H

18 4 0
                                    

Terlihat dare berlarian di sekitar rumah sakit mencari ruangan kakaknya.

Seseorang tadi ternyata menghubungi dare dan memberitahukan semua yang menimpa dara.

"Permisi suster, pasien bernama dara yang tadi korban tabrak lari ada diruangan sebelah mana?" Tanya dare yang tampak sangat khawatir.

"Dikamar nomor 12 mas di seberang sana" ucap suster sambil menujukkan jalan di sebelah kiri meja administrasi tersebut.

"Makasih suster" ucap dare dan langsung pergi ke ruangan tersebut.

°°°°°°°°°°

Dara terkejut bukan main pasalnya dare yang tiba tiba membuka pintu dengan kasar dan berteriak memanggil namanya.

Brakk

"Dare"

"Kak dara!!!........ lo gak papa kan? Mana yang sakit? Siapa yang nabrak lo? Kok berani dia nyari masalah sama lo?" Tanya dare panjang lebar.

"Apaan sih gue gak papa" ucap dara.

"Bohong lo, itu lengan lo di perban" ucap dare sambil memperhatikan lengan dara yang dibalut perban.

"Mama sama papa mana?" Tanya dara.

"Bukannnya di jawab malah balik nanya, lagi ada dijalan"

"Ohh.... lo tau siapa yang bawa gue kesini?"

"Gue gak tau, tapi tadi yang nelvon gue cowok, mungkin orang itu yang nolongin lo"

"Lo gak tanya gitu siapa dia?"

"Yaelah kak...... gue udah khawatir sampek ke ubun ubun mikirin lo mana sempet gue nanya"

"Lebay" ucap dara.

Tak lama kemudian mama dan papa dare tiba di ruangan dara dan pastilah namanya seorang ibu nangis liat anaknya ketabrak orang apalagi cewek.

"Dara gak papa kok ma, gak usah nangis"

"Gak papa gimana ini lengan kamu sakit gak?"

"Ye... kak dara mana ada rasa sakit ma, batu aja lebih keras kak dara" ucap dare dramatis.

"Dikira gue manusia besi apa" timpal dara.

"Udah.... kamu juga dare udah tau kakaknya sakit bukannya di hibur malah ditambah bikin emosi"

"Iya ma" ucap dare pasrah.

Tidak butuh waktu lama untuk dara keluar dari rumah sakit pasalnya dara sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

°°°°°°°°°°°

Saat dirumah

"Dara kamu besok gak usah sekolah dulu, biar nanti papa kamu yang minta izin sama guru kamu" ucap desi sambil menyelimuti dara dengan selimutnya.

"Iya ma tapi cuman besok aja ya" ucap dara.

"Gak.... kamu jangan sekolah dulu sampai benar benar sembuh" tegas desi.

"Tapi ma..."

"Gak ada tapi tapian" tegas desi

"Yaudah ma... kalau kak dara maksa buat sekolah biar dare aja yang dirumah" ucap dare.

"Kamu kan gak sakit dare"

"Aduh..... ma....perut dare sakit" ucap dare sok sakit sambil memegang perutnya.

"Gak usah bohong, pokoknya kamu gak boleh bolos sekolah"

"Maa... beneran perut dara sakit" ucap dare serius.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang