Hari yang melelahkan.
Tugas kuliah yang membuat kepala panas, belum lagi Dosen tua yang menyebalkan. Membuatku ingin sekali pergi dari peradapan dunia itu.Dunia kuliah, sangat membosankan.
Aku menghela napas dan menambahkan kecepatan laju mobil yang aku kemudi. Ku pasang headseat dan meraih ponselku. Tatapanku masih tetap kearah jalan,
"Halo, sayang. Kamu dimana?" tanya seseorang setelah sambungan telepon terhubung.
Saat mendengar suaranya, mendadak aku menjadi tenang.
"Arka, ayo ketempat biasa. Kepalaku pusing" ucapku.
Terdengar gelak tawa di seberang sana, sebelum suara Arka kembali terdengar.
"Ok, sayang. Come on! Aku menunggumu. Muachhhh" ucap Arka memberi kecupan online. Sontak aku tersenyum dan berakata,
"Aku juga sayang... Sampai ketemu di sana" ucapku.
Lalu setelah itu ucapan kami berakhir. Aku melepas headseatku dan meletakan ponselku. Senyumku mengembang merasa senang. Ya, aku senang karena aku bisa melakukan apapun.Namaku Sofia, Sofia Alfaqira. Aku anak tunggal dari Ayahku, Rudi. Seorang yang memilki cukup banyak aset. Ayahku memiliki perkebunan yang luas, tak tahu luasnya berapa. Yang terakhir aku ingat luas perkebunan ayahku sekita 2rb kilometer. Entah itu keseluruhan atau sebagian. Letaknya juga ada di berbagai daerah. Entahlah.. Aku tak mau tahu.
Ayahku juga punya sebuah pabrik makanan dan... Itu sukses.
Tak banyak orang tahu tentang itu dan aku juga tidak ingin menunjukannya. Aku cuma ingin menikmatinya.Hal yang nenyebalkan adalah tugas kuliah. Entahlah, padahal aku punya banyak teman di kuliah. Tapi ketika kelas di mulai aku
Keseringan tidur dan berakhir mendapat hukuman.Oh ya, Tentang Ibuku, aku tidak tahu banyak tentang dia. Karena kata Ayah, Ibu pergi ketika umurku baru empat tahun. Dan Ayah tak menceritakan kemana perginya ibu. Yah,, satu misteri untukku. Tapi aku tak terlalu mempermasalahkan. Yang jelas aku punya Ayah kaya dan aku bu
Isa membuat duniaku sendiri.Dunia kebebasan.
Dunia yang tak bisa orang lain ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SAMPAI MATI
RomanceKata orang, suamiku itu sempurna. Dia baik, ramah, lembut, pekerja keras, taat agama, dan... Tampan. Namun..semua itu tak ada yang bisa menyentuh relung hatiku, karena aku....tidak mencintainya. Aku membencinya, karena menikah dengannya kehidupanku...