2. (Ber) lari

32 4 1
                                    

‍‍‍‍‍‍‍

  Ada yang beda pagi hari ini, satu wanita muda ikut berbaris menyiapkan masakan di meja makan. Mungkin dia adalah orang yang dibicarakan mommy nya tadi malam, Bi re atau Renata asisten rumah tangga yang akan mengurus Starla menggantikan bi Sarah yang akan mengundurkan diri.

Sarapan pagi ini berjalan seperti biasa, diam dan biarkan hanya ada suara dentingan sendok.

Setelah mommy nya pergi Starla bergegas menuju halaman belakang mengunjungi Vee.

Di sana  ia melihat Bibi Re sedang menjemur pakaian lantas ia menghampiri.

  "Bi, Starla minta tolong ambilkan makanan untuk Vee!" Perintah Starla. Bibi Re hanya mengangguk kikuk menanggapi ia langsung masuk kedalam mengambilkan makanan untuk peliharaan Nona baru nya.

  "Kamu disini dulu oke? Starla mau ambil air buat kamu mandi." Starla menurunkan kelinci nya di rumput hijau yang menyelimuti sebagai halaman belakang. Ia berjalan menuju selang air untuk menyalakan nya.

Saat Starla kembali untuk membawa Vee ia tak menemukan Vee di tempat terakhir ia lihat. Ia mencari nya ke sekitar, lalu matanya membulat penuh saat melihat Vee kelinci putih nya berlari keluar gerbang belakang yang kebetulan tak terkunci tidak seperti biasanya. 

  "Bi Sarah! Bi Sarah!  Bi Ge! Bi Re !" Seruan nya namun tak ada seorang pun yang menyahut dan keluar menemuinya.

Starla panik , gawat! Kelinci kesayangan nya bisa hilang jika ia tak menangkapnya.

Ia melirik kearah pintu dapur sekilas lalu melirik gerbang. Tak ada cara lain, ia harus pergi keluar mengambil Vee sebelum kelinci nya makin menjauh. Tenang ia hanya perlu mengambil Vee dan kemudian masuk lagi ke dalam, mommy tak akan tau batin nya menyakinkan.

Ia melangkah menuju Vee yang berada di bawah pohon besar. Ketika hampir mendekat Kelinci Putih itu justru melompat menjauh. Setiap kali Starla mendekat Vee justru akan melompat lebih jauh.

  "Non Starla maaf lama tadi bibi mencari  —" Ucapan Renata terhenti kala tak melihat siapapun dia memanggil nama nona mudanya berharap akan ada yang menyahut.

Matanya menatap gerbang belakang yang lupa ia tutup tadi, saat memetik beberapa buah mangga di pekarangan ia berjalan menuju gerbang untuk menutup nya jangan sampai ada seseorang yang masuk.

Starla tidak tahu kaki nya ini terus bergerak mengikuti Vee yang entah akan pergi kemana.

" Huft' kamu jangan lari lagi. Capek tau! " Starla berhasil menangkap Vee kini ia berbalik untuk masuk kembali kedalam bangunan tinggi itu namun mata nya tak menemukan jalan pulang. Seingatnya ia tidak berjalan begitu jauh, ia pun masih ada di sekitar rumah, lalu sekarang ia dimana? Semuanya gelap cahaya matahari terhalang pepohonan tinggi.

   "Ini dimana?" Gumam Starla. Kaki nya masih melangkah menyusuri jalan yang penuh dedaunan.

Ia tak tahu berapa lama ia berjalan namun saat ini kaki nya terasa pegal, jalan pun terasa buntu hanya berputar pada pohon satu dengan satu lagi sehingga membuatnya bingung.

Mengambil tempat duduk di bawah pohon besar tangan nya terus mengelus kepala si biang kerok dari kesesatan nya.

Cahaya matahari mulai memasuki melalui celah pepohonan.setelah dirasa cukup untuk istirahat Starla kembali bangkit mencari jalan pulang. Lama ia berjalan suara suara bising mulai terdengar, Starla mengikuti suara bising yang semakin jelas.

Bibirnya membulat penuh tak kala melihat jalanan yang begitu besar dengan mobil mobil yang sibuk berlalu lalang. Dimana ini? Starla tak mengenal tempat ini ia pernah melihat jalanan seperti ini di depan rumahnya namun tak sebesar ini dan tak seramai ini pula. Rumah mewah nya terletak jauh dari kota diantara rimbun hutan belantara dan jauh dari keramaian.

-------------------------

Bi Sarah berulang kali mengetuk pintu anak majikannya namun tak kunjung pemilik kamar ini menyahut.

Bi Sarah segera turun kebawah lalu kembali setelah beberapa saat seraya membawa kunci cadangan kamar Starla, takut takut jika terjadi sesuatu pada nona kecilnya itu.

   "Kenapa bi?" Bibi Ge dari arah kamar Dhira membawa keranjang berisi pakaian kotor.

   "Ini non Starla gak keluar keluar dari tadi padahal saya udah panggil beberapa kali, saya khawatir." Raut wajah bibi Ge amat khawatir.

   "Yasudah, cepat buka! Takut terjadi sesuatu."

Beberapa kali kunci cadangan itu diputar menyesuaikan lubang kunci sebelum pintu berwarna putih itu terbuka.

   "Non, non Starla?" Bibi Ge semakin kalut tak menemukan Starla di sekitar kamar nona mudanya itu tidak pernah pergi jauh jauh dari kamar, paling jauh di taman belakang.

-------------------------------

    Cahaya matahari semakin meredup seiring dengan berjalannya sang surya ke arah barat. Starla, terduduk di bawah pohon pinggir jalan sembari menatap hutan yang hanya terpisah oleh jalanan aspal ini. Gadis itu bingung mencari jalan pulang dan tak tahu harus bagaimana, ia hanya memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang di jalan. Ini adalah pertama kalinya ia melihat banyak kendaraan melintas membuat kepala nya pening dan telinga nya berdenging.

Semakin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang