"Hhhh–"
Hembusan kasar yang berulang kali keluar dari mulut gadis yang baru saja menyelesaikan tahun keduanya di SMA itu terdengar putus asa.
Dirobeknya selembar kertas dengan paksa dari buku usang yang ia bawa, lalu merematnya, menyalurkan kekesalannya kemudian menjadikannya satu gumpalan dan melemparnya tepat didepan dengan penuh emosi.
Entah berhak atau tidak dirinya merasa sekesal itu terhadap laki laki yang sudah mengisi hatinya sejak 3 tahun yang lalu, yang jelas saat ini pikirannya kacau dan tak beraturan.Sebut saja laki laki itu brengsek, memang nyatanya seperti itu.
Laki laki yang meninggalkannya tanpa sebab, lalu pergi tanpa kabar kemudian kembali lagi setelah sekian lama.
Namun, tanpa alasan yang jelas tiba tiba ia membenci dirinya. Sumpah demi apapun laki laki itu benar benar membencinya.
Gadis itu tidak munafik, ia masih menyayanginya. Bahkan bisa dibilang perasaannya tidak berubah.
Bodoh. Ia tak tahu apa yang terjadi 2 tahun yang lalu.
-sbth-
KAMU SEDANG MEMBACA
Lapis
RandomApa isi kepalanya? Apa yang dia pikirkan? Apa yang dia mau? Apa ada yang salah denganku? Belum pernah sesulit ini, pernahkah kalian bertemu orang yang sangat batu? Mari ku kenalkan kalian padanya, agar kalian tahu serumit apa aku mencintainya -sbth ...