Bab 5 : (tidak) Penting!!!

886 107 48
                                    

Vote biar gak pundung.

Semua berjalan lancar, Renjun tersenyum saat melihat masakannya telah selesai dan sudah tersaji di meja makan

"Teman teman!!! Bangun!! Sarapan"

Tak ada sahutan, Renjun jadi khawatir.

Dia membuka setiap pintu kamar teman temannya yang ternyata kosong, rasa khawatirnya semakin menjadi, tapi saat dia bangun dan hendak memasak tadi, masih ada Chenle yang tertidur

"Kalian kemana?!!"teriak Renjun, ayolah dia mengkhawatirkan mereka

Renjun mengambil ponselnya, menelepon mereka semua secara bersamaan, namun tidak ada balasan dari keenam temannya, matanya sudah berkaca kaca

Dia duduk disofa dengan keadaan gelisah, kenapa mereka pergi tanpa pamit padanya?

"Ini salahku! Mereka hilang dari pengawasanku! Aku harus mencari mereka!"

Renjun mengambil mantelnya lalu keluar dari dorm, tak lupa dia mengunci pintu dorm sebelum pergi.

.
.

"Wah!! Hyung!! Ini menyenangkan!!"teriak Chenle heboh

"Na tendang bolanya!! Jangan sampai Haechan merebut!!"teriak Jeno

"Yak!! Kalian jangan terlalu heboh! Nanti terluka"ucap Doyoung sambil terkekeh

Dreamies yang tanpa Renjun itu hanya terkekeh, mereka sedang berada di taman dekat dorm, bersama beberapa Hyung dari 127, yaitu Doyoung, Mark, Yuta, dan Jungwoo

"Uri Jisungie... tangkap bolanya!"teriak Jaemin

"Yak! Jangan!! Padaku saja!"teriak Mark

"Chenle tangkap"

Saking asiknya, mereka melupakan salah seorang temannya yang sedang sangat khawatir memikirkan mereka

.
.

Renjun terengah-engah setelah berlarian mencari teman temannya, terlihat wajahnya yang menjadi sangat pucat

"Hiks.. kalian kemana? Jangan buat aku khawatir"

Renjun duduk disalah satu kursi dekat taman, mencoba menetralkan degup jantungnya yang sangat cepat, sedikit sesak karena sudah berlarian terlalu jauh

Pandangannya menyendu saat melihat teman temannya dengan wajah gembira sekali bermain, dia menghela nafas panjang sambil menyenderkan tubuhnya

Bibirnya bergetar, dia ingin menangis sejadi jadinya

Mereka terlihat bahagia tanpa tau jika dia sangat khawatir. Kenapa juga mereka tidak memberi tahunya?

"Bodoh! Hiks.. kenapa aku melupakan kalau mereka memang tidak mempedulikan diriku?"

"Hyung kenapa menangis?"

Seorang anak kecil menghampiri dia sambil membawa dua es krim, Renjun mengusap lelehan air matanya lalu tersenyum

"Adek ngapain kesini? Orang tuamu mana?"tanya Renjun lembut

"Hyung, untukmu. Kata Eomma, kalau makan es krim kita tidak akan menangis lagi"

Renjun tersenyum tipis lalu menerima es krim pemberian anak kecil itu, dia sedikit terhibur dengan tingkah anak itu yang menggemaskan

"YANG SEOJUN!! ASTAGA!!"

Wanita paruh baya menghampiri Renjun dan anak kecil itu dengan wajah khawatir plus kesal

"Seojun kalau mau kemana mana bilang dulu, maafkan anak saya ya"

"Eoh, anak anda tidak melakukan apa pun"ucap Renjun lembut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang