Part 22

1K 82 39
                                    

Penyesalan selalu datang terakhir. Namun, bukankah itu bagus? Karena pada akhirnya kau mengetahui bahwa keputusan yang kau buat itu salah.


Happy Reading

AUTHOR POV

Sena merasa bagian bawah perutnya nyeri tak tertahankan. Untuk itu dirinya berlari kecil ke dalam rumah agar cepat sampai di kamar mandi. Sesampainya di sana, dugaannya benar.

Ia kedatangan tamu bulanan.

Pantas saja rasanya sakit. Mungkin ini bukan yang pertama kali baginya, namun setiap ia datang bulan, pasti rasa nyeri itu akan datang.

Bergegas menyelesaikan masalah wanita tersebut, ia segera keluar dari kamarnya bersama Chanyeol karena teringat bahwa Jongin dan Sehun masih berada di bawah. Ia menuruni tangga dan melihat Sehun yang duduk di ruang tamu sedang bermain ponsel.

"Sehun, mana yang lain?" tanyanya dengan melihat sekeliling.

Merasa namanya di panggil, Sehun mendongak ke arah sumber suara. "Jongin di dapur dan Chanyeol berada di ruang kerjanya."

Mendengar kalimat Sehun barusan, dengan segera ia berjalan ke arah ruang kerja suaminya. Dan saat ia membuka pintu tersebut, maniknya bertatapan dengan manik indah sang adik. Tidak dapat ia pungkiri bahwa ada sedikit keterkejutan dari kedua mata sang adik dan dirinya sendiri. Apalagi melihat tangan Sera yang mengepal di samping tubuhnya seakan takut ia mengetahui sesuatu hal.

"Sera.." ucapnya dengan nada tertahan.

"Kakak, aku bisa--"

"Kau datang bulan?" pertanyaan Chanyeol sudah pasti diajukan olehnya itu membuat kontak matanya dengan sang adik terputus. Dengan senyum yang sedikit di paksakan ia mengangguk.

Hatinya masih menaruh rasa penasaran akan kehadiran Sera di tempat yang tidak seharusnya. Bukannya bagaimana, ia tahu bahkan sangat tahu jika Chanyeol melarang keras orang lain untuk masuk ke ruang kerjanya bahkan dirinya sendiri pun terkadang merasa bimbang sebelum masuk ke ruang kerja suaminya itu. Jadi, bagaimana bisa Sera berada di sana?

Namun sesaat kemudian, pikiran negatifnya hilang saat mendengar alasan mengapa Sera berada di sana. Hatinya sedikit menghangat saat mendengar bahwa keduanya hanya membantu dirinya untuk mencari pembalut. Setelahnya Sera permisi untuk turun ke bawah meninggalkan Chanyeol dan Sena berdua.

Setelah beberapa saat kemudian, Sena memeluk Chanyeol dengan manja. Chanyeol yang tidak siap dengan hal tersebut hanya diam dan tidak membalas pelukam Sena.

"Kau mau mandi?" tanya Sena dengan mengeratkan pelukannya di tubuh atletis sang suami. Ia mengendus bau mint yang akhir-akhir ini menjadi candunya.  Sedetik kemudia dahinya mengerut saat mencium bau parfum yang tak asing lagi baginya.

Itu parfum Sera.

Tidak salah lagi. Ia sangat yakin dengan hal tersebut. Jantungnya berdetak tak karuan. Pikirannya berkecamuk dengan hal-hal aneh yang harusnya ia hindari. Hatinya tidak tenang. Ia gelisah. Berdoa dalam hati agar apa yang ia pikirkan tidaklah menjadi kenyataan.

"Ya, aku mau mandi." mendorong pelan tubuh mungil yang berstatus sebagai istrinya tersebut, Chanyeol meninggalkan Sena di ruang kerjanya dengan tatapan yang datar. Sedangkan Sena hanya bisa menatap punggung suaminya dengan perasaan gelisah.

Forbidden Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang