IBUK

14 4 1
                                    

Tawamu begitu intim terdengar di telingaku, rentetan doa-doamu selalu menjadi penyokong spektakuler hidupku.

Mengorbankan segala kuasamu
Hingga mampu Menorehkan segala inginku

Bu, apakau tau?
buanaku selalu apik karena mu.

Bu, apakau tau?
Kalbuku pun selalu syahdu karenamu.

Bu, apakau tau?
restumu selalu menjadi andalan terapikku.

Tapi bu,
Mengapa kau bisa seperti itu ?
selalu mampu menghidupkan api semangat yang mampu mengubah buanaku.

mampu meredam segala laraku,
tanpa pernah peduli terpukulnya dirimu.

Ibu, terimakasih.
Terimakasih telah berdo'a tanpa henti untuk ku

Terimakasih telah berpartisipasi dalam hidupku.

Karena mu, aku bahari di narasi dihidupku.

Medan, 15 Sept 2019.
Grahaku,

TermaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang