Ba'da Maghrib di apartemen Thrive...
"Oey, Goushi! Lu liat si Yuuta kagak sih?" tanya Kento menghampiri Goushi yang lagi anteng maen FF di sofa ruang tamu.
"Mana gua tau. Lu kira gua emaknya Yuuta yang tau kemanapun anaknya pergi," jawab Goushi cuek dan lebih memilih fokus memainkan game itu.
"Ish, lu mah. Sisir gua ilang lagi." Kento nampak resah. Ia menggaruk-garuk kepalanya dan kembali mencari dimana keberadaan sisirnya.
"Cuma si Yuuta nih yang tau. Kemaren aja gua liat sisir gua dia pake buat nyisirin bulu kucing di pinggir jalan."
"Makanya lu kalo udah pake sisir tuh simpen di lemari. Lah ini mah di kolong kulkas," ujar Goushi.
Kento merenggut mendengar ujaran pedas Goushi itu. "Ya mau gimana lagi? Namanya juga lupa."
"Ciri-ciri fucekboi gini nih," gumam Goushi.
Tak mendengar gumaman Goushi itu, Kento kembali uring-uringan mencari sisirnya.
"Ihhhh, bentar lagi teraweh lagi. Mana rambut masih acak-acakan, kan gak lucu jadinya." Kento memanyunkan bibir bawahnya.
"Berisik lu ah! Kan kalah gua jadinya!" bentak Goushi sambil melemparkan bantal sofa ke muka Kento.
"PONI GUAAA!!"
"ASSALAMUALAIKUM GAEESSS!!"
"Nah, kan baru pulang. Dari mana aja lu?"
Yuuta yang baru saja pulang menghampiri Goushi dan Kento yang lagi khusyuk benerin poninya.
"Gouchin, menjawab salam itu wajib hukumnya," ucap Yuuta sok bijak bener.
"Waalaikumussalam. Dari mana aja lu hah?"
"Baru pulang dimarahin, ngajak berantem?" jawab Yuuta kemudian.
"Et, malah ngiklan lu. Jawab yang beneran," sahut Kento.
"Iyaiya. Orang aku abis bukberan sama Harupyon sama Ryu-chan," ucap Yuuta. "Kenapa? Kangen yaaaa?"
"Idih, amit."
"Lagi corona, bukber lagi lu. Nggak ngajak lagi," timpal Kento.
"Orang itu juga ngedadak," bela Yuuta. "Tadi tuh, Ryu-chan nemu uang, terus deh ngajakin aku sama Harupyon yang waktu itu lagi nguseup (mancing) di empang buat bukber."
"Widih. Mantep tuh, ditraktir ya? Kalo gitu mah gua ikut lu merenan nguseup," ucap Kento.
"Suruh siapa gak mau ikut. Alasan lah panas, orang mendung juga."
"Tuh bocah nemu uang dimana? Lagi Corona gini emang ada yang buang uang?" tanya Goushi yang mulai penasaran.
"Kata Ryu-chan sih nemu di dompet punya Tomo," jawab Yuuta polos.
"Ya salam."
"ITU NAMANYA MALING DODOL!"
"KOK GOUCHIN NGEGAS SIHH??!!"
"LU JUGA NGEGAS, MALIH!"
"MALIH SIAPA ELAH!"
"Stop!"
"Yuuta, Ryuuji punya izin Tomo gak pas ngambil uangnya?" tanya Kento dengan baik-baik.
"Kata Ryu-chan, dia sempet bilang 'Tomo, gua pake uang lu ya? Terus iya, gapapa.' tapi bisik-bisik," jawab Yuuta.
Goushi dan Kento cengo.
"Ya Allah, kenapa si Yuuta idiot?" gumam Goushi.
"Emang lu ditraktir apaan hah? Sampe mau isya gini baru balik?" tanya Goushi mengubah topik pembicaraan.
"Ditraktir tekwan," jawab Yuuta.
"Widih, mantep tuh. Trus mana tekwannya?" ujar Kento.
"Udah abis."
"Lah, kok diabisin? Kan gua ama Goushi mau icip-icip," timpal Kento.
"Kan cuma satu. Kalo tiga jadi tek three dong?"
"Waduh!" Kento terkejoed.
"Eu, terus kenapa gak dibungkus aja?"
"Nah, kalo dibungkus bukan tekwan lagi namanya. Tapi Tek a way."
"Haduhhhh. Pengen depak Yuuta aelah dari Thrive," ucap Goushi mulai sedikit kesal.
"Nah, kalo yang itu tek mung kin, hehe." Malah nyengir nih bocah.
"SERAH! Punya member autis semua." Kan dah kesel ni mamang.
.
.
.
.
.Hae Hae
Ku datang dengan story' sengklek bukan status, mweheheheEmm, betewe ini tuh terinspirasi dari video keluarga tercemar(A) di fb, lucu banget beneran XD . Boleh tuh kalian nonton, lucu-lucu deh//lah, kok malah promo?
Jan lupa tinggalkan jejak 🐾