laure Sisilivin Kerista, menangis, dan mencoba merelakan.

Iris yang sedari tadi menahan tangis nya agar terlihat kuat didepan anaknya pun akhirnya meneteskan air matanya, menangis mengerang, memeluk tanah,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake Nerd is The Master of TaekwondoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang