Hari ini Jungkook mengikuti turnamen Baseball antar SMA se-jabodetabek mewakili sekolahnya. Alhasil sekarang teman – temannya itu sudah standby dari pagi di lapangan tempat turnamen tersebut dilaksanakan.
"HAI GAAAAIIIIS." Yuju yang baru bergabung langsung heboh.
"Simpen dulu suara lo Ju, ntar ada waktunya lo teriak – teriak." Jiho yang menjawab.
"MEYKUUUUUMMMM!" DK juga baru dateng.
"Nah kan tandemannya dateng juga." Komentar Mingyu.
"Mulai jam berapa sih?" Jaehyun bertanya.
"Harusnya 5 menit lagi mulai sih." Mina menjawab.
"Beuuhh tuh dia jagoan kita tuh." Mingyu mengomentari saat melihat Jungkook memasuki lapangan.
Jungkook memang auranya paling keluar saat main baseball, apalagi bila sudah mengenakan seragam tim kebanggannya. Berjuta – juta kali lebih menarik kalo dia lagi pitching. BEUHHHHH jangan ditanya lemparannya kak. Kalo di anime – anime tuh bola yang di lempar udah berapi – api kayaknya.
Pertandingan berjalan diiringi kehebohan para pendukung termasuk teman – teman Jungkook. Gimana nggak, mereka punya 2 toa yaitu DK dan Yuju. Belum lagi di tambah Mingyu yang juga bar-bar kalo nyanyiin yel-yel sekolah mereka. Tidak terasa pertandingan pun berakhir dengan kemenangan tim sekolah mereka untuk melaju ke babak selanjutnya.
Di awal pertandingan tadi, Junhoe sudah menjanjikan untuk mentraktir makan siang jika tim sekolahnya menang hari ini dan yang lain tentunya setuju. Padahal sebenernya ini baru babak pertama tapi ya teman – temannya terima ajalah namanya makan gratis. Tadinya Jungkook sedikit menolak karena dia tidak mau terlalu jumawa tetapi, akhirnya yang lain berhasil meyakinkannya.
"Anggep aja traktiran karena mood si playboy cap kadal lagi bagus, Cil." Bisik DK ke Jungkook.
Akhirnya Jungkook izin sebentar untuk mengganti baju dan langsung menuju ruang ganti. Eunha pun menyusul di belakangnya karena ia ingin ke toilet yang berada di dekat ruang ganti. Selesai dengan urusannya, Eunha berniat untuk menunggu Jungkook selesai di dekat pintu ruang ganti. Tak lama kemudian, Jungkook keluar dari ruang ganti tetapi, sepertinya ia tidak menyadari kehadiran Eunha disana. Eunha yang tadinya ingin memanggil Jungkook, sedikit kaget melihat lengan Jungkook yang penuh memar sebelum ia memakai hoodie nya sambil berjalan keluar.
Eunha akhirnya berlari kecil menghampiri Jungkook.
"Icil!" Tegur Eunha sambil menepuk pundak Jungkook.
"Lah? Lo dari toilet juga? Sorry gue gak liat." Kata Jungkook.
Eunha hanya mengangguk. Rasanya ingin sekali ia menanyakan memar yang terlihat jelas di lengan Jungkook. Tapi ia sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mengumpulkan keberaniannya.
"Cil, kok tadi gue liat lengan lo memar sih?" Tanya Eunha.
"Memar? Ngaco lo, tangan gue gak kenapa – kenapa kok." Jungkook menjawab sambil tetap berjalan dan tidak menatap Eunha.
Tidak puas dengan jawaban Jungkook, Eunha mencoba menyentuh bagian lengan Jungkook yang tadi ia lihat memiliki memar.
"Aww." Jungkook refleks.
"Tuhkan!" Kata Eunha.
"Enggak, Na. Gak ada apa – apa kok." Jawab Jungkook.
"Jangan bohong, Cil." Tegas Eunha.
Eunha langsung dengan cepat menggeser lengan hoodie Jungkook dan benar saja. Tidak hanya memar yang ia lihat, namun ada beberapa luka goresan di lengan Jungkook. Dengan sigap Jungkook langsung menutup kembali lengan hoodienya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite 10 | 97line
FanfictionIf you thought their lives was all about diamonds, champagne, and shiny cars then you're wrong.