Part Sepuluh

22 5 2
                                    

Dalam perjalanan menuju ruang BK Vebrian dan Adit kadang saling menatap seakan ingin membunuh satu sama lain. Mereka pun masuk ke ruang BK.

" Assalamualaikum Pak " Ujar Kiven

" Waalaikumussalam. Ada apa ini kiven? " Tanya Pak Jee

Kiven pun menceritakan kejadian perkelahian antara Adit dan Vebrian di uks tadi

" Ohhh. Jadi benar Adit, Vebrian kalian berantem? Apa penyebab kalian berantem? " Tanya Pak Jer

" Vebrian cari masalah duluan pak. Nada bicaranya kayak ngajak berantem. Yah udah kita berantem pak " Jelas Adit

" Bohong pak, Adit yang cari masalah duluan pak. Saya hanya respon pak. Dianya aja yang mulai ngajak berantem " Bantah Vebrian

" Jangan percaya Vebrian pak. Bohong dia pak! " Ucap Adit

" Lu yang bohong! " Ucap Vebrian

" Lu! "

" Lu! "

" Sudah cukup. Apapun alasan kalian berdua, kalian tetap salah. Baik itu mengajak maupun mengiyakan itu tetap saja salah. Sebagai hukumannya, kalian harus berdiri dan hormat bendera sampai jam istirahat selesai. Tidak ada penolakan dan jangan mencoba untuk kabur " Tegas Pak Jee

" Pak ini masih jam istirahat, nanti ksum hawa malah liatin saya." Tanya Adit

" Pak ringankanlah hukuman kami pak " Mohon Vebrian

" Saya sudah bilang tidak ada penolakan. Sekali lagi kalian protes, hukuman kalian saya tambah. Mau? " Ujar Pak Jee

Adit dan Vebrian pun diam seribu bahasa. Tak mengeluarkan kata-kata kembali.

" Sekarang kalian jalani hukuman kalian. Oh iya, Kiven awasi mereka jangan sampai kabur dan kamu Alda, kamu boleh kembali ke kelas " Ujar Pak Jee

" Baik Pak " Balas Alda dan Kiven bersamaan

Mereka berempat pun keluar dari ruang BK

" Eh iya, gw cabut ke kelas vebrian adit." Pamit Alda

" Iya Alda hati-hati yaa" ujar Vebrian

" Iya Veb "

"Jangan lupa masalah kita belum selesai!" ujar Kiven

" Terserah!! "

" Sana kamu pergi " Balas Kiven

" Heh siapa juga yang mau lama-lama disini

Alda pun pergi meninggalakan mereka bertiga.

" Sekarang kalian ikut gue " Ujar Kiven

Adit dan Vebrian berjalan didepan Kiven. Terkadang mereka seperti ingin saling memukul. Tapi semuanya tak mungkin terjadi. Karena saat ini dibelakang mereka adalah Kiven. Ketua OSIS. Salah sedikit saja, bisa tamat riwayat mereka. Mereka pun sampai di tiang bendera. Kebetulan cuaca pagi itu sangatlah panas. Sehingga membuat mereka berpikir dua kali untuk pergi kesana.

" Buruan sana atau gue seret kesana? " Tegas Kiven

" Iya kak iya " Jawab Vebrian

" Lu juga sana " Ujar Kiven

" Iya, Ketos Sok jual mahal " Gumam Adit

" Apa lu bilang dit? Sok jual mahal? " Tanya Kiven

" Gak ada, Gua bilang ganteng " Bohong Adit

Kiven memilih tak melanjutkan pembicaraan. Adit dan Vebrian pun melaksanakan hukuman mereka.

" Awas aja lu. Kalau lu masih deketin Sonia, habis lu " Ancam Adit

My First Love At SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang