BANTUAN UNTUK TEMAN

53.4K 307 1
                                    

Erick bertemu Andru teman lamanya. Dia meminta bantuan Erick untuk mendonorkan sperma agar istrinya segerah hamil. Di rumah Erick mengajak menonton bokep di kamar. Saat Andru sedang berganti celana di depan pintu kamar mandi, kamar mandi terbuka.

Sesudah pulih dari kekagetan, Bon-bon maju mendekatiku. Jantungku berdebar kencang. Terus terang ini pertama aku berhadapan dengan wanita. Bukan sembarangan namun dalam keadaan pakaian seminim ini. Mungkin malam ini akan terenggut keperjakaanku.

Tangan Rida yang putih dan lentik terasa dingin menyentuh dadaku lembut sekali. Turun menuju perut sixpack ku. Aku merasa menggigil. Aku menengok ke Andru lalu ke Bon-bon dan ke Andru lagi. Mereka tampak tenang. Andru menikmati tontonan live yang cuma berjarak beberapa meter darinya.

Tubuh putih Bon-bon yang langsing dan mulus hanya terbalut baju mandi tanpa dalaman lagi. Jaraknya tinggal beberapa senti dari tubuhku. Aku bisa melihat puting susunya yang coklat tampak melenting tegang ke depan. Ya aku melihat dari sela baju mandi yang dipakainya.

Bon-bon menarik celana Andru yang menutupi kemaluanku. Segera aku menutupi dengan telapak tanganku. Tubuhku mulai menampakkan reaksi berbeda dengan yang seharusnya terjadi. Telapak tangan dan kakiku dingin dan tubuhku bergetar. Aku jadi grogi luar biasa didekati seorang wanita. Aku merasa sangat malu.

Aku menatap Andru dan Bon-bon berkali-kali. Panik. Aku tau Andru menangkap sinyal itu. Lalu dia maju dan memeluk istrinya dari belakang. Andru menciumi leher istrinya. Lalu mereka bercipokan. Cipok terpanas seperti film barat.

Tangan Andru menelusup ke dalam baju mandi istrinya dan meremas-remas dada Bon-bon. Aku sempat terkesiap saat payudara Bon-bon yang putih mulus itu dikeluarkan dan diremas-remas di depanku. Tampaknya Bon-bon juga sama sekali merasa tidak malu ditonton begini.

Lengan Andru yang kekar berpadu dengan dada Bon-bon yang putih membuatku... ah sedari tadi masih tegang kok... sama sekali tidak melemas bahkan saat ketakutan (atau itu gairah?)... wah jangan-jangan aku sudah berubah jadi biseks, pikir Erick. Aku tegang juga melihat dada Bon-bon.

Andru menaikkan alis beberapa kali. Dia mengajakku untuk bergabung dengan kode satu tangan. Telapak tanganya lurus dan menekuk dua atau tiga kali tanpa disadari istrinya. Agak bingung juga tapi kenapa tidak dicoba.

Kudekati mereka yang masih asik bercumbu. Nafas Bon-bon mulai terengah tak teratur. Tanda dia sudah sangat terangsang. Entah dengan cumbuan suaminya, entah karena desahan suara bokep, dan entah mungkin juga karena ada aku yang telanjang di depannya.

Telapak kiriku masih menutupi kontolku yang sudah tidak cukup untuk ditutupi. Sementara tangan kananku menggapai dada Bon-bon perlahan. Tangan kanan Andru meraih telapakku dan meletakkan di dada istrinya. Kulitnya terasa sehalus sutra. Aku jadi gamang, menikmati kulit di bawah telapak tanganku atau di atas. Tangan Andru terasa agak kasar tapi kuat serta hangat...

"Oooouuhhhmmmm......"

Bon-bon melenguh dan mengangkat kepalanya nampak sangat nikmat. Andru menciumi leher istrinya. Sangat jantan sekali dia menggauli istrinya. Aku juga ingin diciumi begitu. Tapi tak mungkin dalam keadaan ini. Mungkin kalau aku menciumi leher istrinya kami bisa bertemu. Paling tidak aku bisa merasakan bekas cukuran di pipi Andru. Hmmm...

Aku menciumi leher Bon-bon. Andru beralih ke telinga. Aku kejar ke telinga melalui pipi. Andru beralih ke tengkuk Bon-Bon. Sementara si korban ciuman dua lelaki menjerit-jerit merasa sangat nikmat karena disukai dua lelaki sekaligus. Aku sempat meraih bibir Bon-bon tapi tak lama. Aku yang merasa risih. Lebih enak bibir pria kurasa... Aku beralih ke telinga satunya dan pada saat bersamaan Andru juga ke arah itu. Bibir dan pipi kami sempat bersentuhan.

AKU, SAHABATKU, DAN ISTRINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang