Kasih dukungan dengan vote dan share ke teman-temanmu ^^
Happy readingggg
Enjoy 😊
Nancy adalah mahasiswi akhir, sejujurnya dia tak begitu sibuk dengan tugas kampus. Segalanya sudah selesai, dia hanya tinggal menunggu waktu untuk kelulusan dan menyibukkan diri di club seni.
Nancy mengambil jurusan sastra asing dan sastra Indonesia. Memang merepotkan mengambil dua jurusan sekaligus di awal-awal masuknya. Tapi, Nancy mampu mengatasi keduanya dengan baik dan di puji-puji dosen.
Selain menjadi mahasiswi yang pintar. Nancy juga di nobatkan sebagai bunga kampus, dan belum ada yang bisa menggeser posisinya itu. Penggemar nya bukan hanya dari jurusan sastra, sampai fakultas kedokteran yang berkilometer jauhnya pun penggemar setia Nancy. Dari junior sampai seniornya dulu, pria maupun wanita, bahkan dosen-dosen dan staf kampus adalah penggemar nya.
Saat ini, Nancy dan teman-teman seclub nya sedang diam di belakang panggung aula. Mereka berpartisipasi mengisi acara penyambutan dengan bernyanyi di iringi alat musik.
Nancy sudah mengganti kaos dan jeansnya dengan dress putih di atas lutut, memperlihatkan kaki putih jenjangnya di pakaikan heels putih, di lehernya terdapat kalung berlian sederhana, dan rambut ikalnya di beri jepit pita di satu sisi. Penampilan nya saat ini begitu murni dan naif, membuat hati siapapun berdetak. Nancy tak jauh berbeda dengan para mahasiswi baru.
"Bersiaplah, setelah ini giliran kalian!" seru panitia.
Nancy dan teman-teman seclubnya berdiri. Sebelum mereka keluar sudah terdengar teriakan-teriakan dari dalam aula. Saat Nancy muncul teriakan itu semakin melengking membuat telinganya sakit.
Aula yang dapat menampung ribuan orang ini penuh sesak. Tak jauh berbeda dengan suasana saat di halaman kampus pagi tadi. Di lantai 2 terdapat senior-senior yang ingin menonton, kebanyakan dari mereka pria. Mereka mengeluarkan banner-banner yang mereka bawa. Semua kata-katanya hampir percis, 'NANCY AKU MENCINTAIMU'. Nancy sudah tak asing lagi dengan itu, tapi .... Mengapa para junior baru di lantai 1 juga memiliki nya?!
Apa basis penggemar nya sudah mencapai siswa/i sekolah menengah?!
Nancy berdiri di depan, dia vokalisnya. Saat para penggemarnya melihat Nancy memegang mic, mereka dengan patuh diam.
"Halo, selamat siang semuaaa~!"
"SIAAAAAAAANGGGGG!!!"
Nancy tersenyum walau hatinya mengeluh, telingaku sakit dan aku kepanasan di sini. AC tidak berguna.
Nancy berbalik mengkode teman-temannya. Saat Nancy akan mulai bernyanyi, orang-orang di bawah sudah siap dengan kamera vidio mereka.
Nancy membawakan lagu-lagu yang saat ini sedang populer. Orang-orang yang tahu liriknya ikut bernyanyi dalam hati. Mereka tak mau merusak indahnya suara idola mereka dengan teriakan-teriakan gila mereka. Yah, peraturan tak tertulis dalam basis penggemar Nancy: tak boleh mengganggu atau berteriak saat Nancy sedang bernyanyi.
Selesai bernyanyi, Nancy membuat kiss bye dan pergi ke belakang dengan teman-teman seclub nya. Terdengar seruan kecewa dari penggemarnya. Mau bagaimana lagi, waktu penampilan sudah selesai. Tenggorokan Nancy juga kering setelah membawakan enam lagu lebih.
Nancy duduk di pojok, bersandar lelah pada sofa. Dia menendang-nendang heel nya sampai terlepas, kakinya pegal berdiri di atas heel setinggi 7 cm tersebut. Nancy mengambil kipas angin kecil dari atas meja.
Kahli datang dengan sebotol air mineral dan duduk di samping Nancy. "Penampilan bagus Nancy! Seperti biasanya!" Kahli menyerahkan air dan membantu mengipasi Nancy dengan kertas di tangannya.
"Ah, terima kasih. Di sana sangat panas." Nancy meneguk dengan kasar air dalam botol, beberapa tetes air menetes ke lehernya. Jika saja yang melihat pemandangan ini adalah penggemar Nancy, Kahli yakin hidung mereka tidak akan selamat.
"Nancy pelan-pelan itu tak baik untuk kesehatanmu." Kahli mengambil tissue di atas meja dan mengelap keringat Nancy.
"Ahhh.... Aku sangat haus, tenggorokan ku kering. Mereka mencoba membunuhku dengan menyanyikan enam lagu sekaligus," keluh Nancy dengan bibir mengerucut.
"Ahaha, apa kau tahu, berkat basis penggemar mu, angka pendaftaran mahasiswa di kampus kita meningkat drastis!"
Nancy memutar matanya. "Seharusnya dekan menghadiahiku sesuatu, bukan begini."
Kahli menggeleng, "Tidak. Hadiahmu bukan dari dekan kampus tapi dari para penggemarmu. Lihat saja saat akhir acara, akan ada segunung kado di ruang club."
"Ya, itu betul juga." Teringat sesuatu Nancy menegakkan tubuhnya. "Ah, Alice menghubungi ku soal reuni sekolah dasar.
"Lalu kau akan datang? Kapan acaranya?"
"Aku belum tahu. Acaranya sebulan lagi. Masih lama."
Kahli terdiam. Di sekolah menengah dulu Nancy pernah bercerita tentang masa-masa di sekolah dasarnya, teman-temannya dan tentang 'bocah itu'.
Eh, itu berarti Nancy akan bertemu bocah itu? Aku penasaran apa bocah itu akan datang? Bagaimana penampilan nya saat ini?
"Nancy aku-"
"KAHLI BISA TOLONG KEMARI SEBENTAR?!"
Teriakan itu membuat tubuh keduanya terlonjak. Ketua club seni melambai dari ujung ruangan yang lain.
"Kau datangi dia dulu sana," kata Nancy. Itu mungkin berhubungan dengan club. Sahabatnya, Kahli, ini adalah sekretaris club.
"Oke. Aku kesana!"
Beberapa saat kemudian Kahli kembali dan duduk.
Nancy minum. "Jadi, kau tadi mau bicara apa?"
"Eh? Um, aku lupa, hehe." Kahli terkekeh sambil menggaruk pipinya malu. Nancy ikut terkekeh, dan tak memikirkan nya lagi.
Nancy Sephera Oumar
Apalah aku tanpa vote kalian 😌 Vote ya biar semangat HEHEHBye-bye
KAMU SEDANG MEMBACA
The Disease Called Love
RomanceDulu, ada bocah gendut yang menjadi bahan bully murid-murid di sekolah dasar. Nancy sesekali melempar ejekan--walau tak separah dan sesering teman-temannya. Lulus sekolah dasar, Nancy tak melihat rupa bocah itu. Sampai... Beberapa tahun kemudian...