Part 07

14.4K 1K 83
                                    

Baru saja Alea melangkah, tiba-tiba saja ia mendengar suara yang tidak asing.

"Coffe latte 2, cappucino 1. Gak pake lama."

Deg

Suara itu, ya Alea kenal suara milik siapa ini.

"Le, ayok," ajak Arza menggenggam tangan Alea.

Alea mengangguk melangkahkan kakinya dengan berjalan menunduk tetapi tiba-tiba saja seseorang menabraknya dari arah berlawanan.

Bruk

Alea sontak mengangkat kepalanya menatap sesorang yang baru saja menabraknya. "Lo gak punya mata?"

Arza menghentikan langkahnya dan menatap seseorang yang berada dihadapan Alea dan ternyata benar suara itu milik Damar. "Damar? Sorry gue--"

"Ohh, biang masalah ternyata ada disini." Arza tersenyum licik. Alea mengerutkan dahinya Kenapa Kakaknya berkata seperti itu pada Damar, ya benar, orang itu adalah Damar.

"Apa maksud lo," ucap Damar.

"Kenapa gue bener kan?" balas Arza.

Alea semakin bingung dengan keduanya, dan Alea yakin ada masalah diantara mereka yang Alea tidak ketahui.
Damar memutar bola matanya malas. "Jadi ini cewek lo?"  tanya Damar menatap Alea dengan malas.

Arza merangkul Alea dan mengatakan sesuatu yang membuat Alea terkejut hingga menatap kearahnya. "Iya dia pacar gue, kenapa?" tanya Arza menatap Alea dengan tersenyum membalas tatapan Alea.

"Ternyata selera lo rendahan juga ya?"

Arza melepas rangkulannya pada Alea dan mendekati Damar dengan mengepalkan tangannya. "Ngomong apa lo barusan," desis Arza. Alea menahan lengan Arza dan menggelengkan kepalanya agar tidak terjadi keributan disini, Arza yang paham maksud Alea segera mengurungkan niatnya.

"Awas lo," bisik Arza tepat ditelinga Damar dan menarik Alea pergi dari sana.

Reza dan Fino menatap kedatangan Damar sehabis dari toilet, mereka melihat Damar yang sedang berbicara dengan Alea dan seorang laki-laki yang bersama Alea.

"Eh Dam, tadi itu Alea bukan sih?" tanya Reza saat Damar mendaratkan bokongnya, Damar mengangguk menanggapi pertanyaan Reza.

"Terus tuh cowok siapanya Alea?" kata Reza dengan rasa penasarannya.

"Katanya sih pacarnya."

"Pacarnya? Pantesan aja Alea gak pernah terima setiap cowok yang nembak dia, tapi mereka cocok loh kalo diliat-liat, cowoknya ganteng ceweknya cantik, couple goals banget gak tuh," tutur Fino.

"Cocok apanya, Alea tuh lebih cocok sama gue," balas Reza menaik turunkan alisnya.

"Eh onta, kalo Alea sama lo yang ada kayak majikan sama pembantu," jawab Fino.

"Lo salah Fin, kalo Alea sama gue bagaikan raja dan permaisuri."

"Tampang kayak lo jadi raja? Banci perempatan aja gak bakal mau sama lo."

"Lo temen gue apa bukan sih Fin?" tanya Reza.

"Bukan."

Reza tersenyum menatap Damar. "Dam, lo temen gue kan?"

Senyum Reza luntur saat mendengar jawaban Damar. "Bukan."

"Bangsat."

Diperjalanan menuju pulang Alea sama sekali tidak berbicara sedikit pun, ia tau Kakaknya sedang menahan amarah itu semua sangat terlihat dari wajahnya.

Psychopath Damar [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang