HUJAN

8 1 0
                                    

Sore yang pada akhirnya terasa begitu dingin. Tak ada cahaya senja, atau semburat jingga yang biasa tampak di langit sebelum semua terlihat gelap.

Langit abu yang begitu menyedihkan. Langit yang seakan ikut berpartisipasi dengan semua yang kurasakan hari ini. Langit abu yang sama, langit yang mengingatkanku seperti apa itu arti kehilangan.

Hujan yang biasanya selalu menjadi hal yang kita tunggu, kini menjadi salah satu bagian langit yang selalu ingin aku hindari. Semenjak hari itu hujan ataupun senja tak lagi terasa sama. Tak ada kesejukan ataupun rasa hangat. Semua terasa menyakitkan tak kala keduanya hanya membuatku teringat padamu.

Tak bisakah kita kembali?

Sudah 8 tahun berlalu dan aku justru masih berada di tempat yang sama, menatap langit yang sama dengan perasaan yang tak pernah bisa aku hindari. Ya, aku rindu.

Dengan begitulah hujan atau pun senja hanya membuatku merasa sedih dan terlihat menyedihkan.

Tak bisakah kita kembali?

Kenapa kita berpisah? Kenapa kau pergi? Kenapa kau menghilang? Tak bisakah kau memberiku penjelasan?

Rasanya aku hampir gila karena tak pernah mendapatkan jawaban sehingga tetap menunggumu, menyedihkan.

Sekalipun ingatan tentang kau yang dengan begitu tega pergi tanpa penjelasan, di sini aku tetap menunggu. Berandai sebuah keajaiban datang dan kau kembali dengan semua yang kuinginkan darimu. Kita.

Tentang masa depan bahwa kita akan hidup bahagia bersama. Tentang semua impianmu. Aku ingin kau kembali mengajakku untuk ada di dalamnya. Jadi,

Tak bisakah kita kembali?

Kau tahu? Jika aku bisa, aku tak ingin seperti ini. Menjadi si penunggu yang entah kapan akan mengakhiri semuanya. Terkadang aku ingin menyerah, terkadang menunggumu hanyalah ke sia-siaan yang sudah ku tahu seperti apa akhirnya.

Maka ku tanya sekali lagi padamu sebelum aku benar-benar menyerah dan pergi.

Tak bisakah kita kembali?

Tak bisakah kau menarik semua ucapanmu saat itu? Tak bisakah kau berkata tunggu aku!

Jangan berkata pergi! atau semua sudah selesai itu hanya membuat pertemuan kita menjadi sebuah dongeng yang bahkan tak akan pernah bisa mengantarku pada tidur yang nyenyak atau mimpi indah.

Tak bisakah kau kembali?

Aku rindu, aku merindukanmu. Aku hampir gila karena tak bisa menemuimu. Jangan pernah berkata semua sudah berakhir. Kumohon.

Tak bisakah kau kembali?

Ayo kita mulai kembali semuanya.

Jangan begini.

Aku mohon padamu.

Jangan pergi.

Aku sungguh rindu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

diary hari ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang