3

9 3 2
                                    


Hari ini, setelah kejadian di bukit itu salah satu dari mereka tak ada yang menggangguku lagi. Aku pulang sendiri hari ini, karna Airi dan Minji pergi ke tempat karaoke, mereka mengajakku tapi aku lelah Jadi aku menolaknya. Aku melewati pertokoan di pinggir jalan. Sebuah toko menarik perhatianku, ku langkahkan kakiku memasuki toko yang bahkan tidak ku ketahui toko apa itu.

"Bolehkan ku tau toko apa ini? karna aku tertarik dengan nama toko ini, Jadi aku memberanikan masuk" Ya, nama toko inu memang unik, Peace of your heart. Gadis itu tersenyum malu dan menjawab pertanyaanku.

"Toko ini adalah tempat dimana hatimu membutuhkannya"

"Maksudmu?"

"Nanti kau juga akan mengerti. Mari ikut aku" tanpa ragu sedikitpun aku mengikuti gadis itu, dia membawaku ke dalam suatu ruangan yang di dalamnya terdapat pintu dengan berbagai macam bentuk dan warna "Pilihlah kemana pintu sesuai kata hatimu" ucapnya, aku memasuki pintu berwarna magenta dengan bentuk hati yang patah. Saat aku masuk di dalamnya ada sebuah kaca besar yang sangat indah karna tampak di kelilingi cahaya pink yang lembut. Aku bingung dan mendekatkan diriku dengan kaca itu, tanpa ku sadari tiba-tiba muncul tulisan di kaca itu, semula aku kaget tapi perlahan aku mulai membacanya.

"Kini kau belum menyadari, tapi kau akan sadar, sesungguhnya cahaya redup itu masih tersisa untukmu. Mungkin kau belum mengetahui tentangnya, tapi hatimu akan sakit dan menangis jika menjauh dari cahaya redup itu. Hanya kau yang dapat menyinarinya dengan cahaya tulusmu"

Tanpa dapat ku bendung, kerlingan air mataku lagi-lagi jatuh, kenapa hati ini sakit sekali? Kenapa sesak sekali?.

Bendungan air mata ini menutup cahaya terangku. Mana mungkin dapat ku sinari sebuah cahaya yang selalu redup saat melihatku. Kenapa hati ini selalu ingin menangis saat menatap sorot mata redupnya?

Keluar dari ruangan itu, gadis tadi memberikan tisu padaku "Itu bukan buatan, tapi memang sesuatu yang harus kau ketahui. Hati mu terkadang ingin kau dengarkan, datanglah lagi kapanpun hati mu ingin dan butuh"

Aku keluar dari toko itu dengan kepala yang bedenyut sangat kencang, ada apa denganku? Semakin lama berjalan aku semakin pusing dan lemas. Belum sempat aku kembali melangkah aku terjatuh karna saking pusing nya, terasa olehku sesosok tangan hangat yang menangkapku. Hanya gelap, aku tak mengigat apapun selain dekapan itu.
.
.
.
Aku membuka mataku, terlihat Airi dan Minji dengan wajah khawatir.

"Nara-ya kau tak apa?" ucap Airi dengan nada bersalah "harusnya kami menemani mu pulang, bukannya asik pergi ke karaoke" sambung Minji, aku merasakan kepalaku yang sesara mau meledak.

"Ada apa denganku? Apa kalian yang membawaku kesini?"

"Yang membawamu kesini itu Taehyung" jawab Airi.

"Apa? Kenapa harus dia?"

"Dokter bilang amnesia mu membuatmu berkontraksi dengan ingatan masalalumu" ucap Minji.

"Kau tidak tau itu?" seorang pria dengan wajah ramah memasuki kamarku, di jas dokternya tertulis nama Park Hyunsik "Kau mengalami amnesia, dalam jangka waktu yang lumayan lama itu harusnya ingatanmu telah terhapus, tapi entah kenapa ingatan itu muncul lagi"

Aku hanya tertegun, kenapa ayah, ibu dan kakak tidak memberitahuku kalau aku amnesia? Kenapa? Fikirku.

*******

Light [Complate]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang