Cuaca pagi ini kurang bersahabat sejak malam hujan terus mengguyur dan berlanjut hingga pagi ini. Sayup sayup suara rintik hujan terdengar membuat siapapun ingin ber malas - malasan di atas kasur, itulah yang dilakukan Starla sejak jam 5 pagi bergelung dalam selimut. Hampir saja matanya kembali terpejam sebelum terdengar suara ketukan pintu.
"Non Starla? Ibu sudah menunggu di meja makan." Itu suara Sarah pembantu yang mengurusnya sejak bayi membantu mommy nya.
Dengan rasa malas ia beranjak dari kasur. "Pagi non." Sapaan hangat Sarah ketika ia membuka pintu. Ia mengikuti Sarah turun ke lantai bawah menemui mommy nya.
Baru saja ia akan menarik kursi untuk duduk makan di meja makan.
"Anak gadis kok bangun jam segini? Kamu jangan males! Gimana nanti kalau udah gede, masih aja males. Pagi pagi tuh bangun! Kapan kamu dewasanya. Gak seterusnya mommy selalu di samping kamu! Kamu juga nanti mau jadi apa kalo males malesan kayak gitu !" Dhira menghela napas panjang, "duduk makan. Jujur ia tak bisa marah berlama-lama dengan putri semata wayangnya. Yang perlu di ketahui Dhira memanjakan Starla dengan uang nya ia tak membiarkan gadis itu lecet sedikit saja namun jika urusan bangun pagi itu adalah keharusan yang memang harus dilakukan.
"Hari ini mommy keluar kota kamu baik baik di rumah kalo ada apa apa minta bantuan bibi atau yang lain. Jangan jadi Putri yang membangkang inget honey." Starla menanggapi nya dengan seulas senyum sekeras apapun mommy nya mendidik nya dengan berbagai peraturan ketat dan larangan nya ia tak bisa marah apalagi membenci mommy karena beliau lah yang ia punya dan ia sangat menyayangi mommy.
Setelah sarapan nya selesai ia pergi ke belakang rumahnya menengok kelinci peliharaannya—Vee. Sembari membawa satu plastik wortel.
Starla langsung berlari mendekati rumah Vee yang nampak kehujanan, mengendong kelinci putih terawat itu dengan lembut membawa nya masuk.
"Bibi Ge, rumah Vee kehujanan." Ia mengadu dengan suara halusnya. "Nanti bibi betulkan." Starla pergi membawa Vee kedalam kamarnya.
"Kamu disini oke?" Ia berjalan menuju jendela besar yang menghadap ranjang dan membuka tirai putih panjang. "Masih hujan ya," Gumam nya. Matanya beralih menatap tembok besar yang membentengi rumah nya dengan dunia luar setiap hari ia hanya bisa memandang tembok tinggi nan besar itu yang mengelilingi rumah nya.
"Non? Miss Elis sudah datang."
Starla mengalihkan pandangan nya pada Sarah yang berdiri diambang pintu. Ia mendekat membawa Vee dan menyerahkan nya pada Sarah setelah itu ia kembali ke kamar untuk ganti baju cuci tangan dan memakai lotion. Mommy nya selalu memperingati setelah memegang peliharaan ia harus cuci tangan, sebelum menemui orang lain harus berpakaian sopan, sebelum bersentuhan atau setelah bersentuhan dengan orang lain gunakan lotion."Selamat pagi nona." Wanita berusia 29 tahun itu tersenyum menyambut kehadiran Starla murid private nya.
"Miss hari ini Starla mau belajar matematika." Starla mengeluarkan beberapa buku tulis, kotak pensil, dan buku paket.
"Oke? Sesuai jadwal kita belajar matematika selama 1 jam di lanjut Pengetahuan sosial " Elis sudah menganggap Starla sebagai putri nya sendiri setiap kali ia datang semangat gadis itu berkobar, matematika adalah salah satu pelajaran favoritnya dan Starla gemar dengan angka tak heran ia melihat kegigihan belajar Dimata Starla.
Pukul 01.04 PM
Setelah pembelajaran selesai Starla kembali ke kamar nya untuk menaruh peralatan sekolahnya.
"Non diminum dulu susu nya." Sarah menyodorkan segelas susu putih hangat, mommy nya selalu meminumkannya susu hangat setelah makan, baik itu sarapan, makan siang, atau makan malam.
"Ya udah Starla ke kamar ya bi udah ngantuk." Mommy pun membiasakan dirinya untuk tidur siang setelah pelajaran selesai ia harus tidur siang.
Siang berganti malam, pukul tujuh semua makanan sudah tersaji di meja makan mommy pun sudah pulang dengan membawa rekan bisnisnya yang Starla panggil Tante Vivi.
"Starla udah gede ya? Udah lama tante gak liat kamu eh sekarang makin cantik." Starla tersipu malu.
"Ayo makan." Mereka menempati kursi meja makan dan makan dengan tenang. Tidak boleh berbicara saat sedang makan, makan harus rapih dan tidak berisik. Itulah beberapa peraturan ibunya saat dimeja makan.
Masih banyak peraturan peraturan lain yang harus dilakukan oleh Starla.
Revisi 22 - 04 - 21.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starla
Fiksi RemajaStarla auristella, gadis 17 tahun yang hidup bagaikan cerita Rapunzel. Terkurung dalam bangunan yang disebut rumah dan tak pernah melihat dunia luar suatu hari bertemu sang pangeran yang datang membawa nya pergi. Kehidupan nya berubah 180° saat...