Hujan baru saja reda.Genting- genting masih basah. Air mengenang dibeberapa bagian halaman rumah berwarna cokelat muda itu. Angin masuk kekamar Syahidah membuat dia terbangun dari tidur nyenyaknya.
Krek, bunyi gagang pintu
Syahidah keluar kamar menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
"Hmmm, lo baru bangun dek. Lo gak nengok jam tuh udah jam sepuluh, sementara lo baru bangun" ucap kevin dengan perasaan kesal pada adek semata wayangnya itu." Lo berisik deh bang, gue baru aja bangun udah diceramahin" balasnya juga ikutan kesal.
Nama lengkapnya Asabiyya Nur Syahidah, memiliki arti seorang wanita yang lahir dipagi hari dan bersinar dan akhir hayatnya akan mati syahid. (Aamiin).
Dan kevin. Namanya Muhammad kevin tapi lebih akrab dipanggil dengan panggilan Avin. Rizal dan Ariani orang tua mereka. Hanya memiliki dua orang anak.
Saat ini Avin berada dikelas XI SMA Nusa Bangsa. SMA favorid dikota Bandung. Avin sendiri adalah sosok lelaki yang pintar.
Sedangkan Syahidah baru saja lulus SMP. Lantas dia harus melanjutkan sekolah kejenjang berikutnya.
"Syah, Bunda mau ngomong sama kamu" ucap Ariani mendekat pada Syahidah yang sedang memainkan laptopnya. Dia sedang sibuk mengetik untuk meneruskan karya novelnya.
Satu novel telah terbit yang berjudul 'Rindu' dan sekarang dia membuat novel dengan judul baru."Bunda mau ngomong apa?"
"Kamu lanjut sekolah kepesantren. Bunda dan Ayah sudah setuju untuk menyekolahkanmu dipensantren".
Tubuh syahidah mematung. Dia kaget setengah mati mendengar perkataan ibunya.
"Aku gak mau Bun, aku mau nya sekolah ditempat bang Avin aja. Aku gak mau dikurung dipesantren" balasnya menolak tegas.
"Kamu harus mau, kalau kamu tetap ingjn sekolah di SMA itu kamu cari biaya sendiri. Jika kamu terus membangkang seperti ini. Bunda semakin bertekad memasukkan kamu kepesantren" tambah Ariani tegas membuat Syahidah tidak bisa berkutip.
Tanpa menjawab lagi Syahidah langsung lari kekamarnya dan tak lupa membawa laptopnya.
Dikamar Syahidah menangis tersedu sedu. Dia merasa keputusan orang tuanya adalah paksaan.
"Syahidah kenapa Bun?" Tanya Avin baru saja datang.
"Adek kamu itu gak mau Bunda masukan kepesantren" jawaban darj Ariani hanya itu dan pergi meninggalkan Avin.Lalu Avin pergi menuju kamar Syahidah.
"Dek, buka pintunya abang mau ngomong bentar aja".
"Masuk aja, gak dikunci"Krek
Avin melangkah memasuki rumah syahidah dan langsung mendekat pada Syahidah lalu sambil mengelus kepala adeknya itu."Udah nangisnya dek, kamu harus mau masuk kepesantren. Ayah sama Bunda memasukkan kamu kepesantren itu pasti karena niat yang baik".
Sementara Syahidah terus saja menangis membuat gulingnya basah dan tidak menanggapi Avin sedikitpun.
"Semua orang tua itu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Mereka ingin anaknya menjadi orang yang sukses suatu saat. Ridho allah itu terletak pada ridho orang tua dek, coba deh adek pikir. Kalau adek sekolah di SMA tapi gak dapat ridho Ayah sama Bunda, pasti adek akan susah buat memahami pelajarannya, terus nanti prestasi adek jadi menurun. Emang adek mau kayak gitu?".
Syahidah menggelengkan kepalanya, sebagai jawaban.
"Kan adek gak mau. Ya udah sekarang gak usah nangis lagi, mending adek ngambil wudhu terus sholat. Waktu sholat ashar udah masuk nih" perintah Avin sambil menghapus air mata Syahidah.
Diruang keluarga...
"Aku mau Yah, Bun, sekolah dipesantren" ucap Syahidah to the point.
"Alhamdulillah, jika kamu mau. Besok kita pergi mendaftar jadi kamu harus mempersiapkan diri" jelas rizal
Syahidah hanya menjawab dengab sebuah anggukan. Baginya sekarang sekolah dipesantren atau di SMA itu sama saja.
Dikamar Syahidah hanya memenung, memikirkan bagaimana kehidupannya kedepannya. Dia akan meninggalkan rumah, Ayah,Bunda dan juga abang Avin nya itu
Sekian dulu ya guys,,,
Maaf, gak bisa memberi kan hasil yang terbaik buat teman temanJangan lupa komen, vote & follow author yaaa
Semangat dari kalian sangat aku butuhkan
Makasih
Assalamualaikum.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Lillahita'ala
Teen FictionSeorang Syahidah yang tadinya remaja yang terbiasa dengan kebebasan. Dan seketika kebebasannya itu berubah. Dia harus sekolah dipesantren. Dipenjara suci, dan mubgkin akan butuh waktu lama untuk beradaptasi. Tapi berbeda dengan Syahidah, dia sangat...