three

546 106 26
                                    

"I was surprised with the fact that we got used to each other. I love you. Just like now when it's peaceful. I want to be with you forever. I thought that as I was looking at you. I was so happy after meeting you. I was able to love you so much."

Me After You - Paul Kim

Jaehyun memandang sendu jendela kamarnya yang terletak dilantai dua. Dulu, Jaehyun dan Tzuyu seringkali bertatap muka lewat jendela kamar mereka masing-masing. Kamar mereka memang disediakan jendela yang saling berhadapan. Jadi sewaktu masih berpacaran, Jaehyun selalu menyuruh Tzuyu agar membuka gorden-nya dimalam hari dan bertatap muka sebelum tidur.

Tapi sekarang, Jaehyun hanya bisa melihat gorden berwarna abu-abu milik Tzuyu. Lelaki itu tidak bisa lagi memandang wajah cantik Tzuyu sebelum tidur.

Jaehyun kini beralih melihat kearah ventilasi kamar Tzuyu, masih terang. Gadis itu belum mematikan saklar lampunya.

Apa mungkin Tzuyu belum tidur?

Lalu, Jaehyun segera beranjak dari kamarnya. Menuju ke depan teras rumahnya dan melihat kearah sekeliling. Setaunya, kalau Tzuyu belum tertidur di jam segini pasti gadis itu sedang keluar hanya untuk sekedar mencari angin dan melihat langit malam.

Jaehyun mengedarkan seluruh pandangannya, lalu tak lama berhenti ketika mendapati sosok Tzuyu yang kini tengah duduk di rerumputan taman kecil yang terletak didepan rumah gadis itu. Jaehyun tersenyum tipis ketika melihat wajah cantik dan tenang Tzuyu saat gadis itu sedang memandangi langit malam.

Jujur, Jaehyun sangat menyukainya.

Tapi sedetik kemudian, lelaki itu berdecak. Lalu Jaehyun segera beranjak mengambil jaket jeans-nya yang berada didalam rumahnya dan langsung menghampiri Tzuyu.

"Kebiasaan."

Sontak gadis itu terperanjat kaget saat tiba-tiba ada yang memakaikan jaket ke tubuhnya. "K-Kak Sam?"

Jaehyun tersenyum manis, lalu ikut duduk disamping Tzuyu dengan pandangan menjurus ke langit malam. "Udah berapa kali aku bilang kalo udara malem itu dingin. Dan kamu disini cuma pake piyama tipis."

Kepala Tzuyu menunduk. "Maaf Kak."

Lagi-lagi Jaehyun tersenyum lalu tangannya bergerak untuk mengusap lembut kepala Tzuyu. "Kakak maafin." kata Jaehyun. "Kenapa belum tidur?"

Tzuyu gelagapan ketika bola mata Jaehyun kini bertubrukan dengan kedua bola matanya. Sungguh, Tzuyu benar-benar lemah jika sudah menyangkut tatapan maut dari seorang Samudera Jaehyun Ardhana. Apalagi jika ditambah senyuman lesung pipi lelaki itu. Bisa-bisa Tzuyu akan gagal move on nantinya.

"Kakak sendiri kenapa belum tidur?"

"Kamu pasti tau jawaban Kakak."

Tzuyu mengernyitkan dahinya tidak mengerti. Matanya memandangi Jaehyun dengan bingung. "Apa?"

Jaehyun terkekeh, merasa gemas ketika dipandang Tzuyu seperti itu. Jaehyun mengelus lembut kepala Tzuyu -lagi. "Kakak gak bisa tidur kalo belum liat wajah kamu, Bi."

Semburat merah muncul dikedua pipi Tzuyu. Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali ketika merasakan bahwa kedua pipinya kini mulai terasa panas.

Sementara Jaehyun terbahak lalu kedua tangannya bergerak untuk mencubit kedua pipi Tzuyu. "Kamu lucu banget sih? Jadi pengen Kakak karungin!"

Sontak Tzuyu langsung mengerucutkan bibirnya kesal. "Kak Sam jahat. Emangnya aku beras apa pake dikarungin segala?" kata Tzuyu membuat Jaehyun tertawa keras.

Bintari Samudera | jaetzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang