Satu: Kerajaan Tanpa Nama

70 8 0
                                    

Celia namanya. Seorang gadis dari seorang penjual roti dan petani gandum, di sebuah kota Lapone. Celia setiap hari membantu ibunya untuk menjual roti ke kota. Namun, rumah mereka di pinggir kota jauh dari keramaian kota yang ada. Celia berjalan menuju rumahnya, ia baru saja selesai membantu ibunya menjual roti di tengah kota. Hari sudah semakin sore, terlihat langit mulai menampakkan gradasi langit yang berwarna kuning-kejinggaan.

Dari kejauhan, nampak seseorang pria melambaikan tangan ke arah Celia dan berteriak kepadanya."OI! CELIA!" Pria itu berlari ke arah Celia dan berteriak keras-keras. Dengan pakaian khas ala kerajaan, ia berlari dengan riang gembira.

"Rotinya masih ada?" Celia tersenyum tipis, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "HAH?! HABIS? BOHONG YA?!" Celia tertawa terkekeh-kekeh melihat pria ini seperti kepanikkan. "Hahahaha tentu ada! Ini kueselamatkan 2 roti. Kamu kan langganan kami!" Celia memberikan dua roti pada pria itu.

"Terima kasih!" Ia tersenyum sambil mengambil kedua roti itu dari tangan Celia. Ia menatap Celia dalam-dalam, seperti ada yang ingin disampaikan pada Celia. "Ya.. Junki? Mau bicara, ya?" Ia terkaget Celia memanggil namanya. "Hmm besok saja, sepertinya kau lelah! Ayo kuantar pulang!"

***

Hari sudah siang, Celia masih menjajakan roti buatan ibunya di tengah kota. Roti itu harus habis hari ini juga. Selagi Celia menjaga dan menjajakan rotinya, tiba-tiba terdengar suara keramaian. Suara jerat-jerit para wanita.

Tiba-tiba, datang seorang perempuan yang ia kenal, Zella. Zella adalah teman sepermainan Celia. "Mau rotinya, Cel!" Zella menyerahkan uang pada Celia. Celia memberi roti pada Zella. "Kamu penasaran yah?" Tiba-tiba Zella bertanya pada Celia. Celia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Kau tahu siapa dia... yang punya aura berkharisma itu? Pria dengan jubah putih yang menaiki kuda putih itu" Lagi-lagi Zella melemparkan sebuah pertanyaan pada Celia, dan lagi-lagi Celia menggelengkan kepalanya. "Tak kenal, Zel"

Zella menatap Celia dengan penuh shock berat. Pasalnya, pria itu adalah orang penting di kota Lapone. "Hah, bagaimana kamu bisa enggak tau dia? Dia itu Shiroiwa Ruki, pangeran dari Glamour Kingdom!" Celia hanya menatap Zella dengan kebingungan. "Ya, terus..?"

Tiba-tiba seorang pria dengan setelan pakaian kerajaan yang didominasi berwarna putih, datang menghampiri mereka berdua. Zella tiba-tiba mundur dan mendekati Celia. Celia hanya kebingungan. Zella menarik-narik lengan baju yang dipakai oleh Celia. "Hai nona-nona. Perkenalkan, Saya Yonashiro Sho dari Glamour Kingdom...." Celia menyipitkan matanya. "Hmm tapi saya tidak bertanya namamu..." Pria itu diam tak berkutat akibat perkataan Celia.

Zella menginjak kaki Celia dengan sangat kerasnya. Celia menatap Zella dengan kesakitan. "Oh.. iya sih... Sa-saya mau borong roti ini ya...."Ucap pria bernama Yonashiro Sho. Belum sempat Celia menjawab ucapan Sho, seorang pria berlari sambil berloncatan datang pada Celia. Pria itu menggunakan seragam khas berwarna kecoklatan, dengan mengeluarkan pedang dan menyodorkan pada Yonashiro Sho. "Hohohoho tidak bisa! Ini kawasan kami!! Hai, nona Aku Tsurubo Shion. Ksatria dari kerajaan De Richie. Kerajan terkaya di kota ini. Biar kami borong rotimu!"

Celia melirik kedua pria itu, lalu ia menyilangkan kedua tangannya di dadanya. "Hmm berat juga ya..." Dengan tatapan kosongnya, Celia memutar otaknya untuk keluar dari masalah ini. "Yasudah kalian patungan saja. Setengah untuk kau wahai tuan berotot, dan setengah lagi untukmu pria aneh!" Lagi-lagi, ucapan Celia membuat Zella ketakutan. "Celia... mereka orang kerajaan.." Celia hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Zella. Celia menyembunyikan 2 roti sebelum para manusia kerajaan itu mengambilnya. "MAKSUDMU APA NONA?! NO!" Pria bernama Tsurubo Shion itu berteriak kepada Celia. "Ya.. maksudku kalian bagi rata. Setengah-setengah.. ya, kalau tidak mau masih banyak penjual roti lain..."

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang