t-hree

47 3 0
                                    

Sudah seminggu, sejak hari itu. Aku tidak melihatnya karena kami tidak memiliki kelas bersama, tetapi ketika aku melakukannya, ia dengan malu-malu memperhatikan teman-temanku dan aku dari jauh, dengan tatapan serius, memegang buku-buku pelajarannya ke dadanya, berusaha menemukan keberanian untuk mendekatiku melalui teman-temanku. Dan aku hanya berdiri di sana. Aku tidak bergerak sedikitpun dan ketika teman-temanku bertanya apa yang salah, aku menjawab dengan mengangkat bahu dan terus tertawa dan tersenyum.

aku tidak tahu betapa tertekannya dia saat itu.

1 teks baru dari kth95

"ini aku."

"taehyung?"

"yeah"

"ada apa?"

"bisakah.."

"bisakah aku bertemu denganmu di suatu tempat aku perlu bicara."

"um, tentu. Apakah kamu berada dekat sekolah?"

"mari kita bertemu di kafe tepat di depan sekolah."

Baca 6:45 sore

Aku bernapas berat ketika aku berhenti jogging. Aku memasuki kafe dan menuju ke sosok yang duduk di dekat jendela. Aku berjalan menuju ke kursi di seberangnya. Sebelum dia bisa mengucapkan apa pun, aku berbicara, perlahan,

"Aku minta maaf. Aku minta maaf karena mengawasimu dari jauh." Aku terus menunduk, menyaksikan kakiku bergerak cemas.

"Aku minta maaf karena tidak mendekatimu, dan aku minta maaf jika kamu pikir aku tidak tulus sebelumnya. Aku benar-benar ingin menjadi teman-" Aku mengangkat kepalaku untuk melihat air mata menggantung di matanya yang seperti kaca. Wajahnya yang memerah sulit dibaca.

"Taehyung-"

Dia bangkit dari kursinya dengan tiba-tiba dan menarikku keluar dari kafe, mencengkeram pergelangan tanganku dengan erat.

"Taehyung, tolong-" aku berjuang, aku tahu dia tidak bisa mendengar rengekanku , tapi dia mencengkeramku terlalu kencang. Kami menyeberang jalan dan dia sekarang menarikku ke taman. Akhirnya dia melepaskan pergelangan tanganku dan memelukku. Aku membeku, itu agak terlalu cepat untuk kucerna. Pelukannya yang hangat membuatku merasa nyaman. Ia merapatkan pipinya ke dalam sweterku dan aku bisa merasakan air mata hangat jatuh. Aku tidak mengatakan apa-apa, tidak ada gunanya sekarang. Aku menepuk punggungnya perlahan dan memeluknya kembali.

Dia menarik diri dan menghapus air mata yang mengalir. "Aku- aku ingin menjadi teman juga. tapi, aku pergi."

Aku mengerutkan kening, "pergi ke mana?"

"Ke Australia, orangtuaku mengirimku untuk belajar di luar negeri."

Aku baru saja mengenalnya, tetapi rasa sakit tiba-tiba melanda di dada dan dengan takut-takut aku bertanya, "kapan?"

"Bulan depan." Secara otimatis ku sentuh wajahku. Apa ini? air mata?

DEAF || Kim Taehyung [Indonesian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang