"SOMI, NANCY, HYUNJIN!!"
Somi, Nancy, dan Hyunjin yang merasa dipanggil pun menolehkan kepala mereka ke sumber suara. Bisa dilihat, Heejin sedang berlari sambil berteriak dari arah perpus menuju kantin.
Gatau malu emang nih anak.
"Kalian kenapa ninggalin gue sih?!" Tanya Heejin dengan nada tak santai saat sudah sampai di meja mereka.
Somi, Nancy, Hyunjin, Jeno, dan Jaemin yang berada disana hanya menatap Heejin yang tengah mengatur nafasnya.
"Ninggalin?" Tanya Nancy.
"Iya. Kalian semua ninggalin gue sendiri di perpus," Jawab Heejin yang sudah duduk di samping Somi.
"Abisnya lo tidur pules banget sih, kan kita jadi gak tega." Ujar Somi.
"Kenapa gak dibangunin?!"
"Bacot ah. Mending makan nih," Kata Hyunjin sambil nyodorin roti yang tadi dia beli.
Heejin hanya mencibir, tapi akhirnya dia makan rotinya juga.
Yeuh. Bermuka dua.
"Eh, mau kemana Som?" Tanya Jaemin yang melihat Somi bangkit dari kuburnya.g bangkit dari duduknya.
"Toilet. Kenapa? Mau ikut?"
"Leh ugha,"
"Kampret!" Somi melempar sedotan yang ada di meja ke arah Jaemin.
Abis ngelempar sedotan, Somi langsung ngacir ke toilet. Somi masuk ke salah satu bilik toilet disana.
Gak butuh waktu lama, Somi udah keluar dari bilik dan berkaca di wastafel.
Somi yang lagi nyuci tangannya dibikin penasaran sama suara seseorang.
"Bangsat! Mau lo apaan sih?!"
"......"
"Sialan."
"......."
"Jangan pernah lo lukain orang yang gue sayang!"
"....."
"Bajingan!!"
Karena rasa penasaran, akhirnya Somi memberanikan diri untuk mendekat ke arah orang yang sedang telponan. Dari belakang sih, Somi bisa ngenalin siapa orangnya, tapi Somi gak yakin.
Somi semakin mendekat ke arah orang itu, pas Somi mau jalan selangkah lagi, orang itu udah balikin badannya menghadap Somi.
"E-eh?" Somi yang keciduk jadi panik sendiri.
"Neng Somi? Ngapain neng?" Tanya orang itu ke Somi.
"E-enggak. Lo sendiri ngapain didepan toilet cewek? Mau ngintip ya lo?" Kata Somi.
"Iya. Aa mau ngintip neng Somi, hehe." Kata orang itu sambil nyengir-nyengir. Tau lah orangnya siapa, tak lain dan tak bukan adalah Haechan.
Somi hanya mendelik kesal dan segera membalikan badan berniat untuk pergi.
"Som,"
Baru beberapa langkah, Somi kepaksa balik badan karena Haechan manggil dia.
"Apa?"
"Lo denger semuanya?"
"Denger apaan, gua gak denger apa-apa."
"Jujur aja, gue gak bakal marah." Kata Haechan sambil masukin ponselnya ke saku celana.
Somi cuma diem, bingung mau jawab apa.
"Gu-gue..... gue ke kelas dulu ya, bye!" Kata Somi balik badan dan jalan menuju kelasnya.
Haechan cuma bisa menghela napasnya pelan sambil natap punggung Somi yang mulai menjauh.
"Gue tau, lo pasti denger semuanya," Gumam Haechan.
.
.
.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Sekarang Somi sedang merapikan bukunya.
"Eh kodok!" Somi terkejut karena ada yang menepuk pundaknya.
"Si anjir. Ngagetin bego!" Somi menoyor kepala Nancy yang kini sedang menunjukan gigi putihnya.
"Ehehe. Temenin gue yuk!" Ujar Nancy pada Somi.
"Kemana?"
"Latihan basket,"
"Basket?!"
"Iya."
"Ayo buruan!" Somi menarik lengan Nancy dengan semangat 45. Sementara Nancy hanya mengikuti Somi.
Saat sudah sampai di gedung olahraga untuk menemani Nancy latihan basket, Somi langsung duduk di tribun yang ada disana.
Mata Somi menelusuri seluruh sudut disana. Saat sudah menemukannya, Somi tersenyum senang, dia menikmati wajah itu dengan tenang.
"Woi! Senyum-senyum mulu. Kesambet, lo?" Seseorang membuyarkan haluan Somi.
"Bacot. Sono pergi!" Somi menggerakan tangannya membuat gestur mengusir.
"Idih." Orang itu mendelik kesal, kemudian duduk disamping Somi. "Ngeliatin apaan sih?" Tanyanya.
"Masa depan," Jawab Somi sambil melihat orang yang sedang mendrible bola basket.
"Gue, dong?"
"What?! Ngarep banget lo Jupri!" Somi memukul lengan Jaemin kencang.
"Sakit, bego!" Jaemin meringis sakit. Somi tak menghiraukan, ia tetap fokus memandang sang pujaan hati.
"Aduhh, adem banget hati gue ngeliat dia," Somi tersenyum lebar.
"Liatin apaan dah?" Tanya Jaemin.
"Pengen gue elap tuh keringet!" Somi heboh sendiri.
"Keringet Pak Chanyeol?" Tanya Jaemin pada Somi, tapi Somi gak jawab, malah sibuk sendiri.
"Astaghfirullah, lemah iman dah gue liat beginian!!" Somi bertepuk tangan seraya tersenyum lebar, sampai melupakan Jaemin yang masih duduk disampingnya.
"Anjir, gue dikacangin!" Jaemin jadi kesal sendiri karena Somi ngacangin dia. Akhirnya Jaemin pergi ninggalin Somi dan lari ke arah lapangan.
"Aduh, buset. Khilaf nih gue. Oh iya Jaem, si Gu--- Lah?! Kemana nih anak?" Somi yang tadinya mau nanya ke Jaemin gak jadi karena pas dia nengok, Jaemin udah gak ada.
Tapi Somi bodo amatan sama si Jaemin yang tiba-tiba ilang, dia lebih memilih ngeliatin calon imamnya.
°•°•°
Aq butuh vote dri klian supaya aq tmbh smngt nulis.
Aq nulis ini dalam keadaan lapar loh gais:')
Kalian gak kasian apa?😔.
'KAGAK!' -jaemin.

KAMU SEDANG MEMBACA
S O C H A N [SOMI×HAECHAN]
Teen Fiction"Neng. Tau gak bedanya kamu sama bulan itu apa?" "Mana gue tau," "Kalo bulan menyinari bumi di malam hari. Kalau kamu menyinari hatiku setiap hari." "Jijik bangsat! Enyah sono!" tentang kehidupan Somi si bule yang selalu dihiasi kebersamaan dengan...