"Mark, aku gatau sampai kapan kamu bakalan kaya gini. Kamu harus berfikir lebih jauh lagi, kamu gabisa untuk terus egois." Kata perempuan yang ada disebelah Mark.
Mark hanya menyenderkan kepalanya distir mobil.
Beberapa jam lalu, ia sudah datang ke pertemuan yang direncanakan dua keluarga itu.
Perjodohan, yang sudah dijalankan selama 1 bulan.
Kini dia sedang mengantar calon tunangannya pulang.
Mark menghela nafas "Yes i know. Ini sulit banget buat gue. Gue gatau harus mulai dari mana buat ngomong sama Herin. Dan gue gamau bikin dia kecewa"
"Daripada kamu terus kaya gini. Kamu harus pertimbangin yang lebih baik, Mark. Aku juga bakalan kecewa kalau ada diposisi Herin sekarang. Apalagi dia udah ngerasa kurang nyaman lagi, kan?"
"Kalo seandainya orang tua kita gak jodohin kita, semuanya gak bakalan kaya gini." Mark menatap Koeun.
"Kamu gabisa nyalahin keadaan, kamu harus bisa bikin keadaan jadi lebih baik, Mark. Aku duluan." Koeun keluar dari mobil, langsung menuju rumahnya.
Setelah mengantarkan Koeun pulang, Mark langsung pergi.
Perasaan nya selalu kacau. Tak pernah untuk tidak. Keputusan yang bakalan berdampak sangat besar untuk dirinya.
Pilihan yang akan sangat sulit untuk ditentukan.
Tentu, dia sangat sayang seorang Seo Herin. Tak bisa untuk meninggalkannya.
Tetapi, ia juga tak bisa untuk menghancurkan perjodohan dengan teman sekelasnya itu.
Setelah bertahun tahun, ia tak pernah melihat ibunya sesenang ini. Ia selalu bahagia jika ada pertemuan dengan keluarga Koeun.
Ya, Koeun adalah teman sekelasnya. Tetapi, mereka berusaha untuk menutupi hal ini. Mereka juga berusaha agar bersikap tak ada yang terjadi, jika disekolah.
Koeun tahu, bahwa Mark adalah kekasih Seo Herin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKU GATAU BAKALAN ADA YANG BACA CERITA GAJELAS INI ATAU ENGGAK WKWK.
