Bab 1

33 1 0
                                    

Bagaimana aku bisa lupa jika semua tempat yang aku tuju selalu ada kenangan tentangmu - Salsabila
______________

Terhitung sudah hampir 2 bulan terakhir bertemu dengannya dan aku berharap itu benar-benar yang terakhir. Aku tidak mau lagi mendengar apapun tentang dia. Sudah cukup buku telah ditutup dan kurasa tidak usah dibuka kembali.

"Bil kamu ga beli?" Tanya Rara. Kita sekarang sedang berada di sebuah toko baju di salah satu mall. Aku sedang menemani Rara yang katanya kangen jalan-jalan padahal aku tau dia hanya ingin mengajakku keluar rumah setelah sekian lama aku hanya mengurung diri di kamar.

"Engga deh"

"Yahh nyoba-nyoba dulu aja.. atau kamu pengen ke tempat lain?"

"Engga deh Ra. Kamu kalau mau beli ya beli aja aku mau cari tempat duduk dulu"  ucapku sambil meninggalkan Rara

"Eehhh gajadi deh aku ikut jangan ditinggalin dong" Kata Rara sambil mengejarku "Gimana kalau kita makan aja? Kamu pasti belum makan kan?" Ajaknya

"Belum sihh tp, aku ga laper nanti aja deh dirumah"

"Engga engga kita harus makan kamu gaboleh nolak" ajaknya yang sudah menarikku

----

"Aku gamau tau ya aku udah pesen makanan kamu harus habisin!!" Ujar Rara dengan nada sok galaknya

"Dihh kamu yang pesen kenapa aku yang harus ngabisin sih"

"Kamu sekarang sering lupa makan setiap diingetin selalu nanti nanti mulu, tuh badan udah kurus banget ga cocok tau kamu kayak gini" omel Rara

"Iya Raraaaa"

Setelah itu aku dan Rara sibuk dengan kegiatan masing-masing. Rara yang sibuk dengan handphonenya dan aku yang sibuk dengan pikiranku sendiri.

Dulu aku sering main ke mall ini sama dia. Bahkan aku sangat hafal tempat-tempat di sini terutama tempat makan ini. Dulu aku suka duduk dipojok sana dekat kaca dengan dia berada di depanku yang sedang bercerita tentang harinya, bercerita tentang bagaimana pegawainya yang bermasalah, supirnya yang sering salah jalan atau tentang bahagianya dia. Aku selalu suka mendengarkan caranya bercerita, bibirnya yang tersenyum saat dia bahagia, matanya yang berbinar ketika bercerita bahkan aku suka melihat alisnya yang berkerut ketika memikirkan sesuatu.

"BIL!" bentak rara "Kamu dari tadi ga dengerin aku ya"

"Ha? Gimana Ra?"

"Gajadi, tuh makan aja deh udah keburu sebel kamunya ngelamun mulu"

"Ini makanan kapan dateng Ra?" Tanyaku polos

"Bilaaa ih kamu ngelamun apa sih makanan dateng aja kamu gasadar"

"Iyaiya maaf"

"Dimakan Bil jangan cuma diliatin" tegurnya

"Iya iyaa" jawabku sambil memulai memakan

"Bil aku boleh tanya ga? Tapi kalau kamu gamau jawab juga gapapa"

"Iya tanya aja"

"Kamu sudah tau kabar dia?" Tanyanya pelan. Duhh Ra kenapa sih harus dibahas saat ini baru juga mulai makan

"Nope" jawabku menggeleng sambil mencoba memasukkan makanan kemulut. Hambar

"Bagus deh Bil pokok kamu jangan buka medsos apapun dulu ya kamu udah blokir dia kan?"

"Sudah" bahkan sejak keputusan kita 2 bulan lalu aku langsung memblokir semua akses dia ke aku dan menonaktifkan semua medsos bahkan menguninstall twitter dan instagram "Udah ya Ra jangan dibahas lagi" mohonku

"Iya Bil sorry aku cuma takut kamu semakin sakit" ucapnya pelan

----

Aku dan dia sudah 5 tahun bersama, banyak tempat yang kita kunjungi banyak cerita yang kita lewati. Bagaimana aku bisa lupa jika semua tempat yang aku tuju selalu ada kenangan tentangnya. 5 tahun bukan waktu yang singkat dalam sebuah hubungan kita pernah sedih susah senang bahkan kita pernah berpisah tapi aku rasa ini perpisahan terakhir. Kita sudah tak lagi sama. Oh sudah tidak ada 'Kita' diantara aku dan kamu sorry.

"Bil mampir beli bakso dulu ya ditempat biasa Rafi minta beliin bakso" Ucap Rara saat perjalanan pulang. Sekarang aku sedang berada di mobil Rara.

"Iya Ra" jawabku yang tetap fokus melihat jalan luar lewat kaca mobil.

"Bil are u okey?" Tanya Rara yang melirikku sekilas dari kursi kemudinya.

No Ra Im broken "Gapapa kok Ra"

"Bil kalau kamu gabaik-baik saja bilang ya aku selalu siap dengerin kok" tambah Rara memastikan

"Iya Rara" jawabku yang bersiap turun mobil "Udah yuk beli bakso dulu" ajakku ke Rara

Memang harusnya aku menunggu di mobil saja gak ikut ke sini. Sekarang aku melihat dia sedang memasuki tempat ini, seperti biasa dia selalu terlihat tampan tidak aku rasa dia semakin tampan.

"Ra masih lama?" tanyaku pelan sambil menunduk bersembunyi agar dia tidak melihatku.

"Paling bentar lagi kenapa Bil?" Tanya Rara yang masih fokus melihat Hp nya

"Ra jangan negok kebelakang ya ada dia"

"Ha sumpah?" dengan refleknya Rara sudah menengok kebelakang duhh dan dengan bersamaan dia juga menatap kearah kita.

"Rara ih.." aku harus gimana dong aku gamau ketemu dia

"Salsa" Ya tuhan suara itu.

"Oh hai" No Bil jangan runtuh dulu kamu kuat

"Apa kabar?" hai pertanyaan macam apa ini kamu pasti tau dengan jelas bagaimana keadaanku An

"Baik"

"Dia siapa An?" Tanya Rara kepada wanita di belakang Aan. Bahkan aku tidak tau jika dia bersama seorang wanita

"Oh kenalin dia pacarku"

"Pa..car?" Secepat itu ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SalsabilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang