2

17 12 0
                                    

"Hah.. hari ini sangat panas sekali dan membosankan" ucap xiphias ia berbaring di sofa sambil mengetuk-ngetukkan kakinya di lantai.

"Kupikir kau harus memakan beberapa snack ini xiphias" ucap daniel dengan beberapa kantung bungkus makanan yang sedari tadi ia makan.

"Mungkin itu bukan saran yang bagus daniel. Xiphias mungkin kau harus membaca beberapa buku" tawar oliver sekarang ia berada di perpustakaan pribadinya yang ia bangun di atas kamar mereka.

"Oh ayolah itu semua sama sekali tidak menarik bagiku" ucap xiphias sekarang ia sedang dalam keadaan yang tidak menyenangkan.

Daniel, oliver, dan xiphias sedang berada di kamar mereka. Melakukan kegiatan mereka masing-masing. Hari ini mereka libur jadi mereka bisa melakukan apapun, tetapi peraturan masih tetap berlaku pada mereka.

Oh hei!! bahkan mereka jarang sekali berada dikamar mereka, tetapi mereka sekarang terlalu malas bahkan untuk pergi keluar saja.

Kring..

Telepon antik yang berada di atas nakas berdering. Daniel menyuruh xiphias mengangkat karena ia berada di jaraka terdekat telepon itu. Dengan wajah malas ia pun mengangkat telepon tersebut.

"Halo kami kamar nomor 4 golongan grodlyn, saya xiphias ketua kamar ada yang bisa dibicarakan ?" Ucap xiphias.

"Oh.. hei ini kami xiphias" ucap emily.

"Kalian.. ada apa??" Jawab xiphias.

Xiphias pun memeberi syarat kepada teman-temannya bahwa itu bukan insegnante atau yang lainnya. Mereka lega mendengarnya. Xiphias pun menjauhkan teleponnya dari telinganya agar semua bisa mendengar.

"Kami akan ke tempat kalian" teriak anne dari sebrang.

"WHAT'S!!" ucap mereka semua kaget.

"Hei kita bisa akan dimarahi penjaga kalau sampai kalian disini ini kan asrama pria. Apa kalian sudah gila??" Ujar daniel.

"Kita akan berteleport tenang saja. Ya kan emily" jawab emily. Anne membalas dengan teriakan "ya" dari sebrang sana.

"Umm.. guys it's not a good idea. You know terakhir kalian teleportasi kalia nyasar di lemari pakaian kami" teriak oliver dari atas.

"Oh sudahlah mari kita coba sekarang siap-siap guys" tutup emily.

Tut..tut..

"We are in danger!!" Ucap daniel.

Mereka bersiap-siap untuk kedatangan anne dan emily. Mereka takut kalau-kalau sahabatnya akan menyasar kemana saja.

****

Pooff..

Anne dan emily pun sampai kali ini tidak buruk mereka sampai di kamar tidur oliver.

"Hai guys we're here!!" Teriak emily. Anne menutup kupingnya oh ayolah kenapa ia harus berteriak seperti itu, mereka akan berada dalam bahaya besar jika dikeetahui oleh penjaga kamar.

"Hei tutup mulutmu emily jangan terlalu berisik kau tau penjaga kamar akan mendengar keributanmu jadi tenang lah" ucap anne.

Daniel, oliver, dan xiphias pun berlari menuju sumber suara yang tak lain adalah kamar oliver.

Ceklek..

"Kalian nyasar kesini rupanya" ucap daniel.

"Hei kalian tidak mengapa-apakan kamarku kan??" Tanya oliver. Takut-takut kalau kamarnya akan hancur setelah teleportasi dari anne dan emily.

"Hahaha tidak kami mendarat di kasurmu oliver. Kemajuan yang bagus bukan??" Jawab emily.

Xiphias hanya tertawa melihat wajah cemberut oliver mendapati sprei kasurnya sudah berantakan.

"Okay bisakah kita berbicara di luar. aku tak mau jika kamarku akan seperti kapal pecah" ujar oliver.

Mereka pergi keluar kamar menuju ruang tengah. Oh astaga berantakan sekali apa semua asrama lelaki seperti ini ?.

"Astaga sudah berapa hari asrama kalian tidak kalian rapikan" ucap anne histeris.

" oh baru saja kami memberantakinya. Habis kami sangat bosan dan malas hehehe" jawab daniel yang kini tengah membersihkan ruangan tengah tersebut.

Xiphias pun menyetel musik, agar suara anne dan emily tidak terlalu terdengar hingga ke luar.

Oliver, anne, dan emily berada di atas tempat perpustakaan pribadi ketiga sahabatnya itu, walau lebih pantas disebut perpustakaan oliver.

Oliver kembali fokus dengan tulisannya. Sedangkan emily sedang duduk menikmati teh dan anne ia melihat-lihat semua buku-buku yang terjajar rapi tersebut.

"Aku bawakan cemilan nih" ucap xiphias dan daniel.

Anne masih sibuk dengan melihat buku-buku tersebut. Tiba-tiba matanya menangkap sebuah buku menarik dan sudah amat tua.

"Mystery of the kingdom" bisik anne pelan.

"Apa??" Ujar oliver yang tadi mendengar kata-kata anne.

Anne pun mengambil buku tebal tersebut.
Ia melihat buku itu telah berdebu mungkin sudah lama tidak dibuka.

"Kau mendapatkan ini darimana??" Tanya anne sambil menujukkuan buku tua nan antik tersebut

"Oh astaga kau menemukannya terima kasih anne. Itu buku yang kupinjam daru perpustakaan Leggero. Kupikir itu hilang selama 2 minggu. Alhasil aku dimarahi oleh madame laurent" oliver pun menjelaskan kejadian tersebut.

"Lihat buku ini sangat mewah dan apa ini emas??" Tanya emily. Ia menunjuk pada sulur hiasan buku tersebut yang memang berwarna emas atau mungkin emas asli.

Emily pun membuka buku tersebut dan mendapati tulisan yang tidak bisa ia baca, begitupun yang lainnya.

"Hei oliver kau tau tidak ini cara bacanya ?" Ucap xiphias.

"Aku sudah menganalisanya. itu bahasa kuno yang sudah ada berabad-abad tahun yang lalu." Sahut oliver.

"Sini kemari ajari kami juga" ucap emily yang sembari menarik lengan oliver.

Oliver pun mengajarkan bahasa-bahasa kuno tersebut mereka memutuskan untuk mempelajarinya terlebih dahulu. Hingga malam anne dan emily masih berada di kamar asrama nomor 4 tersebut.

"Kita menyelsaikannya sampai disini besok kita lanjutkan. Cepatlah kembali ke kamar kalian tadi nara sudah menelpon katanya penjaga kamar akan check kamar 10 menit lebih cepat" ucap daniel.

Anne dan emily pun bergegas ke ruang tengah.

"Bye guys see you" ucap emily dan anne.

"Bye girls !!" Mereka melambaikan tanganya.

Anne pun membaca mantra teleportasi dan cahaya pun menyelimuti mereka.

"Dia cewek yang sangat mengagumkan'' bisik oliver kepada xiphias. Xiphias hanya memukul lengan sahabatnya itu.

TBC..
I love y'all
Next?? Comment
879 words

Leggero AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang